Slide 1 Title Here

Replace these slide 1 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 2 Title Here

Replace these slide 2 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 3 Title Here

Replace these slide 3 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 4 Title Here

Replace these slide 4 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 5 Title Here

Replace these slide 5 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Selasa, 15 Maret 2011

Posted by Adi Wira On 18.53 0 komentar

TCP IP


TCP/IP
( Transmission Control Protocol/ Internet Protocol )

Tahun 1986, lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat (NSF) mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai NSFNET. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan lima pusat komputer super dan memungkinkan terhubungnya universitas – universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan 56Kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio yang kita kenal sekarang ini.
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protokol diganti dengan TCP/IP suite. Pertama kali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
Saat ini TCP/IP digunakan sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX ) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Sekumpulan protocol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer yaitu : Network Interface Layer (Ethernet, X.25, SLIP,PPP), Internet Layer (IP, ICMP, ARP), Transport Layer (TCP, UDP), dan Application Layer (SMTP, FTP,HTTP, dll).
Internet protokol adalah protokol yang memindahkan paket dari mesin sumber ke mesin destinasi, dalam intervening network melalui router. Itulah mengapa IP layer pada stack disebut internet layer atau network layer. Protokol TCP adalah protokol layer yang digunakan oleh World Wide Web, e-mail, FTP, dan aplikasi lain yang mengandalkan trafic dalam internet.
Struktur Protokol TCP/IP
  1. Protokol lapisan antarmuka jaringan ( network access ): bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
  2. Protokol lapisan internet: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
  3. Protokol lapisan transport: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
  4. Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
Keuntungan Protokol TCP/IP
  1. IP adalah protokol yang tidak handal atau best effort. Protokol ini sangat baik untuk mengirimkan data tetapi paket tersebut dapat hilang dan tidak menimbulkan pesan kesalahan dimanapun, misalnya jika ada kegagalan router atau disconnect. TCP adalah protokol jaringan yang handal. Protokol ini bekerja berkelanjutan untuk menjamin pengiriman semua data dan sesuai dengan urutan pengiriman sehingga dapat diketahui data yang dikirim sampai ke destinasi.
  2. IP layer me-route paket hanya pada tingkat mesin. IP tidak memiliki mekanisme untuk membedakan paket dari aplikasi dalam mesin atau membedakan antara banyak koneksi dalam aplikasi aplikasi tunggal. Fungsi ini disediakan oleh protokol transport layer, TCP dan UDP. IP layer me-route ke mesin sedangkan layer transport mengirim ke koneksi individu dalam suatu aplikasi, yang diidentifikasi oleh TCP dengan menetapkan “port number” yang unik pada masing-masing koneksi.
  3. IP adalah tanpa koneksi – paket ditransmisikan secara individu, benar – benar saling bebas. Untuk banyak aplikasi hal ini tidak cocok. Mereka menampilkan komunikasi sebagai suatu sesi secara keseluruhan; pertukaran adalah bagian dari transaksi keseluruhan sehingga aplikasi harus menyimpan informasi tentang keadaan percakapan yang sedang berlangsung. Misalnya, saat menggunakan POP mail server, perintah “retrieve message” hanya dimungkinkan jika user telah memasukkan username dan password yang valid. Atau pada ftp, saat me-request file, misalnya “get readme.txt” file tertentu yang dikirim sangat tergantung pada direktori tempat saat mengeluarkan command tersebut. TCP menjawab kebutuhan ini; TCP adalah protokol connection-oriented yang memungkin mendapatkan sesi berkelanjutan. Sebelum komunikasi menggunakan TCP, aplikasi pada kedua ujung membangun ( membuka ) koneksi antar mereka. Kemudian mereka mempertukarkan data melalui koneksi ini, dan saat mereka selesai, mereka menterminasi koneksi.

Layanan TCP/IP
TCP menggunakan paket – paket yang dilapiskan di atas IP, ARP, ICMP, dan semua mekanisme routing untuk mengirimkan data. Tetapi saat menggunakan mekanisme tersebut, mereka adalah layer terpisah dan TCP tidak menduplikasi fungsionalitas mereka. TCP tidak terlibat di dalamnya atau mengetahui sesuatu tentang routing tersebut: ditangani secara eksklusif oleh IP layer yang ada di bawahnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 2 di atas. Bagi TCP layer di mesin sumber tampak bahwa dia berbicara secara langsung ke TCP layer di destinasi. Itulah mengapa layer transport disebut juga layer host to host, TCP dan UDP disebut protokol end to end.
Bentuk layanan default yang dapat berjalan di atas TCP/IP, sebagai berikut
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
  1. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik.
  2. Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
  3. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
  4. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. Misalnya, software Real VNC yang menggunakan IP dalam jaringan untuk me-remote komputer.
  5. Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada internet.
Koneksi dan Port TCP
Aplikasi client menggunakan nomor port untuk memberitahu mesin destinasi, service TCP mana yang diinginkannya. Server untuk aplikasi tertentu mendengarkan well-known port untuk mengetahui koneksi dari client yang meminta service-nya. TCP digunakan untuk berkomunikasi data application to application ( dengan IP layer di bawahnya menangani donkey network untuk mendapatkan paket dari satu mesin ke mesin lainnya melewati jaringan.) Banyal aplikasi yang berbeda – Web, e-mail, FTP, sistem basis data, sistem windows, dan lain – lain menggunakan TCP.
Port adalah alamat yang membedakan koneksi TCP yang berbeda – beda pada mesin yang sama, sedangkan IP address adalah nomor yang mengidentifikasikan mesin mana yang menjadi tujuan suatu paket, port TCP adalah nomor yang mengidentifikasikan koneksi mana dalam mesin spesifik yang dihubungkan dengan paket tersebut.

Telnet >> Port 23
Email >> Port 25
HTTP >> Port 80
Email (POP-3) >> Port 110

Inilah yang disebut sebagai well-known port. Server untuk service tertentu mendengarkan pada well-known port yang sesuai dan memperlakukan permintaan apapun yang datang untuk diproses sesuai dengan permintaan tersebut.

Koneksi TCP Diidentifikasi Oleh Port
Port destinasi sendiri tidak cukup untuk meng-enable TCP untuk mengirimkan paket ke koneksi yang tepat pada saat mesin dan untuk mencegah bercampurnya paket dari koneksi yang berbeda. TCP memecahkan masalah ini dengan menggunakan port sumber dan IP address sumber dan destinasi, yaitu kombinasi dari :
1. Nomor IP sumber ( N1 )
2. Nomor port sumber ( P1 )
3. Nomor IP sumber ( N2 )
4. Nomor port sumber ( P2 )
untuk menetapkan suatu koneksi secar unik sehingga semua paket untuk koneksi ini dapat dikirimkan tanpa bercampur dengan yang lain.
jfh

Posted by Adi Wira On 16.55 0 komentar

IP V4



IP v4

            Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
    Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh
    router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
    Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Jenis-jenis alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Selasa, 01 Maret 2011

Posted by Adi Wira On 19.34 0 komentar

Standar pemasangan kabel UTP


Standar pemasangan kabel UTP

Unshielded twisted-pair (UTP) adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik, dan disebut twisted pair dikarenakan didalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral atau saling berlilitan. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN). Ada berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.

Beberapa jenis UTP :

Ø  CAT3
Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi, kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.


Ø  CAT5
Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz.


Ø  CAT5E
Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP.


Ø  CAT6
Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya.

Standar Pemasangan Kabel UTP

Bagi sebagian orang memasang konektor RJ45 pada kabel UTP cukuplah asal dua ujung berwarna sama. Akan tetapi di dalam jaringan yang kompleks dan melibatkan banyak orang tentulah akan terjadi masalah jika tidak ada kesepakatan bersama. Karena itu penting dilakukan standarisasi pemasangan. Dalam hal ini sudah ada lembaga yang mengelola standarisasi tersebut yaitu TIA/EIA.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang lazim dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5) yang secara praktis bisa support transfer data hingga 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiriatas4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. warna kabel tersebut adalah sbb :

Pasangan 1 Putih-Biru dan Biru
Pasangan 2 Putih-orange dan Orange
Pasangan 3 Putih-Hijau dan Hijau
Pasangan 4 Putih-Coklat dan Coklat
http://nurbudy.staff.ugm.ac.id/gambar/kabel-utp.gif

Standar Pemasangan EIA/TIA-568B RJ-45

Untuk kabel straight(standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama, urutan pemasangan kabel (crimping) adalah:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Sedangkan untuk sambungan cross over urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi, seperti gambar berikut:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Orange-Putih
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Standar Pemasangan EIA/TIA-568A RJ-45

Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:
Ujung 1
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat


Untuk Kabel Cross Over urutan sebagai berikut :
Ujung 1 Standard
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih- Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

http://nurbudy.staff.ugm.ac.id/gambar/cabelling.png