tag:blogger.com,1999:blog-74405897531670374142024-03-05T07:17:35.863-08:00Adi Wira_StemsiAdi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-46406505637933942332012-12-07T05:51:00.001-08:002012-12-07T05:51:44.016-08:00Ringkasan IPS Kelas XII Semester Ganjil & Genap<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Ringkasan IPS Kelas XII Semester Ganjil & Genap
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Rangkuman IPS kls XII "STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT"</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
KEGIATAN BELAJAR 1 : STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
1. Pengertian</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam sosiologi berbicara mengenai struktur social maka
sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan
membentuk suatu pola tertentu yang terdiri atas pola perilaku individu ,
institusi maupun masyarakat secara luas</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
a. George C. Hombas</div>
<div class="MsoNormal">
Menyatakan struktur social dengan perilaku social elementer
dalam kehidupan sehari-hari</div>
<div class="MsoNormal">
b. Gerhard Lenshi
berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan panjang
yang menandai sejarah</div>
<div class="MsoNormal">
c. Talcorr Parcons
, menyatakan bahwa struktur social adalah keterkaitan antar manusia</div>
<div class="MsoNormal">
d. Korablum ,
menekankan konsep struktur social pada pol perilaku individu dan kelompok,
yaitu pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan
antar kelompok dalam masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Dari beberapa pendapat di atas , dapat disampaikan bahwa
struktur social adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam
hubungan-hubungan yang dapat diperbaiki melalui pola perilaku
berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat sebagai
berikut struktur social melalui 4 elemen dasar yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
a. Status social</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Status social merupakan kedudukan atau posisi social
seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi keseluruhan posisi social yang
terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat , dari yang paling rendah hingga
yang paling tinggi status social terdiri dari :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
A. Ascribed Status ,
status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memandang bakat
dan karakteristik umur orang tersebut. Di dapat secara Otomatis melalui
kelahiran seperti ras, gender dan usia</div>
<div class="MsoNormal">
B. Achieved status ,
status yang di dapat melalui usaha-usaha sendiri seperti bersekolah ,
mempelajari keterampilan, berteman , menciptakan sesuatu</div>
<div class="MsoNormal">
C. Assigned Status , status
yang di berikan karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
b. Peran social</div>
<div class="MsoNormal">
Peran social merupakan komponen penting dalam struktur
social. Peran memberikan sumbangan pada stabilitas masyarakat dengan cara
memampukan tindakan-tindakan mereka sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
Kelompok merupakan sejumlah orang-orang yang memiliki
norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama , serta secara sadar dan teratur
saling berinteraksi. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalama
struktur social masyarakat karena sebagian besar interaksi social kita
berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi norma-norma dan sanksi yang ada
dalam kelompok.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Institusi</div>
<div class="MsoNormal">
Institusi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu melalui
institusi social, terlihat struktur dalam masyarakat institusi social seperti
keluarga , agama , penyuluh merupakan aspek fundamental dari struktur social.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
2. Fungsi struktur social</div>
<div class="MsoNormal">
a. Struktur social
sebagi pengawas social , yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan
pelanggaran terhadap norma , nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
b. Struktur social
sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social kelompok atau masyarakat.
Hal ini disebabkan oleh struktur social memang berasal dari kelompok atau
masyarakat itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Struktur social
sebuah proses pembiasaan</div>
<div class="MsoNormal">
3. Bentuk struktur social</div>
<div class="MsoNormal">
a. Intersected
social struktur</div>
<div class="MsoNormal">
Dikatakan intersected apabila keanggotaan dalam
kelompok-kelompok social yang da bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam
kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa , ataupun
agama yang berbeda-beda.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Consolidated
social struktur</div>
<div class="MsoNormal">
Dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter
dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok social.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
KONFLIK SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
1. PENGERTIAN KONFLIK</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Penegrtian konflik yang paling sederhana adalah “salaing
memukul”. Tetapi definisi yang sedrhana itu tentu belum memadai , karena
konflik tidak saja tamapk sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua rang atau lebih
yang erusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Factor-faktor atau
akar-akar penyebab suatu konflik social</div>
<div class="MsoNormal">
Jenis konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka ,
revoluis , pemogokan buruh , kerusuhan rasial , sampai dengan perkelahian
antarinidvidu. Para sosiolog samapi sekarang masih menacari penyebab-penyebab
konflik secar umum, pola-pola eskalasinya, cara penyelasaiannya dan berbagai
konsekuensi yang ditimbulkan.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Factor-faktor yang dapat emmicu terjadinya konflik antara
lain :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Perbedaan
individu</div>
<div class="MsoNormal">
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap
orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani
hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan kelomoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Perbedaan latar
belakang kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
Tentu kamu masih ingat bahwa dalam menjalani hubungan
sosialnya , seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya.
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh
dengan pola latihan kemandirian yang akn mendorong seseorang menjadi
berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab , kritis tetapi agak
individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan kebudayaan yang menerapkan
pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan cenderung bersifat kurang mandiri
, menghargai orang lain , bersahabat dan tidak inidividualis.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Perbedaan
kepentingan</div>
<div class="MsoNormal">
Manusia memiliki perasaan , pendirian , maupun latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu yang
bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang
berda-beda. Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk
tujuan yang berbeda-beda.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Perubahan-perubahan
nilai yang cepat</div>
<div class="MsoNormal">
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan nilai terjadi
disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai kebenaran ,
kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami perubahan.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan
itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik social ,
misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang
mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai lama pada masyrakat
tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat berubah menjadi
nilai-nilai masyaraklat industry.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut De Moor, dalam suatu system social hanya dapat
dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut membiarkan
dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi secara
besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat , Dahrendorf
membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Konflik antara
atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau
profesi</div>
<div class="MsoNormal">
b. Konflik antara
kelompok-kelompok social</div>
<div class="MsoNormal">
c. Konflik antara
kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak terorganisir</div>
<div class="MsoNormal">
d. Konflik antara
satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara negar-negara atau
antara organisasi-organisasi internasional</div>
<div class="MsoNormal">
Situasi-situasi oemicu konflik. Konflik yang terjadi di
antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahs dalam studi
psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut ilmuwan
ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik adalah
sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Konflik dengan
orang tua sendiri</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik ini terjadi sebagai akibat situasi-situasi
hidup bersama dengan orang tua. Pengharapan-pengahrapan orang tua dan
kewajiban-kewajiban seorang anak kepada kedua orang tuanya sulit sekali
dijalankan bersamaan secara serasi.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Konflik dengan
anak-anak sendiri</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik ini terjadi misalnya setelah orang tua mengetahui
tingkah laku anak yang tidak cocok dengan harapannya. Akibatnya , orang tua
memberikan tanggapan yang berlebihan , misalnya menghukum , mengurangi hak-hak
mereka dan lain – lain.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Konflik dengan
sanak keluarga</div>
<div class="MsoNormal">
Pada masa kanak-kanak dan remaja dapt timbul konflik terutama
dengan kakek ,nenek , paman dan bibi yang ikut dalam proses pendidikan anak .
pada masa masa berikutnya , dapat timbul konflik dengan mertua atau keluarga
suami atau istri yang dipandang terlalu ikut campur atau dengan saudara-saudara
sendiri misalnya akibat pembagian warisan yang dianggap tidak adil.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Konflik dengan
orang lain</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik jenis ini timbul dengan hubungan social dengan
tetangga-tetangga, teman sekerja dan orang-orang lain. Konflik social dapat
timbul karena perbedaan pendirian atau pendapat mengenai suatu hal,</div>
<div class="MsoNormal">
e. Konflik dengan
suami atau istri</div>
<div class="MsoNormal">
Kesukaran-kesukaran dalam perkawinan,
pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup sherai-hari atau
perselisihan yang dalam mengenai persoalan hidup dapat memicu terjadinya konflik
antara suami dan istri</div>
<div class="MsoNormal">
f. Konflik di
sekolah</div>
<div class="MsoNormal">
Berbagai macam konflik di sekolah antara lain berupa tidak
dapat mengikuti pelajaran , tidak lulus ujian , persoalan hubungan antarguru
dengan murid , atau persoalan kedudukan di antara teman-teman sebaya dalam
kelas</div>
<div class="MsoNormal">
g. Konflik dalam
pemilihan pekerjaan</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik yang timbul dari sifat pekerjaan sendiri , misalnya
membosankan atau terlalu berta , atau konflik yang berhubungan dengan waktu
kerja , aspirasi kerja masalah keuangan , dan masalah hubungan dengan
teman-teman sekerja</div>
<div class="MsoNormal">
h. Konflik agama</div>
<div class="MsoNormal">
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat
dan tujuan hidup , aturan-aturan yang bertentangan dengan agama , pindah dari
suatu agama yang lain, menikah dengan orang yang berbeda agama dan lain lain</div>
<div class="MsoNormal">
i. Konflik
pribadi</div>
<div class="MsoNormal">
Misalnya timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada
keuletan , tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Suatu konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif ,
tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif dari suatu
konflik adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas</div>
<div class="MsoNormal">
b. Memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan social
dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
c. Merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
d. Dapat membantu
menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru</div>
<div class="MsoNormal">
e. Dapat berfungsi
sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik social adalah
sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Meningkatkan
solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan
kelompok lain</div>
<div class="MsoNormal">
b. Keretakan
hubungan antarindividu</div>
<div class="MsoNormal">
c. Perubahan
kepribadian individu</div>
<div class="MsoNormal">
d. Kerusakan harta
benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia</div>
<div class="MsoNormal">
e. Akomodasi,
dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
BENTUK-BENTUK KONFLIK</div>
<div class="MsoNormal">
A. BERDASARKAN SIFATNYA</div>
<div class="MsoNormal">
a. Konflik
destruktif , merupakan konflik yang mengakibatkan benturan fisik yang membawa
kerugian jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rasa benci satu
kelompok terhadap kelompok lain.</div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai contoh , konflik antara etnis Dayak dan Melayu
dengan etnis Madura di SSampit yang dipicu oleh rasa kebencian akibat
kecemburuan social, juga terjadinya kerusuhan pada bulan Mei 1998 yaitu konflik
antara para demonstran dan aparat keamanan yang berujung pada perusakan dan
penjarahan.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Konflik
fungsional, merupakan konflik yang menghasilkan perubahan atau consensus baru
yang bermuara pada perbaikan. Konflik jenis ini berasal dari perbedaan antara
dua kelompok tentang suatu masalah yang sama-sama mereka hadapi.</div>
<div class="MsoNormal">
B. BERDASARKAN AKAR
PERMASALAHANNYA</div>
<div class="MsoNormal">
a. Konflik agama</div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu factor utama pemicu konflik di masyarakat adalah
masalah agama arau prinsip keagamaan.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Konflik ideology</div>
<div class="MsoNormal">
Ideology sebagai sebuah produk pemikiran social dapat
digunakan sebagai alat pendorong sekumpulan manusia untuk mencapai
cita-citanya. Namun sering kali istilah ideology ditafsirkan sebagai sesuatu
yang negative karena mengandung unsure kefanatikan buta.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Konflik politik</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik politik sebagai sesuatu yang menarik untuk dibahas
karena permasalahan ini sebagai hal yang paling komplek di antara jenis-jenis
yang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Konflik ekonomi</div>
<div class="MsoNormal">
Perubahan-perubahan besar ndalam sejarah peradaban umat
manusia, terutama setelah munculnya jaman renaissance di Eropa, selalu
menunjukkan pengaruh factor ekonomi. Karenannya , berbagai peristiwa besar yang
menggerakkkan manusia dalam jumlah besar tidak pernah lepas dari persoalan
kepentingan ekonomi. Imperialisme dan kolonialisme dari bangsa-bangsa eropa
factor pendorong utamnya adalah alasan ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
e. Konflik SARA</div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai gejala konflik , konflik akan selalu muncul pada
setiap masyarakat karena antagonism atau perbedaan yang menjadi cirri dan
penunjang terbentuknya masyarakat. Perbedaan-perbedaan social tidak mungkin
dihindari karena adanya kelompok lapisan atas disebabkan terdapatnya fakta
adanya lapisan bawah.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KERUSUHAN SOCIAL YANG DISEBABKAN
OLEH SARA ADALAH :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Dinamika social
,ekonomi , budaya dan politik suatu daerah mempunyai potensi bagi terjadinya
ketegangan social atau konflik</div>
<div class="MsoNormal">
2. Perimbangan
kekuatan-kekuatan social seperti suku , agama , ras dan antargolongan yang
hampir sama merupakan akar utama penyebab terjadinya kerusuhan</div>
<div class="MsoNormal">
3. Daerah dengan
perimbangan antara penduduk asli dan pendatang yang timpang dilihat dari
penguasaan aset ekonomi maupun politik, akan berpotensi munculnya konflik SARA</div>
<div class="MsoNormal">
4. Pola pemukiman
penduduk yang heterogen dapat menjadi sumber konflik</div>
<div class="MsoNormal">
5. Adanya factor-faktor
akselerator terjadinya konflik</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
f. Konflik
Sumber Daya Alam</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam beberapa tahhun terakhir ini fenomenna konflik sumber
daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik itu tidak hanya terjadi
dalam kegiatan ekspolitasi sumber daya alam yang tergolong “tidak dapat
diperbaharui” seperti minyak dan mineral , tetapi juga yang tergolong “dapat
diperbaharui”. Konflik sumber daya alam yang selama ini terjadi telah
menimbulkan kerusakan fisik , merugikan materi dan menyisakan tuntutab
yang tidak mudah dipenuhi , seperti permintaan agar kawasan eksploitasi sumber
daya alam dikembalikan kepada masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
g. Konflik
lingkungan hidup</div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu aset yang lazim ditempatkan sebagai bagian
penting daam proses pembangunan adalah modal alam. Akumulasi aset ini ditambah
dengan modal fisik bangunan , modal manusia , dan modal social sangat
menentukan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kesejahtraan
masyarakat. Upaya melindungi fungsi sumber sangat diperlukan karena
memiliki kntribusi yang berharga bagi kehidupan masyarakat. Kerusakan fungsi
sumber tentu saja akan menjadi malapetaka bagi kehidupan. Lingkungan yang tak
terkontrol bukan saja berbahaya bagi kesehatan , tetapi juga akan mengganggu
berbagai macam aktivitas social.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
POLA PENYELESAIAN KONFLIK</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik dapat berpengaruh positif atau negative , dan
sellalu ada dalam kehidupan. Oleh karena itu konflik hendaknya tidak serta
merta harus di tiadakan. Persoalannya . bagaimana konflik itu bias di
management sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan disentregrasi
social.</div>
<div class="MsoNormal">
Cribbin (1985) , mengelaborasi tegadap tiga hal ,
yaitu mulai yang cara yang tidak efektif , yang efektif , dan yang paling
efektif. Menurutnya , strategi yang di pandang paling tidak efektif , misalnya
di tempuh cara :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Dengan paksaan
strategi ini umumnya tidak disukai oleh kebnyakan orang . dengan paksaan ,
mungkin konflik bias di selesaikan dengan cepat , namun bias menimbulkan
reaksi kemarahan atau reaksi negative lainnya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Dengan
penundaan. Cara ini bisa berakibat penyelesaian konflik sampai
belarut-larut .</div>
<div class="MsoNormal">
3. Dengan bujukan .
bisa berakibat pisikologis , orang akan kebal dengan bujukan sehingga
perselihan akan semakin tajam</div>
<div class="MsoNormal">
4. Dengan koalisi
yaitu suatu bentuk persekutuan untuk mengendalikan konflik . akan tetapi
strategi ini bisa memaksakan orang untuk memihak , yang pada gilirannya bisa
menambah kadar konflik-konflik sebuah “perang”</div>
<div class="MsoNormal">
5. Dengan
tawar-menawar distribusi. Strategi ini sering tidak menyelesaikan masalah
karena masing-masing pihak saling melepaskan beberapa penting yang menjadi
haknya , dan jika terjadi konflik mereka merasa menjadi korban konflik.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Strategi yang dipandang lebih efektif , dalam pengelolaan
konflik meliputi :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Koesitensi damai
yaitu mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan saling
merugikan denga n menetapkan peraturan yang mengacu pada perdamaian serta di
tetapkan secara tetap dan konsekuen.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Dengan mediasi
(perantaraa) . jika penyelesaian konflik menemukan jalan buntu , masing-masing
pihak bisa menunjuk pihak ketiga untuk mnejadi perantara yang berperan secara
jujur dan adil serta tidak memihak.</div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan strategi yang dipandang efektif antara lain :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Tujuan sekutu
besar , yaitu dengan melibatkan pihak-pihak yang terlibat konflik kearah tujuan
yang lebih besar dan konflek. Misalnya dengan cara membangun sebuah kesadaran
nasional yang lebih mantap ,</div>
<div class="MsoNormal">
2. Tawar menawar
integrative , yaitu dengan mengiring pihak-pihak yang berkonflik , untuk lebih
berkonsentrasi pada kepentingan yang luas dan tidak hanya
berkisar pada kepentingan sempit , misalnya kepentingan
individu , kelompok , golongan atau suku bangsa tertentu.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Pengendalian konflik dengan cara konsiliasi , terwujud
melalui lembaga-lembaga
tertentu
yang
memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan di antara
pihak-pihak yang berkonflik. Lembaga yang dimaksud diharapkan
berfungsi secara efektif , yang sedikitnya memenuhi empat hal yaitu
:</div>
<div class="MsoNormal">
1. Harus mampu
mengambil keputusan secara otonom , tanpa campur tangan dari
badan-badan
lain. </div>
<div class="MsoNormal">
2. Lembaga
harus bersifat monopolistis , dalam
arti hanya lembaga itulah yang
berfungsi demikian.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Lembaga
harus mampu mengikat kepentingan bagi pihak-pihak yang berkonflik,</div>
<div class="MsoNormal">
4. Lembaga tersebut
harus bersifat demokratis</div>
<div class="MsoNormal">
Pola penyelesaian konflik juga bisa dilakukan dengan
menggunakan strategi seperti berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. gunakan
persaingan dalam penyelesaian konflik, bila tindakan cepat dan tegas itu pital,
mengenai isu penting dimana tindakan tidak popular perlu dilaksanakan.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Gunakan
kolaborasi untuk menemukan pemecahan masalah integrative bila kedua perangkat
kepentingan terlalu penting untuk dikompromikan.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Gunakan
penghindaran bila ada isyu sepele, atau ada isu lebih penting yang mendesak.
Bila kita tidak adanya peluang bagi terpuaskannya kepentingan anda.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Gunakan
akomodasi bila diketahui kita keliru dan untuk memungkinkan pendirian yang
lebih baik didengar untuk belajar, dan untuk menunjukan kewajaran.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Gunakan
kompromis bila tujuan penting, tetepi tidak layak mendapatkan upaya
pendekatan-pendekatan yang lebih jelas disertai kemungkinan gangguan.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
1. Macam-macam pola
pengelolaan konflik</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut penelitian Vliert dan Euwema ,
peneliatian-penelitian mengenai cara-cara penyelesaian konflik menggunakan
klasifikasi yang berbeda.</div>
<div class="MsoNormal">
Berpijak dari perbedaan budaya , nilai maupun adat kebiasaan
, Ury , Brett , dan Goldberg mengajukan tiga model pengelolaan konflik ,
sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Differing
to status power</div>
<div class="MsoNormal">
Individu dengan status yang lebih
tinggi memiliki kekuasaan untuk mmebuat dan memaksakan solusi yang di tawarkan
. Status social memegang peranan dalam menentukan aktivitas yang di
lakukan .</div>
<div class="MsoNormal">
2. Applying
Regulations</div>
<div class="MsoNormal">
Model I ni di tekankan oleh asumsi bahwa
interaksi social di atur oleh hokum universal. Peraturan diterapkan
secara merata pada seluruh anggota. Peraturan di bakukan untuk
menggambarkan hukuman dan penghargaan yang di berikan berdasarkan perilaku yang
di lakukan , bukan berdasarkan orang ya ng terlibat.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Integrating
Interest</div>
<div class="MsoNormal">
Model ini menekankan pada perhatian pihak yang terlibat ,
untuk membuat hasilnya lebih bermanfaat bagi mereka daripada
tidak mendapatkan kesepakatan satupun .</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Pola penyelesaian konflik bila di pandang dari sudut
menang-kalah pada masing-masing pihak , maka ada empat bentuk pengelolaan
konflik , yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bentuk
kalah-kalah(menghindari konflik )</div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk pertama ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan
menghindari konflik dan mengabaikan masalh yang timbul. Atau bias berarti
bahwa kedua blah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan
kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Bentuk
menang-kalah
(persaingan) </div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk kedua ini memastikan bahwa satu pihak memenangkan
konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kekuasaan atau pengaruh digunakan
untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut individu tersebut yang keluar
sebagai pemenangnya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Bentuk
kalah-menang (mengakomodasi)</div>
<div class="MsoNormal">
Agak berbeda dengan bentuk kedua, bentuk ketiga ini yaitu
individu kalah-pihak lain menang ini berarti individu berada dalam posisi
mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini digunakan
untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Bentuk
menang-menang (kolaborasi)</div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk keempat ini disebut dengan gaya pengelolaan konflik
kolaborasi. Tujuannya adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian
melalui consensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang
bertikai.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Berbeda dengan pendapat di atas Hendricks (2001)
mengemukakan lima gaya pengelolaan konflik yang diorientasikan dalam organisasi
maupun perusahaan. Lima gaya yang dimaksud adalah:</div>
<div class="MsoNormal">
1. Integrating
(menyatukan,menggabungkan)</div>
<div class="MsoNormal">
Individu yang memilih gaya ini melakukan tukar menukar informasi.
Disini ada keinginan untuk mengamati perbedaan dan mencari solusi yank dapat
diterima semua kelompok. Cara ini mendorong berfikr kreatif serta mengembangkan
alternative memecahkan masalah.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Obliging
(saling membantu)</div>
<div class="MsoNormal">
Disebut juga karena kerelaan membantu . cara ini menempatkan
nilai yang tinggi untuk orang lain smentara dirinya dinilai rendah. Kekuasaan
diberikan pada orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Dominating
(menguasai)</div>
<div class="MsoNormal">
Tekanan gaya ini adalah pada diri sendiri. Kewajiban bias
saja diabaikan demi kepentingan pribadi. Gaya ini meremehkan kepentingan orang
lain. Biasanya berorientasi pada kekuasaaan dan penyelesaiannya cenderung
dengan menggunakan kekuasaan .</div>
<div class="MsoNormal">
4. Avoiding
(menghindar)</div>
<div class="MsoNormal">
Individu yang menggunakan gaya ini tidak mennempatkan nilai
pada diri sendiri atau orang lain. Ini adalah gaya menghindar dari persoalan,
termasuk didalamnya menghindar dari tanggung jawab.</div>
<div class="MsoNormal">
5. C
‘o’ mpromising (kompromi)</div>
<div class="MsoNormal">
Perhatian dalam diri sendiri atau orang lain berada dalam
tingkat sedang.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Lebih lanjut Johnson & Johnson (1991) mengajukan
beberapa gaya atau strategi dasar pengelolaan konflik yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Withdrawing
(menarik diri). Individu yang menggunakan stratgi ini percaya bahwa lebih mudah
menarik diri dari konflik dari pada menghadapinya. Mereka cenderung
menarik diri untuk menghindari konflik.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Forcing
(memaksa). Individu berusaha memaksa lawannya menerima solusi konflik yang
ditawarkannya. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting. Mereka menggunakan
segala cara untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak peduli akan kebutuhan dan
minat orang lain, serta apakah orang lain itu menerima solusi mereka atau
tidak .</div>
<div class="MsoNormal">
3. Smoothing
(melunak). Individu yang menggunakan strategi ini berpendapat bahwa
pempertahankan hubungan dengan orang lain jauh lebih penting dibandingkan
dengan pencapaian tujuan pribadi. Mereka ingin diterima dan dicintai. Mereka
merasa bahwa konflik harus dihindari demi keharmonisan dan bahwa orang tidak
akan dapat membicarakan konflik tanpa mengakibatkan rusaknya
hubungan.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Compromising
(kompromi). Strategi ini digunakan individu yang menaruh perhatian baik
terhapat pribadinya sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Mereka berusaha
berkompromi, mengorbankan tujuannya sendiri dan mempengaruhi pihak lain untuk mengorbankan
sebagian tujuannya juga.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Confronting
(konfrontasi). Individu dengan tipe ini menaruh perhatian sangat tinggi
terhadap tujuan pribadi maupun kelangsungan hubungan dengan orang lain.
Mereka
memandang konflik sebagai masalah yang harus dipecahkan dan solusi
terhadap
konflik haruslah mencapai tujuan pribadinya sendiri maupun tujuan orang
lain. </div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
2. Factor-faktor
yang mempengaruhi pola penyelesaian konflik</div>
<div class="MsoNormal">
Johnson & Johnson (1991) menyatakan beberapa hal yang
harus diperhatikan bilamana seseorang terlibat dalam suatu konflik dan
akibatnya menentukan bagaimana seseorang menyelesaikan konflik, sebagai berikut
:</div>
<div class="MsoNormal">
1. Tercapainya
persetujuan yang dapat memuaskan kebutuhan serta tujuannya. Tiap orang memiliki
tujuan pribadi yani ingin dicapai. Konflik bias terjadi karena tujuan dan
kepentingan individu menghalangi tujuan dan kepentingan individu lain.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Seberapa penting
hubungan atau interaksi itu untuk dipertahankan. Dalam situasi social, yang
didalamnya terdapat keterikatan interaksi, individu harus hidup bersama dengan
orang lain dalam periode tertentu. Oleh karena itu diperlukan interaksi yang
efektif selama beberapa waktu.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Factor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pengelolaan
konflik, seperti berikut ini :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kepribadian
individu yang terlibat konflik</div>
<div class="MsoNormal">
Stenberg dan Soriono berpendapat bahwa gaya pengelolaan
konflik seorang individu dapat diprediksi dari karakteristik intelektual dan
kepribadiannya. Mereka menemukan bahwa subjek dengan skor itelektual yang
rendah cenderung menggunakan aksi fisik dalam mengatasi konflik. Dari
karakteristik kepribadian dapat diprediksi bahwa sujek dengan skor tinggi pda
need for deference ( kebutuhan untuk mengikuti dan mendukung seseorang),
need for abasement (kebutuhan untuk menyerah atau tunduk) dan need for
order (kebutuha untuk membuat teratur) cenderung untuk memilih gaya-gaya
pengelolaan konflik yang membuat konflik melunak. Sebaliknya subjek dengan skor
tinggi pada need for autotomi (kebutuhan un tuk bebas dan lepas dari tekanan
) dan need for change (kebutuhan untuk membuat perubahan) memiliki
kecenderungan untuk memilih paling tidak satu gaya pengelolaan konflik yang
membuat konflik semakin intensif.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
2. Situasional</div>
<div class="MsoNormal">
Aspek situasi yang penting antara lain adalah perbedaan
struktur kekuasaan, riwayat hubungan, lingkungan social, dan pihak ketiga.
Apabila satu pihak memiliki kekuasaan lebih besar terhadap situasi konflik,
maka besar kemungkinana akan diselesaikan dengan cara dominasi oleh pihak yang
lebih kuat posisinya. Riwayat hubungan menunjuk pada pengalaman sebelumnya
dengan pihak lain, skap dan kenyakinan terhadap pihak lain tersebut. Termasuk
dalam aspek lingkingan social adalah norma-norma social dalam menghadapi
konflik dan iklim social yang mendukung melunaknya konflik atau justru
mempertajam konflik.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Interaksi</div>
<div class="MsoNormal">
Digunakannya pendekatan disposisional saja dalam mencari
pemahaman akan perilaku social dianggap mempunyai manfaat yang terbatas.
Pendekatan yang lebih dominan dalam menerangkan perilaku social adalah
interaksi dan saling mempengaruhinya determinan situasional dan disposisional.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Isu konflik</div>
<div class="MsoNormal">
Tipe isu tertentu kurang mendukung rsolusi konflik yang
konstruksif dibandingkan dengan isu yang lain. Tipe isu seperti ini meng</div>
<div class="MsoNormal">
Rahkan partisipan konflik untuk memandang konflik sebagai
permainan kalah-menang. Isu yang berhubungan dengan kekuasaan,status,
kemenangan , dan kekalahan , pemilikan akan sesuatu tidak tersedia
substitusinya, adalah termasuk tipe-tipe isu yang cenderung diselesaikan dengan
hasil mennag kalah.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
DAMPAK KONFLIK SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
DAMPAK POSITIF</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
1. Merperjelas
batas-batas diri</div>
<div class="MsoNormal">
Setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat , memiliki
tanggung jawab atas hak dan kewajiban yang mereka miliki. Hak adalah sesuatu
yang menjadi milik seseorang. Misalnya hak-hak mereka memperoleh pekerjaan yang
layak bagi ke manusia, hak untuk hidup , hak untuk berserikat dan berkumpul dan
juga hak untuk mencintai dan dicintai.</div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh
seseorang sebagai warga masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Sopan berlalu lintas adalah wujud kebebasan yang dibatasi
oleh kebebasan orang lain berlalu lintas. Dapat dikatakan secara sederhana
jangan orang lain mengerem karena tindakan kita. Jika dalam berlalu lintas
orang lain mengerem karena kendaraan kita berarti kita telah melanggar
kebebasan orang lain dan itu berarti kita mengambil hak orang lain untuk
kebebasan kita , tindakan demikian tidaklah benar.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
2. Menguatnya
solidaritas kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu upaya menguatkan solidaritas dalam kelompok
adalah membuat musuh bersama bagi kelompoknya. Misalnya dalam memperjuangkan
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, pemimpin bangsa ini menjadikan penjajah
Belanda sebagai musuh bangsa Indonesia.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
3. Hikmah di balik
konflik</div>
<div class="MsoNormal">
Kata yang sering kita dengar “ambillah hikmah dibalik
peristiwa yang terjadi” . adalah ungkapan yang sangat tepat untuk menjelaskan
adanya hikmah dibalik konflik yang terjadi. Misalnya konflik Suku dayak dan
Madura di Sampit akan memberikan hikmah bagi kedua belah pihak untuk lebih
berjati-hati dalam hubungan social dalam kehidupan bermasyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
EKSES KONFLIK ( DAMPAK NEGATIF)</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Ekses konflik akibat negative yang terjadi dengan adanya
konflik. Ekses ini dapat di kategorikan menjadi beberapa hal berikut ini :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Perpecahan</div>
<div class="MsoNormal">
Akibat negative dari konflik adalah terjadinya perpecahan
dalam banyak hal dan peristiwa.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Permusuhan</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berakses
bagi terjadinya permusuhan. Dendam selama ini ada akan tetap tersimpaan dan
tdendam tersebut sebagai biang keladi bagi terjadinya permusuhan.
Ungkapan hutang darah dibayar darah , hutang nyawa dibayar nyawa , adalah
ungkapan permusuhan yang ditimbulkan oleh konflik yang tidak terselesaikan
dengan baik.</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik dapat terjadi antar individu dengan individu ;
individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok, demikian juga halnya
permusuhan tersebut dapat terjadi antar individu yang lain , misalnya berebut
gadis antara kedua remaja laki-laki, dapat berakhir dengan perkelahian dan
bahkan sampai terjadi pembunuhan diantara mereka yang berebut seorang gadis.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
3. Balas
dendam</div>
<div class="MsoNormal">
Dendam merupakan gejala yang banyak kita dpaatkan dari
konflik yang terjadi , mereka berharap suatu saat dapat membalas
kekalahan yang dia alami. Balas dendam biasanya menungggu kesempatan dimana
lawan konflik dalam keadaan lengah atau tidak berdaya . Di
beberapa masyarakat balas dendam sering merupakan kewajiban
bagi keturunan dan bahkan di anggap sebagai keharusan dalam
menghormati orang tua atau leluhurnya , manakalakeluarga atau
kelompoknya pernah dipermaluka. Siriik misalnya di suatu masyarakat
adalah suatu kewajiban balas dendam yang harus dilakukan sebagai kewajiban
manakala keluarga ada anggota yang di bunuh atau dipermalukan di depan
umum.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Kekerasan</div>
<div class="MsoNormal">
Kekerasan merupakan tindakan fisik dan non fisik yang
ditujukan kepada orang lain yang lebih lemah keberadaannya. Mereka
yang lebih kuat lebih berkuasa melakukan tindakan
kekerasan pada pihak lain yang lebih lemah atau berada di
bawah kekuasaannya. Kekerasan dapat terjadi di lingkungan mana saja seperti
kekerasan rumah tangga atau keluarga, kekerasan dalam tempat kerja maupun di
lembaga pendidikan smei militer dan militer.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Perubahan
kepribadian</div>
<div class="MsoNormal">
Perubahan dimungkinkan terjadi akibat konflik yang ada
, hal ini terkait dengan keseimbangan psikologis dan
sisiologis dari yang bersangkutan. Secara
psikologis apakah terdapat kekecewaan, tekanan bathin dan
stress maupun perasaan bersalah yang
berkepanjangan. Secara sisiologis apakah hubungan social diantara
mereka terganggu atau tidak.</div>
<div class="MsoNormal">
Misalnya perceraian orang tua akan berdampak buruk kepada
anak-anaknya, figure orang tua sanagt penting kepada anak-anak.</div>
<div class="MsoNormal">
6. Jatuhnya
korban</div>
<div class="MsoNormal">
Korban berjatuhan dapat dimungkinkan sebagai akibat dari
konflik yang ada. Anak-anak menjadi kkorban perceraian ayah dan ibu . konflik
antar suku banyak yang meninggal dun ia karena terkena senjata tajam pada waktu
konflik terbuka terjadi.</div>
<div class="MsoNormal">
Jatuhnya korban tidak selamanya berupa nyawa,
akan tetapi juga bisa berupa barang, kekayaan harta benda dan berbagai
sarana prasarana yang ada yang menjadi sasaran tindak pengrusakan yang
terjadi pada waktu konflik tersebut terbuka.</div>
<div class="MsoNormal">
7. Dominasi yang
kuat atas yang lemah</div>
<div class="MsoNormal">
Hasil dari konflik yang ada adalah kemenangan atau kekalaha
n bagi salah satu pihak yang berkonflik. Kenyataan demikian membuat
mereka yang menang akan menguasai kelompok yang kalah dan kelompok yang
kalah akan berada di bawah kekuasaan yang menang. </div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
KEGIATAN BELAJAR 2 : MOBILITAS SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
MOBILITAS SOSIAL adalah perubahan , pergeseran ,
peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Menurut Horton ,
mobilitas social adalah suatu gerak perpin dahan dari satu kelas social ke
kelas social yang lainnya atau gerak pindah dari strata yang lainnya.
Semenatra menurut Kimball Young dan Raymond W.Mack , mobilitas social adalah
suatu gerak dalam struktur social yaitu pola-pola tertentu yang
mnegatur organisasi suatu kelompok social. Struktur
social mencakup sifat hubungan antara
individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
1. Cara untuk
melakukan mobilitas social</div>
<div class="MsoNormal">
Secara umum , cara orang untuk melakukan mobilitas social ke
atas adalah sangat beragam, diantaranya adalah sebagi berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Perubahan
standar hidup</div>
<div class="MsoNormal">
Kenaikan penghasilan tidak menaikkan status secara otomatis,
melainkan akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih
tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Perkawinan</div>
<div class="MsoNormal">
Perkawinan pada umumnya bertujuan untuk memnuj=hi kebutuhan
seksual dan melanjutkan keturunan. Namun secara sosiologis pada
umunya perkawinan juga bertujuan untuk meningkatkan status social yang lebih
tinggi dari mannusia yang bersangkutan, namun demikian tidak smeua
individu memiliki pandangan tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Perubahan tempat
tinggal</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk meningkatkan status social, seseorang dapat berpindah
tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau
dengan cara merekonstruksi tempat tinggal nya yang lama menjadi lebih megah ,
indah dan mewah.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Perubahan tingkah laku</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mendapatkan status social yang
tinggi , orang berusaha menaikkan status sosialnya dan
mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kleas yang lebih tinggi
yang diaspirasikan sebagai kelas. Bukan hanya tingkah laku , tetpai juga
pakaian, ucapan , minat , dan sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Perubahan nama</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam suatu masyrakat, sebuah nama diidentifikasikan pada
posisi social tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama
yang menunjukkan posisi social yang lebih tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
2. Factor
penghambat mobilitas social</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Ada beberapa factor penting yang justru
menghambat mobilitas social . Factor-faktor penghambat
itu antara lain sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Perbedaan kelas
rasial</div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana
ras berkulit uputih berkuasa dan tidak member kesempatan kepada mereka yang
berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di
pemerintahan sebagai penguasa. System ini disebut
Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang
kulit hitam terpilih menjadi presiden Afrika Selatan.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Agama</div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang terjadi di india yang mneggunakan system kasta,
menjadikan agama sebagai penghambat terjadinya mobilitas social.
Hal ini dikarenakan tidak diperkenankannya terjadi interaksi antara manusia
yang berbeda kasta.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Diskriminasi
kelas</div>
<div class="MsoNormal">
Diskriminasi dalam system kelas terbuka dapat menghalangi
mobilitas ke atas, hal ini terbukti dengan adanay pembatasan suatu organisasi
tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang
yang mampu mendapatkannya.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Kemiskinan</div>
<div class="MsoNormal">
Kemiskinan bilamana keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan
pkok warga Negara dalam jumlah sukuo dan memadai , dapat membatasi kesempatan
bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu social tertentu.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Perbedaan jenis kelamin</div>
<div class="MsoNormal">
Perbedaan jenis kelamin dalam masyrakat juga berpengaruh
terhadap prestasi , kekuasaan , status social, dan kesempatan-kesempatan untuk
meningkatkan status sosialnya.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
3. Beberapa bentuk
mobilitas social</div>
<div class="MsoNormal">
a. Mobilitas social
horizontal</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau
obyek-obyek social lainnya dari suatu kelompok social ke
kelompok social lainnya yang sederajat. Tidak terjadi
perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam
mobilitas sosialnya.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Mobilitas social
vertical<br />
Mobilitas social vertical adalah perpindahan individu atau obyek-obyek social
dari suatu kedudukan social ke kedudukan social lainnya yang tidak
sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas social vertical dapat dibagi
menjadi dua, mobilitas vertical ke atas dan mobilitas social vertical ke
bawah</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
A, Mobilitas vertical ke atas ( Sosial Climbing)</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas vertical ke atas mempunyai dua bentuk yang utama,
yaitu (1) Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi ,
yaitu masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah kedalam
kedudukan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut telah ada
sebelumnya. (2) Membentuk kelompok baru yaitu pembentukan suatu
kelompok baru yang memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya ,
misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
B, Mobilitas vertical ke bawah ( Sosial Sinking)</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas vertical ke bawah mempunyai dua bentuk utama yaitu
turunnya kedudukan dan turunnya derajat kelompok. Turunnya kedudukan bilamana
kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Turunnya
derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa
disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
c. Mobilitas
antargenerasi</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas antar generasi umunya berarti mobilitas dua
generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu,generasi anak,generasi cucu dan
seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup,baik
naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekannya bukan pada perkembangan
keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status social suatu
generasi ke generasi lainnya.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
d. Mobilitas intra
generasi</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas intra generasi adalah mobilitas yang terjadi
didalam satu kelompok generasi yang sama. Contoh : pak Amin adalah seotang
buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak . KEmudian
istrinya melahirkan anak yang kedua yang diberi nama Riki yang awalnya menjadi
tukang becak juga. Tetapi Riki lebih beruntung sehingga bisa mengubah statusnya
menjadi seorang pengusaha becak , sementara Endra tetap menjadi tukang becak .
perbedaan status social antara ENdra dengan adiknya disebut mobilitas
intragenerasi.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Gerak social geografis</div>
<div class="MsoNormal">
Gerak social ini adalah perpindahan individu atau kelompok
dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi , urbanisasi,dan
migrasi.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
4. Faktor-faktor
yang mempengaruhi mobilitas social</div>
<div class="MsoNormal">
Mobilitas social dipengaruhi oleh factor-faktor berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Perubahan
kondisi social</div>
<div class="MsoNormal">
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya
karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat . Misalnya kemajuan
teknolohi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideology
dapat menimbulkan stratifikasi baru</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
b. Ekspansi territorial
dan gerak populasi<br />
Ekspansi territorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirri
fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas social , misalnya
perkembangan kota , transmigrasi , bertambahnya dan berkurangnya penduduk.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
c. Komunikasi yang
bebas</div>
<div class="MsoNormal">
Situasi-situasi yang menbatasi komunikasi antar strata yang
beraneka ragam memperkokoh garis pembatas diantara strata yang ada dalam
pertukaran pengertahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan menghalangi
mobilitas social. Sebaliknya , pendidikan dan komunikasi yang bebas serta
efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata social yang ada dan
merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
d. Pembagian kerja</div>
<div class="MsoNormal">
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi
oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan
sangat dispesialisasikan , maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan
orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain kare spesialisasi pekerjaan
menuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk
lebih kuat berusaha agar dpaat menempati staus social.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
5. Saluran-saluran
mobilitas social</div>
<div class="MsoNormal">
a. Angkatan
bersenjata</div>
<div class="MsoNormal">
Angkatan bersenjata apapun namanya di suatu Negara merupakan
salah satu saluran mobilitas social. Angkatan bersenjata merupakan organisasi
yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertical ke atas mellaui tahapan
yang disebut kenaikan pangkat.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Lembaga-lembaga
keagamaan</div>
<div class="MsoNormal">
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat staus social
seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti Kyai, Santri
, Uztad , Biksu , Pendeta dan lain sebagainya</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
c. Lembaga
pendidikan</div>
<div class="MsoNormal">
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran
yang konkrit dari mobilitas vertical ke atas, bahkan dianggap sebagai social
elevator yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih
tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Organisasi politik</div>
<div class="MsoNormal">
Seperti angkatan bersenjata organisasi politik memungkinkan
anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih
tinggi , sehingga status sosialnya meningkat.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Organisasi ekonomi</div>
<div class="MsoNormal">
Organisasi ekonomi dapat meningkatkan tingkat pendapatan
sseorang. Semakin besar prestasinya , maka semakin besar jabatannya. Karena
jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya
bertambah akibatnya kekayaannya bertambah pula. Dan karena kekayaannya
bertambah , status sosialnya di masyarakat meningkat.</div>
<div class="MsoNormal">
f. Organisasi
keahlian</div>
<div class="MsoNormal">
Orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan
kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna
biasa. Keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok organisasi profesi atau
keahlian mendorong yang bersangkutan mengalami perubahan social.</div>
<div class="MsoNormal">
g. Perkawinan</div>
<div class="MsoNormal">
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang.
Seseorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan
dihormati karena pengaruh pasangannya. Demikian halnya bila sebaliknya. Oleh
karena itu , banyak ditemukan dlama masyarakat perkawinan yang tidak didasarkan
rasa cinta kedua belah pihak tetapi didasakan upaya peningktan status social
masing-masing pihak.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
6. Dampak mobilitas
social</div>
<div class="MsoNormal">
Gejala naik turunnya status social tentu memberikan
konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur social masyrakat.
Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini
data berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam
masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
a. Konflik antar kelas</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam masyarakat , terdapat lapisan-lapisan social
karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,kekuasaan dan pendidikan. Kelompok dalam
lapisan-lapisan tadi disebut kelas social, apabila terjadi perbedaan
kepentingan antar kelas-kelas social yang ada di masyarakat dalam mobilitas
social maka akan muncul konflik antarkelas. Contohnya demostrasi buruh yang
menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik antar kelas buruh dengan
pengusaha<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
b. Konflik antarkelompok
social</div>
<div class="MsoNormal">
Di dlaam masyarakat terdapat pula kelompok social yang
beraneka ragam. Diantaranya kelompok social berdasarkan ideology, profesi ,
agama , suku , dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai
kelompok lain , maka akan timbul konflik. Contohnya tawuran pelajar, perang
antar kampong , perang antar suku , perang antar geng dan lainnya.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
c. Konflik antar
generasi</div>
<div class="MsoNormal">
Konflik antargenerasi terjadi antara generasi tua yang
mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan
perubahan. Contoh : Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di
Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
d. Penyesuaian kembali</div>
<div class="MsoNormal">
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau
mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa
konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akn timbul penyelesaian
kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi kembali yang didasari
oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini
disebut akomodasi.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
e. Orang-orang akan
berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan
untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan
bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contohnya seorang anak miskin
berusaha belajar dengan giat, agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
f. Mobilitas
social akan lebih mempercepat tingkat perubahan social masyarakat kearah yang
lebih baik.Moilitas social yang terjadi pada masyarakat bisa mengakibatkan
munculnya perubahan menuju yang lebih baik pada masyarakat.</div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-39440836875238061982012-12-07T00:11:00.001-08:002012-12-07T05:58:28.350-08:00Ringkasam IPS Kelas XI Semester Ganjil & genap<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 9pt 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<h3 style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 9.0pt; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 19.5pt; font-weight: normal;">Ringkasan IPS Kelas XI Semester Ganjil & Genap<o:p></o:p></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 9pt 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ringkasan IPS Kelas XI Semester Ganjil & Genap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Materi kelas XI ( ganjil dan genap )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegiatan Belajar 1 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERALISME
BARAT SERTA PENGARUH YANG DI TIMBULKAN DI BERBAGAI DAERAH<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Masuknya
kekuatan –kekuatan asing di Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkembangnay pengaruh paham – paham bangsa
eropa di dunia timur termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keadaan eropa saat
itu .Kedatangan bangsa eropa ke dunia timur salah satu penyebabnya asalah
karena ada rempah-rempah.Salah satu bangsa yang merupakan sumber pengahasil
rempah-rempah adalah Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disamping itu , kedatangan bangsa eropa ke
dunia timur termasuk Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi sebagai akibat
dari revolusi prancis, revolusi industry dan merkantilisme yang berdampak pada
dunia internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Revolusi
Perancis ( 14 Juli 1789 ) , merupakan revolusi social dan politik akibat tindakan
absolutism ( tindakan semena-mena raja terhadap rakyat ) yang ditandai dengan
penyerangan penjara Bastile. Semboyan Revolusi Perancis adalah
Liberte(kebebasan) , Egolite (Persamaan) , dan fraterinte (Persaudaraan).
Revoluis perancis sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan baik
bagi perancis maupun dunia Internasional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dampak revolusi perancis bagi dunia
internasional adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Bidang
politik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Tersebarnya paham liberalism<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, meluasnya perkembangan paham demokrasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, meluasnya perkembangan paham nasionalisme<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Berkembangnya ide aksi revolusioner<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Bidang
ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Timbulnya industry-industri di Eropa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Kehidupan perdagangan beralih dari
pantai ke daerah pedalaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Inggris kehilangan pasar di eropa
karena Perancis menjalankan Politik continental<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Bidang
social<br />
, Penghapusan Feodalisme<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Pendidikan dan pengajaran merata di semua
lapisan masyarakat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, Berkembangnya hak Asasi Manusia di dunia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Revolusi
Industri , merupakan suatu istilah yang menandai perubahan yang radikal dan
cepat terhadap perkembangan kemampuan manusia dalam menciptakan peralatan kerja
untuk meningkatkan hasil produksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Revolusi industry mula-mula berkembang di
Inggris kemudian berkembang ke daratan Eropa dan menyebar ke seluruh
penjuru dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akibat dari revolusi industry adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Munculnya
industry secara besar-besaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Timbulnya
imperialism modern , Negara penjajah mencari gtanah jajahan karena
terdorong oleh kepentingan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan industry
yaitu mencari bahan mentah dan memasarkan hasil industry.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Merkantilisme
, merupakan cara untuk mengatur kegiatan ekonomi dalam pertumbuhan kapitalisme
pada awal zaman modern di eropa dengan cara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Berusaha
memiliki logam mulia sebanyak-banyaknya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Menggalakan
perdagangan luar negeri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Menggalakan
kegiatan industry dengan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Menggalakan
pertambahan penduduk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Negara
mengawasi perkembangan ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kekuatan-kekuatan asing yang masuk ke Indonesia
adalah ekspidisi pelayaran yang dilakukan oleh bangsa barat yaitu Perancis ,
Spanyol , Belanda dan Inggris sejak akhir abad 15-16 masa ini id sebut Abad
Penjelajahan Samudra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa factor pendorong penjelajahan bangsa
Eropa adalah ;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Kisah
perjalanan Marcopolo ( 1254-1324) seorang pedagang dari Venesia , Italia
ke Cina yang dituangkan dalam buku “Book Of Various Experience” mengisahkan
tentang keajaiban dunia atau Imago Mundi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Jatuhnya
Konstatinopel , ibukota Romawi Timur ke tanagn Kesultanan Turki tahun 1453
menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia timur. Bangsa barat berusaha
mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Adanay
semangat penaklukan terhadap orang-orang yang beragama Islam serta membuat
daerah-daerah kekkuasaan yang dimiliki kerajaan-kerajaan islam tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Berkembangnya
teknik pelayaran dan penemuan kompas. Kompas dapat berfungsi menentukan arah
dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat
digerakkan dengan memperbaiki konstruksi kapal serta memadukan layar yang
berbentuk segi tiga dengan tali temali persegi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Penemuan
Copernicus yang didukung oleh Galileo-galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat.
Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke
dunia timur tidak kan tersesat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f. Adanya
keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta , keadaan
geografi , dan banngsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">g. Ingin
memperoleh keuntungan/kekayan sebanyak-banyaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PENJELAJAHAN BANGSA-BANGSA EROPA SEJAK AKHIR
ABAD 15<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Penjelajahan
bangsa portugis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pelopor penjelajahan bangsa portugis adalah
Pangeran Henry “Pelaut” (1294-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan
mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai
ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Penjelajahan ini lalu
diteruskan oleh Vasco da Gama (1497-1499) sampai di Goa(India). Dari india para
penjelajah kembali ke Lisabon/Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat
berharga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Spanyol<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apabila portugis menjelajah ke Selatan lalu ke
timur , Bangsa Spanyol berlayar ke arah barat. Dasar penjelajahan kedua bangsa
tersebut adalah kesepakatan/perjanjian Thordesillas tahun 1492 setelah spanyol
dan portugis sepakat meminta restu Paus untuk menyebarkan ajaran agama Katolik
ke seluruh dunia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Isi perjanjian Thordesilla menetapkan :
Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke barat masing-masing dari kepulauan
Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para penjelajah samudra yang berasal dari
Spanyol antara lain adalah : Columbus dan Magehaens . Columbus melakukan empat
kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan
Karibia. Sedangkan untuk pelayaran Magelhaens ia berlayar dari Spanyol ke arah
barat daya melintasi Samodra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang
disebut selat Magelhaens kemuadian menyeberangi samodra Pasifik, dan mendarat
di Philipina tahun 1521. Magelhaends terbunuh. Pelayaran dilanjutkan oleh
Sebastian del Cano yang tiba dimaluku pada tahun 1522. Pelayaran magelhaens
berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Bukti
bahwa bumi itu bulat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Samodra
Pasifik semakin luas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Bumi
ini lebih besar dibandingkan dengan keadaan yang selama ini dipercaya orang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk menghindari permusuhan antara kedua
Negara tersebut ., maka diperbaharuilah perjanjian Thordesillas menjadi
perjanjian Saragosa pada tahun 1521<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Isi perjanjian Saragosa adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Daerah
kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Spanyol
berkuasa atas mexico ke barat terus sampai Philipina.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Belanda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh spanyol
sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun
1568-1648 maka oleh spanyol para padagang belanda tidak di izinkan membeli
rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian berusaha
mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia timur. Para petualang Belanda
beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia
dan Indonesia Dari Jan Huygen Van Linschoten , seorang penjelajah belanda yang
ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1596 , Cornelis de Houtman dengan
empat buah kapal berawak kapal 249 orang mendarat di Banten. Kehadiran Belanda
di Nusantara di mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya
VOC(Verenigde Oost Indishe Compagnie) tahun 1602.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedatangan pedagang barat menjadi awal berkembangnya
kolonialisme belanda di<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Oleh pemerintahan Belanda , VOC diberi oktroi
(hak-hak istimewa ) sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Dianggap
sebagai wakil pemerintah BElanda di Asia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Monopoli
perdagangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Mencetak
uang mengedarkan uang sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Mengadakan
perjanjian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Menaklukan
perang dengan Negara lain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. Menjalankan
kekuasaan kehakiman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. Pemungutan
pajak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. Memiliki
angkatan perang sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9. Mengadakan
pemerintahan sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk melaksanakan kekuasaan di Indonesia di
angkatlah jabatan Gubernur jenderal VOC antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Pieter
Both , merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619
di Ambon<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Jan
Pieterzoon Coen , merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC
dari Ambon ke Jayakarta .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cara belanda memperoleh monopoli perdagangan
di Indonesia antara lain yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Melakukan
pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC
adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah
kepada pedagang asing , seperti Inggris , Perancis , dan Denmark.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Melakukan
Ekstirpasi , yaitu penebangan tanaman milik rakyat . tujuannya adalah
mempertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen
berlebihan .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Perjanjian
dengan raja-raja setempat terutama yang kalang perang wajib menyerahkan hasil
bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC . penyerahan wajib
itu disebut “Verplichte Leverantien”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Rakyat
wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak yang disebut dengan istilah
Contingenten<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak
mempergunakan tenaga Bupati , sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan
pajak dengan cara menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada pertengahan Abad ke 18 VOC mengalami
kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Banyak
pegawai VOC yang curang dan korupsi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Banyak
pengeluaran untuk biaya perang contoh perang melawaan Hasanuddin di Gowa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Banyaknya
gaji yang harus di bayar karena kekuasaan yang luas membuuhkan pegawai yang
sangat banyak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Pembayaran
Devident bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasuan VOC berkurang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Bertambahnya
saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f. Perubahan
politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan
liberal mengajurkan perdagangan bebas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan alasan tersebut , VOC dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. TERBENTUKNYA
PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Situasi di Eropa membawa perubahan
pemerintahan di Belanda. Pada tahun 1975 tentara Perancis menyerbu Belanda
sehhingga pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris. Kerajaan Belanda
sekanjutnya di pimpin oleh Louis Napoleon , adik Napoleon Bonaparte , kaisar
Perancis. Louis Napoleon kemudian mengankat gubernur Jenderal untuk memerintah
daerah colonial Hindia Belanda bersama Herman Willem Daendels.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Masa
pemerintahan H.W daendels di Indonesia (1808-1811)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada masa Daendels berkuasa , Perancis
bermusuhan dengan Inggris dalam perang koalisi d Eropa. Maka tugas utama
Daendels di Hindia Belanda adalah mempertahankan pulau Jawa dari serangan
pasukan Inggris. Untuk melaksanakan tugas tersebut , langkah-langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. BIDANG
PERTAHANAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Menambah
jumlah prajurit menjdi 18.000 yang sebagian besar dari suku-suku bangsa
Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Membangun
benteng di beberapa kota dan pusat pertahannya di Kalijati Bandung<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Membangun
jalan raya dari Anyer sampai penarukan kurang lebih 1000 KM yang di
selesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi di setiap 7 KM di bnagun
pos jaga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Membangun
armada laut dan pelabuhan armada dengan pusat di Surabaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. BIDANG
KEUANGAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Mengeluarkan
mata uang kertas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Menjual
tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta
(partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina , Arab dan Belanda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Meningkatkan
pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya yaitu memborongkan pungutan pajak ,
Contingenten dan penanaman kopi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. BIDANG
PEMERINTAHAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Membentuk
secretariat Negara untuk membereskan administrasi Negara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Kedudukan
bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintahan dan
digaji<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Memindahkan
pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterren “(sekarang Gedung Mahkamah
Agung di Jakarta)”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Pulau
jawa dibagi menjadi 9 wilayah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Membangun
kantor-kantor pengadilan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sisi negative pemerintahan Daendels adalah
membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di jawa
yang buruk , sehingga menimbulkan perlawanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Masa
pemerintahan Thomas stamfort Raffles di Indonesia 1811-1816<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India
yaitu Lord Muito memerinytahkan Thomas raffles yang berkedudukan di Penang
untuk menguasai pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal , Inggris berhasil
meduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 september
1811 Belanda menyerah melalui kapitulasi tuntang .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Isi kapitulasi tuntang adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Pulau
jawa dan sekitarnya di kuasai Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Semua
tentara belanda menjadi tawanan Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Orang
Belanda daoat dijadikan pegawai Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur
dengan tugas mengatur pemerintahan dari peningkatan perdagangan dan keamanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Bidang pemerintahan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Membagi
pulau jawa menjadi 18 Keresidenan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Mengangkat
bupati menjadi pegawai negeri yang digaji<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Mempraktekkan
system yuri dalam pengadilan seprti di Inggris<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Melarang
adanya perbudakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Membangun
pusat pemerintahan di Istana Bogor<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Bidang
perekonomian dan keuangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Melaksanakan
system sewa tanah (Land Rente) , tindakan ini didasarkan pada pendapatan bahwa
pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah , sehingga penduduk
yang menepati tanah wajib membayar pajak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Meneruskan
usaha yang pernah dilakukan belanda misalnya penjualan tanah kepada swasta ,
serta penanaman kopi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Melakukan
penanaman bebas , melibatkan rakyat ikut serta dalam perdagangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Memonopoli
garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan karena sangat penting bagi
rakyat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Menghapus
segala penyerahan wajib dan kerja rodi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengapa pemerintahan Raffles hanya bertahan
sampai tahun 1816 ? Keadaan di negeri jajahan sangatlah bergantung pada kondisi
di Eropa. Pada tahun 1814 Napoleon Boneparte kalah melawan
raja-raja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk memulihkan keadaan di eropa maka
di adakan kongres Wina 1814 sedangkan antara Inggris dan Belanda
ditindaklanjuti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Convention of London 1814 berisi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Belanda
menerima kembali jajahnnya yang diserahkan kepada Inggris dalam Kapitulasi
Tuntang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Inggris
memperoleh tanjung Harapan dan srilangka dari Belanda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali
berunding melalui Treaty of London tahun 1824 isinya antara lain menegaskan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Belanda
memberikan malaka kepada Inggris dan sebaliknya Inngris memberikan Bengkulu
kepada belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Belanda
dapat berkuasa di sebelah selatan garis parallel Singapura sedangkan Inggris
disebelah utaranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. BERLAKUNYA
SYSTEM TANAM PAKSA DAN USAHA SWASTA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketentuan-ketentuan pokok dalam tanam paksa
adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Penduduk
diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman yang laku dijual ke
Eropa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Tanah
yang di pergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki penduduk desa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Waktu
untuk memelihara tanman tidak melebihi waktu yang dipergunakan untuk memelihara
tanaman padi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Bagian
tanah yang ditanami tersebut bebas pajak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Bila
hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar rakyat maka kelebihan hasil
bumi tersebut diberikan kepada rakyat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f. Jika
gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani maka kerugian
ditanggung pemerintah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">g. Penduduk
yang bukan petani wajib bekerja dikebun , pabrik atau pengangkutan untuk
kepentingan belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyimpangan terhadap aturan tanam paksa
menimbulkan reaksi , berbagai pihak menuntut dihapuskan. Reaksi terhadap
penyimpangan tanam paksa antara lain datang dari :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Golongan humanis
yang berjuang untuk kemanusiaan yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Baron
Van Houvel , seorang pendeta yang mengungkapkan kesengsaraan rakyat akibat
tanam paksa baik di majalah , forum pertemuan maupun di DPR Belanda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Eduard
Douwes Dekker dengan nama samara Multatuli<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Golongan
penguasa swasta Belanda yang menghendaki adanya kebebasan berusaha di Indonesia
melalui sidang parlemen di Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SYSTEM USAHA SWASTA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan kemenangan golongan liberal di parlemen
Belanda maka mulai ditetapkan system ekonomi liberal yang ditandai dengan
masuknya nodal asing ke Indonesia . masa itu disebut Politik Pintu Terbuka atau
politik ekonomi liberal colonial dilandasi oleh beberapa undang-undang antara
lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Comptabiliteitswet
tahun 1867 yang menyatakan bahwa anggaran belnja hindia-belanda harus
ditetapkan dengan undang-undang , jadi dengan persetujuan parlemen belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Suikerwet 1870
(UU gula) berisi ketetapan bahwa tanaman tebu sebagai tanaman monopoli
pemerintah berangsur-angsur akan dihilangkan sehingga di pulau jawa dapat
diusahakan oleh pengusaha swasta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C. Agrarichwet
1870 (UU Agraria) berisi antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Tanah
di Indonesia di bedakan menjadi 2 bagian yaitu tanah rakyat dan tanah
pemerintah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Tanah
rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya bebas dan tanah desa yang tidak
bebas. Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada bangsa asing , hanya boleh
disewakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Tanah
pemerintah dapat dijual untuk tanah milik(eigendom) atau disewakan selama 75
tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun tujuan dari UU Agraria adalah
melindungi petani agar tidak kehilangan tanahnya serta membuka peluang orang
asing untuk menyewa tanah dari rakyat Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. AKIBAT
PERLUASAN KOLONIALISME DAN IMPERALISME DI INDONESIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masuknya kekuasaan bangsa asing di Indonesia ,
telah menyebabkan perubahan tatanan politik , social , ekonomi , dan budaya
bagi bangsa Indonesia sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. POLITIK
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan
dasar pemerintahan modern. Para bupati dijadikan pegewai negeri an diberi gaji
, padahal menurut adat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti
dari rakyat..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi
terhadap persoalan kerajaan , misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga
imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya peranan elite kerajaan
berkurang dalam bidang politik , bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. SOSIAL
EKONOMI .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ekspolitasi ekonomi yang dilakukan bangsa
barat membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang
VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional . peranan syahbandar di gantikan oleh para pejabat Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka ,
maka :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Pengusaha
pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Perkebunan
di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga
dilakukan program transmigrasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Untuk
mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda
membangun : Irigasi , waduk , jalan raya , jalan kereta api. Untuk pembangunan
tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan system rodi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Dengan
memperkenalkan system sewa tanah , terjadi pergeseran dari sitem ekonomi barang
ke system ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Daerah
Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. BUDAYA.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Tindakan
pemerintah Belanda untuk mneghapus kedudukan menurut alat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, meruntuhkan kewibawaan tradisional
penguasa pribumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Upacara
dan tatacara yang berlkau di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Dengan
merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegiatan Belajar 2 : PERLAWANAN DI BERBAGAI
DAERAH DI INDONESIA DALAM MENENTANG DOMINASI ASING PADA ABAD 19.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. PERLAWANAN
RAKYAT MALUKU TAHUN 1817<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tindakan sewenang-wenang yang dilakukan VOC di
Maluku kembali di lanjutkan oleh pemerintah colonial belanda setelah berkuasa
kembali pada tahun 1816 dengan berakhirnya pemerintah Inggris di Indonesia
tahun 1811-1816. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial
Belanda yang dapat menyebabkan timbulnya perlawanan rakyat Maluku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Penduduk
wajib kerja paksa untuk kepentingan Belanda misalnya di perkebunan-perkebunan
dan membuat garam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Penyerahan
wajib berupa ikan asin , dendeng dan kopi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Banyak
guru dan pegawai pemerintah diberhentikan dan sekolah hanya dibuka dikota-kota
besar saja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Jumlah
pendeta dikurangi sehingga kegiatan menjalankan ibadah menjadi terhalang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Secara
khusus yang menyebabkan kemarahan rakyat adlaah penolakan Residen Van Den Berg
terhadap tuntunan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan
harga sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. PERANG
PADRI TAHUN 1821-1827<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Istilah Padri berasal dari kata “Padre” yang
berarti Utama. Pada mulanya perang Padri merupakan perang perang saudara antara
para ulama berhadapan dengan kaum adat. Setelah belanda ikut campur yang semula
membantu kaum adat berubahlah perang itu menjadi perang colonial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Pertentangan
antara kaum padre dan kaum adat dapat dikemukakan sebab-sebabnya sebagai
berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaum adat adalah kelompok masyarakat yang
walaupun telah memeluk agama islam namun masih teguh memegang adat dan
kebiasaan-kebiasaan lama yang bertentangan dengan ajaran islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut hukum islam maka pembagian warisan itu
berdasarkan garis patrilineal (garis keturunan ayah) . sedangkan kebiasaan lama
yang buruk dan bertentangan dengan agama adalah judi , menyabung ayam , serta
minum minuman keras. Salah seorang pemimpin kaum adat adalah Datuk Sati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaum PAdri adalah kelompok masyarakat Islam di
Sumatra barat yang telah menunaikan ibadah haji di Mekkah. Terpengaruh oleh
gerakan Wahabi mereka berusaha hidup sesuai dengan ajaran Al’quran dan HAdist ,
berusaha melakukan pembersihan terhadap tindakan-tindakan masyarakat yang
menyimpang dari ajaran tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan perbedaan yang cukup mendasar tersebut
, terjadilah perebutan pengaruh antara kaum adat dan kaum padre di
tengah-tengah masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Jalannya
perang padri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I. Tahun
1821-1825<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada bulan April tahun 1821 terjadi
pertempuran antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat di Sulit Air dekat
danau Singkarak. Belanda mengirimkan tentaranya dari Batavia di bawah pimpinan
Letkol Raaf dan berhasil menduduki Batusangkar dekat Pangaruyung lalu
mendirikan benteng yang bernama Fort Van Der Capellen. Pada tahun 1824 dan 1825
terjadi perjanjian perdamaian antara Belanda dengan Kaum Padri di Padang yang
pada pokonya tidak akan saling menyerang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">II. Tahun
1825-1830<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada periode ini belanda juga sedang
menghadapi perang Diponogoro sehingga perjanjian perdamaian di atas sangat
menguntungkan belanda. Untuk menghadapi Kaum PAdri , Belanda membangun benteng
disebut Fort De Kock di Bukittinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III. Tahun
1831-1837<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Belanda bertekad mengakhiri perang padri
setelah dapat memadamkan Perang Diponegoro. Tindakan yang dilakukan belanda
adalah mendatangkan pasukan pimpinan oleh Letnan Kolonel Elout kemudian Mayor
Micheals dengan tugas pokok menundukkan Kaum Padri yang berpusat di Ketiangan
dekat Tiku. Pada tanggal 25 Oktober 1833 , Belanda menawarkan siasat perdamaian
dengan mengeluarkan Plakat Panjang yang isinya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Belanda
ingin menghentikan perang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Tidak
akan mencampuri urusan dalam negeri minangkabau<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Masalah
kopi,lada dan garam akan ditertibkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Imam bonjol tetap waspada dengan siasat
belanda itu. Setelah tahun 1834 terjadi lagi serangan sasaran utama serangan
Belanda adalah benteng Bonjol yang dapat direbutnya pada tanggal 16
Agustus 1837. Belanda mengajak Imam Bonjol berunding namun kemudian ditangkap.
Ia dibawa ke Batavia lalu dipindahkan ke Minahasa sampai wafatnya tahun 1864
dalam usia 92 tahun. Perlawanan di lanjutkan oleh Tuanku tambusi yang dapat
dikalahkan belanda tahun 1838.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. PERANG
DIPONEGORO TAHUN 1825-1830<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. LATAR BELAKANG
PERLAWANAN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nama asli pangeran Diponegoro adalah Raden Mas
ontowiryo, putra Sultan Hamengku Buwono III. Karena pengaruh Belanda sudah sedemikian
besarnya di istana maka Diponegoro lebih senang tinggal di rumah buyutnya di
Desa Tegalrejo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara umum , sebab-sebab perlawanan
Diponegoro dan para pengikutnya adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Adat kebiasaan
keraton tidak dihiraukan para pembesar Belanda duduk sejajar dengan
Sultan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Masuknya
pengaruh budaya barat meresahkan para ulama serta golongan bangsawan. Misalnya
pesta dansa sampai larut malam minum minuman keras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C. Para bangsawan
mereka dirugikan karena pada tahun 1823 Belanda menghentikan system hak sewa
tanah para bangsawan oleh pengusaha swasta. Akibatnya para bangsawan harus
mengembalikan uang sewa yang telah diterimanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D. Banyaknya macam
pajak yang membebani rakyat misalnya pajak tanah , pajak rumah , pajak ternak
dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. JALAN PERANG<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diponegoro memusatkan pertahanannya di Bukit
selarong , sementara itu keluarganya diungsikan ke daerah Deksa. Perlawanan di
ponegoro diikuti oleh para petani , para ulama , maupun bangsawan. Pengikut
pangeran diponegoro antara lain : Kyai Mojo dari Surakarta , Kyai Hasan Beasri
dari Kedu . pertempuran meluas sampai di Banyumas, Pekalongan , Semarang
,Rembang , Madiun dan Pacita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana siasat Belanda untuk mematahkan
Perlawanan Diponegoro ? Menghadapi perang Gerilya yang dilakukan pasukan
Diponegoro, Belanda menggunakan taktik Benteng Stelsel . Apa Tujuan
Belanda ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Benteng Stelsel adalah taktik yang dilakukan
dengan cara mendirikan benteng sebagai pusat pertahanan di daerah yang
didudukinya untuk mempersempit ruang gerak perlawanan DIPONEGORO. Selain itu
Jendral De Kock menetapkan Magelang sebagai pusat kekuatan
militernya. Siasat ini cukup berhasil , beberapa pengikut diponegoro tertangkap
dan menyerah. Kyai Mojo berunding dengan Belanda pada tanggal 31 Oktober 1828.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tindakan Belanda berikutnya adalah membujuk
para pengikut diponegoro untuk menyerah dan berhasil antara lain terhadap
MAngkubumi. Sentot Ali Basa Prawirodirjo menyerah dan menandatangani perjanjian
Imogiri bulan Oktober 1829.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Bagaimana upaya Belanda untuk menundukkan Diponegoro ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mula-mula Belanda mengumumkan pemberian hadiah
sebesar 20.000 ringgit kepada siapa saja yang dapat menyerahkan diponegoro
dalam keadaan hidup atau mati. Hal ini tidak berhasil , maka ditempuh cara
berikutnya melalui perundingan. Pertemuan pertama tanggal 16 Februari 1830 di
Desa Romo Kamal oleh Kolonel Cleerens. Perundingan berikutnya tanggal 28 MAret
1830 di kediaman Residen Kedu. Perundingan gagal bahkan diponegoro kemudian
ditangkap dan ditahan di Batavia. Selanjutnya tanggal 8 Januari 1855 di bawa ke
Makassar. Dengan tertangkapnya Diponegoro berakhirlah perang Diponegoro.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. PERANG
BALI TAHUN 1846-1849<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah factor yang menyebabkan timbulnya
perang Bali antara TAhun 1846-1849? Masalah utama adalah adanya hak tawan
karang yang dimiliki raja-raja terdampar di perairan wilayah kerajaan tersebut.
Antara belanda dengan pihak kerajaan buleleng yaitu Raja I Gusti Ngurah Made
Karang Asem beserta patih I gusti Ketut Jelantik telah ada perjanjian pada
tahun 1845 isinya pihak kerajaan akan membantu Belanda jika kapalnya terdampar
di daerah Buleleng namun perjanjian itu tidak bisa berjalan dengan semestinya.
Pada tahun 1844 terjadi perampasan terhadap kapal-kapal milik Belanda di pantai
Prancah(Buleleng bagia Barat) dan sangsit (Buleleng bagian Timur). Belanda
menuntut agar kerajaan Buleleng melepaskan hak tawan karangnya sesuai
perjanjian tahun 1843 itu namun ditolak. Kejadian tersebut dijadikan alasan
oleh Belanda untuk menyerang Buleleng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana Jalannya perang Bali ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pantai Buleleng diblokade dan istana raja
ditembaki dengan meriam dari pantai. Satu persatu daerah diduduki dan istana
dikepung oleh Belanda. Raja Buleleng berpura-pura menyerah kemuadian perlawanan
dilanjutkan oleh Patih I Gusti Ketut Jelantik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perang buleleng disebut juga perang
Jagaraga karena pusat pertahannnya adalah Benteng di Desa jagaraga. Perang ini
disebut pula perang Puputan . MENGAPA ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena perang dijiwai oleh semangat PUPUTAN
yaitu perang habis-habisan. Bagi masyarakat Bali , Puputan dilakukan dengan
Prinsip :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Nyawa
seorang Ksatria berada diujung senjata kematian di medan pertempuran merupakan
kehormatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Dalam
mempertahankan kehormatan bangsa dan Negara maupun keluarga tidak dikenal
istilah menyerah kepada musuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Menurut
ajaran agama hindu , orang yang mati dalam peperangan rohnya akan masuk Surga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Benteng Jagaraga berada di atas bukit ,
berbentuk “Supit Urang” yang dikelilingi dengan parit dan ranjau untuk
menghambat gerak musuh. Pada tanggal 7 Maret 1848 kapal perang Belanda yang
didatangkan dari Batavia dengan 2265 serdadu mendarat di Sangsit. Pasukan
Belanda dipimpin oleh Mayor Jendral van de Wijck menyerang Sangsit lalu
menyerbu benteng Jagaraga. Serangan Belanda dapat digagalkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah gagal , bagaimana upaya Belanda untuk menundukkan
Bali ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1849 Belanda mendatangkan pasukan
yang lebih banyak berjumlah 15000 orang lebih terdiri dari pasukan infanteri ,
kavaleri , artileri , dan zeni dipimpin oleh Jendral mayor A.V Michiels dan van
Swieten. Benteng Jagaraga dihujani meriam dengan gencar. Tak ada seorang pun
lascar Bulelengbyang mundur , mereka semuanya gugur pada tanggal 19 april 1849
termasuk istri patih I Gusti Ketut Jelantik yang bernama Jero Jempiring. Dengan
jatuhnya benteng Jagaraga maka Belanda dapat menguasai Bali Utara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain Puputan Buleleng , perlawanan rakyat
Bali juga terjadi melalui Puputan Badung , klungkung , dan daerah lain.
Walaupun akhirnya pada tahun 1909 seluruh Bali jatuh ke tangan Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. PERANG
ACEH TAHUN 1873-1904<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampai abad 19 Aceh merupakan daerah yang
berdaulat dan dihormati oleh dua imperialis di Indonesia dan sekitarnya yaitu
Inggris dan Belanda. Berdasarkan Traktat/perjanjian London 1824 maka Aceh
dijadikan daerah penyangga antara kekuasaan Inggris di Malaka dengan Bengkulu yang
diserahkan Inggris kepada Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keadaan tersebut tidak dapat bertahan lama
karena adanya kepentingan yang berniat menduduki Aceh sehingga timbullah
perlawanan rakyat Aceh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Sebab-sebab
perang Aceh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Belanda
merasa berhak atas daerah Sumatra Timur yang diperoleh dari Sultan Siak sebagai
upha membantu Sultan dalam perang saudara melalui Traktat Siak tahun 1858,
sementara Aceh berpendapat daerah tersebut merupakan wilayahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Sejak
Teruzan Zues dibuk atahun 1869 perairan Aceh menjadi sangat penting sebagai
jalur pelayaran dari Eropa ke asia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Keluarnya
Traktat Sumatra tahun 1871 yang menyatakan bahwa Inggris tidak akan menghalangi
usaha Belanda untuk meluaskan daerah keuasaannya sampai di Aceh dalam
rangka Pax nethenandia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana reaksi Aceh menghadapi Traktat
Sumatra yang mengancam kedaulatannya? Aceh berusaha untuk mencari bantuan
dengan mengirim utusan ke Turki. Selain itu juga dijalin hubungan ke perwakilan
Negara Amerika Serikat dan Italia di singapura. Tindakan aceh ini mencemaskan
Belanda lalu menuntut Aceh agar mengakui kedaulatan belanda. Aceh menolak
tuntutan tersebut sehingga Belanda melakukan penyerangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Jalan
Perang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Pada
Bulan april tahun 1873 pasukan Belanda dipimpin oleh Mayor Jendral JHR kohler
menyerang Aceh namun gagal bahkan Jendral Kohler tewas dalam pertempuran
memperebutkan masjid raya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Pada
bukan Desember 1973 pasukan Belanda dipimpin oleh Letnan Jendral van Swieten
dapat menduduki istana serta memproklamirkan bahwa kerajaan Aceh sudah takluk.
Nama Banda Aceh kemudian diganti menjadi kota raja. Apakah Aceh benar-benar
sudah takluk kepada Belanda ? ternyata tidak demikian. Raja Aceh yaitu Sultan
Mahmudsyah wafat karena tidak sakit. Putranya yang bernama Muhammad Dawotsyah
menjalankan pemerintahan di Pagar ye. Rakyat Aceh tetap melanjutkan perlawanan
dipimpin oleh Panglima polim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Fase
berikutnya sejak tahun 1884 Belanda mempertahankan kekuasaan hanya di daerah
yang didudukinya saja . disitu dibentuk pemerintahan sipil. System ini disebut
Konsentrasi stelsel.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. Pada
tahun 1893 Teuku Umar melakukan siasat menyerah kepada belanda dan memperoleh
kepercayaan memimpin 250 orang pasukan bersenjata lengkap lalu diberi gelar
Teuku Umar Johan Pahlawan. Apakah tindakan Teuku Umar merupakan pengkhianatan
bagi bangsanya ? Ternyata siasat itu hanya untuk mendapatkan senjata yang cukup
guna menghadapi Belanda berikutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. Belanda
cukup sulit menghadapi perlawanan rakyat Aceh. Bagaimana tindakan Belanda
selanjutnya ? Guna mengetahui system social serta rahasia keuletan rakyat Aceh
maka dikirimlah Dr.Snouck Hurgronye seorang ahli dalam agama Islam untuk
menyelidiki hal tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil penyelidikannya dibukukan dengan judul
“De Atjehers” menurut Hurgronye ada dua cara untuk menundukkan Aceh yaitu
melakukan pendekatan kepada para bangsawan dan mengangkat putra-putra mereka
menjadi pamong praja pada pemerintahan Belanda. Kaum ulama harus dihadapi
dengan kekuaatan senjata sampai menyerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f. Sejak
1896 Belanda bertekad menyelesailkan perang dengan mengirim pasukan
marsose(polisi militer) dengan panglima Letnan Colonel Van Geuts. Dalam
pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur.
Perlawanan masih berlanjut sampai akhirnya bulan Januari 1903
Sultan Dawutsyah menyerah. September 1903 Panglima polim juga menyerah .
Mengapa Sultan aceh menyerah kepada Belanda ? Ternyata hal itu karena kelicikan
Belanda yaitu mengultimatum Sultan untuk menyerah setelah menangkap istri dan
anak-anaknya. Belanda masih melanjutkan pembersihan terhadap daerah yang
terakhir bergolak yaitu Gayo Alas dipimpin oleh Letkon Van Daalen tahun 1904,
rakyat yang gugur 2922 orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. PERANG
TAPANULI TAHUN 1878-1907<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di wilayah Tapanuli terdapat beberapa kerajaan
suku Batak salah satunya berpusat di Bakkara. Raja terakhir di Bakkara adalah
Sisingamangaraja XII. Apa sebab terjadi perang Tapanuli ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebab-sebab terjadinya perang tapanuli adalah
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Raja Sisingamangaraja tidak senang daerah
kekuasaannya dikuasai Belanda yaitu Tapanuli Selatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Untuk mewujudkan Pax Netherlandica, Belanda
berniat menguasai tapanuli Utara pada saat yang smaa Belanda juga melancarkan
peperangan di Aceh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perang dimulai ketika Belanda menempatkan
pasukannya di Taratung, untuk melindungi penyebaran agama Kristen yang
dilakukan oleh Nommensen yang berkembangsaan jerman. Sisingamangaraja XII
menyerang kedudukan Belanda di Taratung.Selama 7 tahun terjadi peperangan di
Tapanuli Utara yaitu didaerah Bahal Batu , Saborong-borong , Nalige Laguboti
dan Lumban julu. Bagaimana tindakan Belanda menghadapi perlawanan rakyat
Tapanuli ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1894 pasukan Belanda dikerahkan
untuk merebut bakkara sebagai pusat kekuasaan Sisingamangaraja XII. Akibat
peperangan tersebut Sisingamangaraja pindah dari Dairi Pakpak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. STRUKTUR
PERLAWANAN BANGSA INDONESIA DALAM MENENTANG DOMINASI ASING<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesimpulan dari beberapa permasalahan di bawah
ini :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. A, Dari
segi pemimpin pada umumnya adlaah elite tradisional baik bangsawan maupun
kalangan agama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Pemimpin perlawanan ada tokoh sentral dan
kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C, Pengikut perang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Carilah rinciannnya masing-masing di 7 daerah
perlawanan di Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyelesaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. 1 Kaum Bangsawan :
Pattimura (Maluku) , Jelantik (bali) , Teuku Umar(Aceh) , Diponegoro (Jawa) ,
Pangeran Antasari(Banjar) , Sisingamangaraja XII (Tapanuli)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2 Kaum Agama : Kyai Mojo (Jawa) ,
Imam Bonjol (Padri) , Teuku Cik Di Tiro (Aceh)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Tokoh Sentral : Maluku , Bali ,
Tapanuli<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Tokoh Kelompok : Diponegoro , Banjar ,
Aceh , Padri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C, Pengikut perang :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anggota keluarga bangsawan dan raja serta
rakyat pada umumnya petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Dari
sedi persenjataan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Tradisional – Carilah contoh senjata
tradisional masing-masing daerah perlawanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Senjata api – dari mana asalnya ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyelesaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara umum contoh senjata tradisional adlah
tumbuh pedang dan panah serta senjata khas daerah misalnya :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Jawa (Keris) , Aceh (Rencong) , Banjar
(Mandau) , Padri (Kalewan) .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Senjata api : dari hasil pembelian atau
rampasan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Proses
perlawanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, bentuk perlawanan adalah ….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, taktik perlawanan adalah …..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyelesaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Bentuk pertahanan : Sistem benteng a.l
Jagaraga di Bali<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, taktik perlawanan : Perang Gerilya , Perang
Puputan , Serangan mendadak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Strategi
Belanda untuk memadamkan perlawanan yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyelesaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Strategi Belanda :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Devide
et impera<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Tawaran
yang menyerah mendapat kedudukan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Penyusupan
dan penyelidikan : contoh Dr. Snouck Hurgronye<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Benteng
Stelsel dan konsentrasi stelsel<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Menangkap
keluarga pemimpin perang agar mudah menyerah contoh : keluarga Sultan
Aceh , Anak dan Istri Sisingamangaraja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. Penaklukan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. Secara
licik di ajak berunding lalu di tangkap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Kesimpulan
umum sebab-sebab kekalahan bangsa Indonesia dalam menentang dominasi asing
adalah ,,,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyelesaian :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlawanan bangsa Indonesia mudah
dipatahkan karena :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Sporadis
: terpencar tanpa adanya suatu koordinasi , masih bersifat kedaerahan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Tergantung
pemimpin , jika pemimpin tewas atau bersifat kedaerahan dalam hal penyerangan
maka peperangan akan terhenti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Pesenjataan
kalah maju karena mengandalkan senjata tradisional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Kurang
teroganisir dengan baik .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegiatan belajar 3 : PROSES KEBANGKITAN
NASIONAL INDONESIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. LAHIRNYA
NASIONALISME INDONESIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengertian nasionalisme menurut beberapa para
tokoh :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Joseph Ernest Renan , NASIONALISME adalah
sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan
dorongan kemauan dan kebutuan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang
terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki
Negara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, Otto Bauer , NASIONALISME adalah kesatuan
perasaan dan perangai yang timbul karena persamaan nasib , contohnya
nasionalisme Negara-negara Asia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C, Hans Kohn , NASIONALISME adalah
kesetian yang tertinggi yang diberikan individu kepada Negara dan bangsa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D, Louis Snyder , NASIONALISME adalah hasil
dari factor-faktor politis, ekonomi , social , dan intelektual pada suatu taraf
tertentu dalam sejarah. Sebagi contoh adalah timbulnya nasionalisme di Jepang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi dapat disimpulkan bahwa
NASIONALISME adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa
Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">NASIONALISME awalnya berkembang di Eropa.
Mengapa di Eropa ? Pada akhir abad 18 di Eropa mulai berlaku suatu paham bahwa
setiap bangsa harus membentuk suatu Negara sendiri dan bahwa Negara itu harus
meliputi seluruh bangsa masing-masing. Gerakan NASIONALISME dan cita-cita
kebangsaan yang berkembang di Eropa pada hakikatnya memiliki sifat
cinta kebangsaan. NASIONALISME yang berkembang di Eropa kemudian menjalar ke
seluruh dunia. Memasuki abad 20 NASIONALISME mulai berkembang di Negara-negara
Asia dan Afrika termasuk Indonesia. NASIONALISME di Asia dan Afrika bukan hanya
suatu perjuanagn kemerdekaan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan ,
tetapi memiliki tujuan yang lebih mendalam, sehingga NASIONALISME itu memeliki
beberapa aspek seperti :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Aspek
politik , NASIONALISME bersifat menumbangkan dominasi politik imperialism
dan bertujuan menghapus pemerintah colonial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Aspek
social ekonomi , NASIONALISME bersifat menghilangkan kesenjangan social
yang di ciptakan oleh pemerintah colonial dan bertujuan menghentikan
eksploitasi ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Aspek
budaya , NASIONALISME bersifat menghilangkan pengaruh kebudayaan asing yang
buruk dan bertujuan menghidupkan kebudayaan yang mencerminkan harga diri bangsa
serta dengan bangsa yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada dua factor yang mempengaruhi munculnya
NASIONALISME di Indonesia yaitu apa yang dsebut dengan factor internal dan
factor eksternal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A, Faktor internal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Perlakuan
diskriminatif dari colonial dan imperialis barat menimbulkan kesengsaraan dan
oenderitaan terhadap rakyat Indonesia yang akhirnya menimbulkan perasaan senasib.
Contohnya tanam paksa , monopoli , diskriminasi dsd.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Adanya
kenangan kejayaan masa lalu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Timbulnya
kaum cerdik pandai akibat adanya politik Etnis Van Deventer. Golongan
terpelajar itu menyadari akan nasib bangsanya sehingga terbentuk kepribadian ,
pola pikir , dan etos juang yang tinggi untuk membebaskan diri dari penjajahan
yang disadari tidak hanya dicapai melalui perjuangan fisik tetapi juga melalui
kancah politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan lahirnya kelompok terpelajar Indonesia
tersebut menurut Sartono Kartodiarjo disebut NOMINES NOVI , yaitu orang-orang
yang tersebut karena factor pendidikan dan memiliki sikap , pandangan dan
orientasi tentang lingkungan masyarakatnya. Melalui kelompok ini paham
demokrasi , nasionalisme , komunisme , dan liberlasime di inodnesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Lahirnya
kelompok pelajar islam. Mereka menjadi agen perubahan/agen pengubah cara
pandang masyarakatnya, bahwa nasib bangsa Indonesia tidak dapat diperbaiki
melalui belas kasih penjajah seperti melalui politik etis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Kesadaran
bangsa Indonesia akan harga dirinya sebagai suatu bangsa yang ingin hidup
bebas , merdeka seperti bangsa-bangsa yang lain. Hal tersebut menambah semangat
juang untuk memperoleh kemerdekaan dan menimbulkan adanya semangat persamaan
derajat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B, factor Eksternal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Munculnya
fase kesadaran pentingnya semangat nasional dan perasaan senasib<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Peristiwa
PD1 menyadarkan para terpelajar mengenai penentuan nasib sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Munculnya
dorongan untuk melawan imperialism barat karena adanya konflik ideology antara
kapitalisme dengan sosialisme<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Lahirnya
NASIONALISME di Asia dan Afrika member aspirasi kaum terpelajar di Indonesia
bahwa imperilaisme harus dilawan melalui organisasi modern.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Kemenangan
Jepang atas Rusia tahun 1904-1965 telah menyadarkan bangsa Asia khususnya
Indonesia akan kekuatan dan kemampuannya sebagai Bangsa Asia yang telah mampu
mengalahkan bangsa Eropa yang selalu menganggap bangsa yang Super.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Organisasi-organisasi tersebut sebagai
organisasi pergerakan nasional. Mengapa disebut sebagai organisasi pergerakan
nasional ? Karena organisasi-organisasi itu memiliki bebrapa cirri yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Keanggotaannya
tidak berdasarkan atas suku tertentu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Sebagian
besar pemimpin organisasi pergerakan nasional itu berasal dari kalangan
terdidik yang memperoleh pendidikan Barat serta kelompok intelektual yang sudah
bergaul dengan berbagai bahasa baik melalui sekolah di negeri Belanda maupun
yang telah menunaikan ibadah haji<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Organisasi-organisasi
tersebut mempunyai tujuan yang jelas bagi kepentingan seluruh bangsa di bidang
pendidikan , social , ekonomi budaya dan politik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Oraganisasi-organisasi
tersebut memiliki paham kebangsaan atau NASIONALISME.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN IDEOLOGI SERTA ORAGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">NASIONALISME di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat adalah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo menjadi
pelopor berdirinya organisas-organisasi di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. BUDI
UTOMO ( 20 MEI 1908)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Politik etis awal abad ke-20 membawa dampak
munculnya “priyayi jawa baru” atau priyayi rendahan, mereka memiliki pandangan
bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan. Dilator belakangi situasi ekonomi yang
buruk di Pulau jawa karena eksploitasi penjajah Belanda, menyebabkan banyak
anak priyayi rendaahn yang pandai tapi tidak dapat meneruskan sekolah karena
tidak ada biaya. Sang priyayi baru “Dr Wahidin SudiroHusodo “ berusaha mencari
dana untuk member bantuan kepada anak-anak yang tidak dapat sekolah.
Propagandanya disambut antara lain slaah seorang mahasiswa kedokteran sekolah
Dokter Jawa , School Taf Opleding Van Indishe Arsten(STOVIA) yaitu Sutomo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tujuan budi utomo adalah melakukan pengajaran
bagi orang jawa dan berusaha untuk membangkitkan kembali budaya jawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada yang berpendapat bahwa kelahiran Budi
Utomo merupakan Renaissance atau kebangkitan budaya Jawa. Kaum priyayi menolak
kehadiran Budi Utomi dianggap mengganggu kestabilan kedudukan social mereka.
Mereka merasa terancam posisinya oleh gerakan anak muda tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk mencegah cita-cita Budi Utomo tersebut
mereka mendirikan regent Bond Setia Mulya di Semarang , tapi ada pula kaum
priyayi yang progresif seperti Bupati karang anyar yang bernama Tirto Kusumo
yang mendukung Budi Utomo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk konsilidasi organisasi pada tanggal 3-5
Oktober 1908 Budi utomo menyelengggarakan kongres yang pertama di Yogyakarta
yang mengahsilkan keputusan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Memajukan
pendidikan dan pengajaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Mempertinggi
cita-cita kemanusiaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Menggali
kembali kebudayaan bangsa dan ilmu pengetahuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam perkembangan selanjutnya anggota BU
kebanyakn terdiri dari kaum priyayi dan pegawai negeri, apa akibatnya ? Tujuan
organisasi lebih diarahkan untuk kepentingan mereka dan mengabaikan kepentingan
rakyat banyak. Ketua umum BUyang juga sebagai Bupati lebih memperhatikan reaksi
pemerintah colonial daripada reaksi anggota atau rakyat banyak..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. SAREKAT
ISLAM ( 1911)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Organisasi SI pada awalnya merupakan
perkumpulan pedagang-pedagang islam . organisasi ini dirintis oleh R.M
Titrodisuryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang
pribumi muslim dari monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang
besar Tionghoa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian pada tahun 1911 di Kota Solo oleh
Haji Samanhudi didirikan organisasi dengan nama Sarekat dagang Islam . Tujuan
perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing
dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa , India dan Arab. SDI
merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama islam dan perekonomian
rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi
perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh
dan akhirnya pada tahun 1912 oleh pimpinannya yang baru yaitu HAJI OMAR SAID
COKROAMINOTO namanya sudah diubah menjadi SAREKAT ISLAM. Apa alasan perubahan
nama tersebut ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal ini dilakukan agar organisasi ini tidak
hanya bergerak dalam bidang ekonomi , tapi juga dalam bidang lain seperti
bidang pilitik , tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap
unsur-unsur politik dan mennetang ketidakadilan serta penindasan yang
dilakukan oleh pemerintah colonial. Artinya SI memiliki jumlah
anggota yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tujuan SI mencapai kemajuan rakyat yang nyata
dengan jalan persaudaraan , persahabatan dan tolong menolong diantara muslim.
Tujuan utama SI 1913 adalah mengembangkan perekonomian. Keanggotaan SI terbuka
untuk semua lapisan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Si akhirnya mengalami perkembangan yang pesat
dibandingkan BU da mulai disusupi aliran REVOLUSIONER SOSIALIS , mengapa begitu
? Karena SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat JAWA
dan MADURA saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SI sebagai organisasi besar akhirnya terpecah
setelah disusupi oleh orang-orang yang telah dipengaruhi oleh paham sosialis.
Paham Sosialis ini disebabkan oleh Sneevlet yang mendirikan organisasi
ISDV(Indische Sosialistische Democratische Vereeniging)/ mereka menyebarluaskan
ajaran sosialis dan terang-terangan menentang kebijakan-kebijkan pemimpin SI.
Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi SI putih yang di pimpin oleh HOS
COKROAMINOTO, dan Si Merah yang dipimpin oleh SEMAUN . SI merah berlandaskan
atas SOSIALISME KOMUNISME. Pecahnya SI terjadi setalah SEMAUN dan DARSONO
dikeluarkan dari organisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. INSISCHE
PARTIJ(1912)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Partai ini merupakan partai pertama yang
menanamkan rasa kebangsaan dan pribumi ERNEST EUGENE FRANCOIS (EEF) DOUWES
DEKKER mengambil prakarsa mendirikan partai politik untuk golongan INDO
dan bercita-cita memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak Suwardi Suryaningrat
dan Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan IP pada tanggal 25 Desember 1912 di
Bandung . Organisasi ini pada penghapusan kolonialisme yang mengeksploitasi
rakyat dan hindia Belanda. IP merupakan organisasi politik pertama
di Indonesia. Perkembangan yang snagat cepat dan pernyataan-penyataan yang
mengkritik Belanda menyebabkan tokoh-tokoh IP mulai diawasi dan dicurigai oleh
Belanda sehingga pemerintah menolak ketika pengirisnya mengajukan permohonan
untuk memperoleh badan hukum .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1913 IP dinayatakan sebagai partai
terlarang. Douwes Dejjer tetap berjuang dijalurkan politik, Suwardi
Suryaningrat lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantoro bergerak di
lapangan pendidikan dan Tjipto Mangunkusumo tetap dengan perjuangan radikalnya
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d. MUHAMMADIYAH(1912)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MUHAMMADIYAH didirikan pada tanggal 18-11-1912
oleh K.H ahmad Dahlan , seorang muslim yang berpikiran modern. Tujuan yang
ingin dicapai adalah memajukan pengajaran modern berdasarkan islam yang benar
dan memberikan pengertian ilmu agama dan cara hidup yang benar menurut
peraturan agama . untuk mencapai tujuan tersebut MUHAMMADIYAH mendirikan
sekolah-sekolah sebagai pusat pendidikan dan membantu sekolah-sekolah islam
yang memerlukan bantuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam bidang social , MUHAMMADIYAH banyak
mendirikan rumah sakit , rumah yatim piatu dan meningkatkan dakwah bagi
masyarakat islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan kegiatan tersebut MUHAMMADIYAH turut
mendukung perjuangan memperoleh kemerdekaan. Peranannya dalam menumbuhkan
kesadaran bangsa tentang pentingnya kemajuan dan kemerdekaan sangat besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e. PERHIMPUANAN
INDONESIA (1925)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdirinya PI berawal dari didirikannya
INDISCHE VERENIGING tahun 1908 di Belanda. Organisasi ini bersifat moderat (
selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem) sebagai
perkumpulan social mahasiswa Indonesia di Belanda untuk memperbincangkan
masalah dan persoalan tanah air. Pada awalnya PI merupakan organisasi social ,
memasuki tahun 1913 , denagn dibuangnya tokoh IP ke Belanda maka dibuatlah
pokok pemikiran pergerakan yaitu HINDIS untuk Hindia yang menjadi nafas baru.
Iwa kusumasumantri diangkat ketua menyatakan 3 azaz pokok INDISCHE
VERENIGING yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Indonesia
menentukan nasibnya sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Kemampuan
dan kekuatan sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Persatuan
dalam menghadapi belanda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahun 1925 INDISCHE VERENIGING berubah menajdi
PI dengan tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh
aktivis PI di Belanda maupun di luar negri, diantaranya ikut serta dalam
kongres Liaga demokrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di paris,
dalam kongres itu Muhammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan
kemerdekaan Indonesia. Tindakan-tindakan PI dapat dikatakan radikal ,
apakah radikal itu ? RAdikal adalah suatu paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaruan secara keras sampai ke akarnya. Tahun 1925 PI semakin
tegas memasuki kancah politik. , yang juga di dorong kebangkitan nasionalisme
di Asia – Afrika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f. PARTAI
NASIONAL INDONESIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bermula dari mahasiswa Algemenee Studies club
di Bandung tahun 1926 , Ir. Soekarno dkk seperti Mr. Suaryo , Ali Sastroamijoyo
dan Mr. sartono bermaksud menggalang perjuangan melalui organisasi yang
bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesudah PKI dinyatakan sebagai partai
terlarang oleh pemerintah Hindia Belanda akibat pemberontakannya tahun
1926-1927 , maka dirasakan perlunya wadah untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi
rakyat yang tidak mungkin lahi ditampung oleh organisasi -organisasi politik
yang ada pada waktu itu. Sejalan dengan hal itu muncul organisasi kebangsaan
dengan corak politik nasionalis murni yaitu PNI yang didirikan tanggal 4 Juli
1927.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam azasnya PNI berkeyakinan , bahwa syarat
yang mat penting untuk perbaikan kembali semua susuann pergaulan hidup
Indonesia itu ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu , maka semua kekuatan
haruslah ditujukan kea rah kemerdekaan nasional. Dengan kemerdekaan nasional
rakyat akan dapat memperbaiki rumah tangganya dengan tanpa gangguan. Kehadiran
PNI benar-benar jadi tantangan pemerintah Hindia-Belanda karena organisasi ini
benar-benar menunjukkan perlawanannya. Dari azas maupun tujuannya , terlihat
bahwa PNI merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal yang tentu saja
berlawanan dengan keinginan pemerintah Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KONGRES PEMUDA II<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam kongres tercapai suatu kesepakatan
adanya satu nusa , satu bangsa dan satu bahsa yang merupakan cermin persatuan
dan kesatuan yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada waktu kongres pemuda II berlangsung ,
dimunculkan suasana merah putih dengan iringan lagu Indonesia raya karya WR.
Supratman. Sumpah Pemuda ini merupakan momentum yang sangat penting karena
sejak saat itu telah timbul suatu perasaan kebangsaan dan perjuangan untuk
memperoleh kemerdekaan semakin nyata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah PEmuda
yang mendorong organisasi pergerakan nasional yang bersifat politik untuk
bersatu melawan pemerintah Hindia Belanda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gagalnya petisi Sutarjo merupakan tantangan
bagi para tokoh pergerakan nasional. Untuk mengatasi kekecewaan tersebut di
atas maka para tokoh pergerakan nasional mendirikan organisasi baru , yaitu
Gabungan politik Indonesia (GAPI) pada tanggal 21 Mei 1939. Gapi merupakan
gabungan dari PArindra , Gerindo , Persatuan Minahasa , Partai Islam Indonesia
, PArtai Katolik Indonesia, PAsundan , dan Partai Serikat Islam Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Langkah yang ditempuh GAPI adalah mengadakan
kongres rakyat Indonesia. Adapun tujuan dari kongres ini adalah : INDONESIA
BERPARLEMEN. GAPI menuntut agar rakyat Indonesia dibeikan hak-hak dalam urusan
pemerintahannya sendiri. Tuntutan GAPi ditanggapi oleh pemerintahan Belanda
dengan Komisi Visman. Komisi ini bertujuan untuk menyelidiki keinginan Bangsa
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. PEMBENTUKAN
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. ISTILAH
“INDONESIA”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Kronologi penggunaan
istilah “INDONESIA”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Penggunaan kata atau istilah “Indonesia”
menjadi sangat penting di dalam pergerakan perjuangan bangsa Indonesia
menghadapi kaum imperialis atau pemerintah colonial Belanda dalam upaya
mencapai kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia . Kata Indonesia telah
dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan bangsa
di dalam menentang kekuasaan pemerintah Kolonial BElanda di wilayah Indonesia.
Kata “Indonesia “ juga sudah menjadi perekat dan lambing perjuangan bangsa
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perjuangan dan pergerakan bnagsa Indonesia ,
tidak lagi terbatas pada daerhanya masing-masing, tetapi untuk menegakkan
Indonesia. Dengan demikian kata “indonesia” menjadi snagat penting bagi bangsa
Indonesia , karena telah dapat mempersatukan seluruh perjuangan dan pergerakan
dari bangsa Jawa , Bangsa Sumatra , Bangsa Kalimantan , Bangsa
Sulawesi , dan lain sebagainya , tetapi semua itu merupakan gerakan dan
perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Akhirnya ditemukan beberapa tokoh
yang pernah mempergunakan istilah “Indonesia” di dalam tulisan – tulisannya .
Tokoh-tokoh itu diantaranya :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. J.R
logan : seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebutkan istilah
:INDONESIA” di dalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya. Ia
mempergunakan istilah “INDONESIA” untuk mnyebutkan kepulauan dan penduduk
Nusantara. Ia menulis istilah itu pada tahun 1850 , artikel yang ditulis oleh
Logan tentang Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi yang besar bagi
Inggris , yaitu penduduknya yang cukup banyak dan dapat dijadikan sasaran di
dalam perdagangan hasil-hasil industrinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Earl G.
Windsor : pada tahun 1850 di dalam media milik J.R logan , ia menyebutkan kata
“Indonesia” bagi penduduk Nusantara. Dalam tulisannya , Earl Windsor menyatakan
bahwa penduduk di kepulauan Nusantara memiliki potensi yang snagat besar di
dalam perdagangan hasil industrinya , karena pada masa itu jumlah penduduk
Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 17.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-19774928008003841052012-12-06T23:47:00.007-08:002012-12-06T23:47:39.360-08:00Ringkasam IPS Kelas X Semester Ganjil & genap<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 24px; margin: 0.75em 0px 0px; position: relative;">
Ringkasam IPS Kelas X Semester Ganjil & genap</h3>
<div class="post-header" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6160579473539694994" itemprop="description articleBody" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 570px;">
<br /><div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rangkuman Materi IPS kelas X</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rangkuman materi IPS Semester 1</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU</div>
<div class="MsoNormal">
Definisi manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik khas yang di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya dengan mahluk yang lain . karakter khas yang miliki setiap individu yakni meliputi fisik , kepribadian , yaitu sifat yang khas yang di miliki seseorang .</div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai mahluk individu , manusia mempunyai keinginan, kebutuhan , kebiasaan , cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak social yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama , sedangkan yang bersifat negative mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi social.</div>
<div class="MsoNormal">
Interaksi social yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama , persaingan , akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Manusia sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social yang berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON POLITICON.</div>
<div class="MsoNormal">
Istilah terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi , mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama. Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok , antara lain : nilai kesatuan , nilai solidaritas, nilai kebersamaan , dan nilai berorganisasi.Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang di anggap paling baik , paling bermakna , paling berguna , paling menguntungkan dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
Pengelompokan manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di sebabkan oleh banyak factor. Menurut Smelser , factor determinan dari perilaku kolektif manusia adalah :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Kesesuaian structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor penunjang atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam kenyataannya masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Ketegangan structural yaitu pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab timbulnya perilaku berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim , kelas social bawah , kelompok minoritas tertekan , kelompok yang hasil jerih payahnya terancam , serta kelompok social atas yang khawatir akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Adanya factor pemercepat , yaitu perilaku ucapan dan gerakan yang menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif , contoh desas desus dan issu bisa menjadi alasan pemercepat munculnya perilaku kolektif.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Mobilitas tindakan , perilaku kolektif manusia sering di koordinir oleh pemimpin kelompok yang memulai , menyarankan dan mengarahkan suatu kegiatan kolektif manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
f. Control social masyarakat , semua perilaku kolektif manusia baik yang meruasak maupun yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh kinerja dari lembaga control social masyarakat seperti pemimpin , polisi , propaganda dan berbagai lembaga control social lain yang ada dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
C. INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Interkasi social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan , antara kelompok-kelompok manusia , maupun antara perorangan dengan kelompok.</div>
<div class="MsoNormal">
Dari pengertian tersebut , dapat di bedakan pola-pola interaksi social dalam kehidupan sehari-hari , yaitu dalam wujud sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Interaksi social antar individu</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila dua individu bertemu , proses interaksi pun akan di mulai pada saat mereka saling tegur , berjabat tanagn , dan berkomunikasi.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Interaksi social antara individu dan kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
Wujud interaksi social semacam ini dapat di tunjukan pada contoh seorang guru yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal guru akan mencoba menguasai kelasnya sehingga proses interaksi social akan berlangsung dan berjalan seimbang antara guru dan kelompok.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Interaksi social antar kelompok manusia</div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk interaksi semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan dan berhubungan dengan individu dalam kelompok lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa interaksi social mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol</div>
<div class="MsoNormal">
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu , masa kini dan masa yang akan datang</div>
<div class="MsoNormal">
4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi social tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Soejono Soekanto , minimal ada empat factor pendorong terjadinya interaksi social dalam masyarakat yaitu Imitasi , Sugesti , Identifikasi , Simpati.</div>
<div class="MsoNormal">
a. Imitasi</div>
<div class="MsoNormal">
Imitasi adalah proses peniruan tingkah laku orang lain untuk di terapkan pada diri seseorang yang meniru proses tersebut. Contoh : orang akan meniru orang lain yang di anggap memiliki daya pesna lebih tinggi dan pantas untuk di tiru , seperti cara berpakaian , bergaul , bertingkah dan berpidato.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sugesti</div>
<div class="MsoNormal">
Sugesti adalah suatu pendapat , saran , pandangan atau sikap yang di erikan seseorang kepada orang lain dan di terima tanpa di sertai daya kritik. Pada umumnya sugesti di peroleh dari hal-hal berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Orang yang berwibawa seperti ulama , kyai , dai , orang tua dan pemimpin Negara</div>
<div class="MsoNormal">
2. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi , seperti presiden , wakil presiden , panglima TNI , gubernur , bupati dan lain sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kelompok selebriti seperti artis film , penyanyi , penari.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Iklan di media massa , bak media cetak maupun elektronik.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Kelompok mayoritas atau yang berkuasa terhadap kelompok minoritas yang di kuasai.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
c. Identifikasi</div>
<div class="MsoNormal">
Identifikasi merupakan suatu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada imitasi , karena kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui proses ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
d. Simpati</div>
<div class="MsoNormal">
Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan sangat penting karena ia merasakan bahwa dirinya seolah-olah berada di keadaan yang di alami orang lain dan merasakan apa yang di lakukan , bahkan yang di derita oleh orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
E. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
A. Kontak social</div>
<div class="MsoNormal">
Kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum yang berarti “bersama-sama” , dan kata tango yang berrati “menyentuh”. Dengan demikian kata kontak social berarti bersama-sama menyentuh.</div>
<div class="MsoNormal">
Kontak social di bedakan menjadi 3 bentuk :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Antar orang perorang</div>
<div class="MsoNormal">
Proses ini berlangsung dalam kehidupan setiap keluarga , dan di mulai dengan proses sosialisasi yang di lakukan oleh anak-anak kecil yang sedang mempelajari kebiasaan dalam keluarga , norma-norma yang berlaku serta nilai-nilai social yang di anut oleh keluarga tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Antara individu dan suatu kelompok manusia</div>
<div class="MsoNormal">
Proses ini dapat terjadi apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya , suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri denan ideology dan program kerjanya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain</div>
<div class="MsoNormal">
Hal ini dapat terjadi antara dua partai politik yang mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang lain di dalam suatu pemilu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kehidupan sehari-hari , kontak social dapat di lakukan dengan berbagai cara , diantaranya ialah :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontak social yang di lakukan berdasarkan cara-cara komunikasinya . terdiri atas :</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Kontak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada orang lain , baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu komunikasi . contoh , presiden RI berjabat tangan dengan tamu Negara lain dalam suatu pertemuan.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontak tidak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak lain melalui pihak ketiga. Contohnya , seseorang mengirimkan uang dan berita kepada saudaranya melalui bantuan kantor pos.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Kontak social berdasarkan terjadinya proses komunikasi , di bedakan menjadi dua yakni :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Kontak primer</div>
<div class="MsoNormal">
Kontak ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan bertatap muka , seperti berjabat tangan , saling senyum dan saling menyapa .</div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontak sekunder</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan kontak social yang memerlukan suatu perantara . kontak social semacam ini dapat di bedakan menjadi :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontak sekunder langsung , yaitu hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon , telegraf , radio , dan televisi.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kontak sekunder tidak langsung , yaitu kontak social yang memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
B. Komunikasi</div>
<div class="MsoNormal">
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang yang berwujud pembicaraan , gerak-gerik badaniah , sikap maupun perasaan-perasaan tertentu yang ingin di sampaikan oleh orang yang bersangkutan dan kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin di sampaikannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
F. SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bruce I. Cohen</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya , untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi , baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok .</div>
<div class="MsoNormal">
2. Charlotte Buchler</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses yang membantu yang dilakukan melalui belajar dan menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan cara berfikir kelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Karel I. Veeger</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Soerjono Soekanto</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat . dimana dia menjadi anggotanya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dapat di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para ahli , sosialisasi adala suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma masyarakat , dimana ia menjadi anggota kelompoknya sehingga seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan oleh kelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
G. PERAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DALAM PROSES SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai dan norma social mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu , nilai dan norma harus di junjung tinggi , di bina dan di pertahankan sehingga keberadaannya tidak di remehkan dan terancam punah.</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mempertahankan itu , setiap individu dalam masyarakat harus memahani nilai dan norma social tersebut kemudian melaksanakan dan mematuhinya sehingga keteraturan di dalam masyarakat akan terwujud.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
CIRI-CIRI NILAI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
1. Di pelajari melalui sosialisasi</div>
<div class="MsoNormal">
2. Di sebarkan dari individu yang satu ke individu yang lainnya , yang merupakan warga masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
5. Pengaruh dan nilai tersebut berbeda pada setiap anggota masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
6. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
H. FUNGSI NILAI DAN NORMA SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
A. FUNGSI NILAI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai social memiliki fungsi , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Sebagai pelindung</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya sangat besar merupakan nilai social yang berfungsi sebagai pelindung.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
b. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku</div>
<div class="MsoNormal">
c. Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
e. Sebagai alat pengontrol perilaku masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai motivator</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai social berfungsi mendorong dan menuntun warga untuk berbuat baik , karena nilai social yang luhur telah memunculkan harapan baik dalam diri manusia</div>
<div class="MsoNormal">
.</div>
<div class="MsoNormal">
B. FUNGSI NORMA SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Norma social memiliki fungsi , yaitu sebagi berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Sebagai factor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menentukan lebih dulu bagaimana tindakannya akan di nilai oleh orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai nilai-nilai social</div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai unsur pengendali dalam hidup masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Norma agama , yaitu norma yang berhubungan dengan agama , di dalamnya terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya , untuk mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Norma kelaziman , yaitu aturan yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat yang umumnya di lakukan , karena kebiasaan itu di anggap baik dan sopan.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Norma kesusilaan , yaitu berupa perintah yang datang dari hati nurani , merupakan aturan yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang datang dari dalam hati nurani.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Norma kesopanan , yaitu norma yang di anggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sehari-hati dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sekelompok masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Norma hukum , yaitu hukum resmi yang berlaku dalam masyarakat pada suatu Negara yang di buat oleh pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
I. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Persiapan</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang di sekelilingnya , terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya, seperti ayah , ibu , kakak , nenek dan saudara-saudaranya. Tahap ini merupakan tahap yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan norma-norma agama dalam mengisi jiwa anak yang masih balita.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Meniru ( play stage )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap kedua , anak tidak hanya menegtahui peranan yang harus ia jalani , tetapi juga mengetahui peranan yang harus di jalankan orang lain .</div>
<div class="MsoNormal">
c. Siap bertindak ( game stage )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini , anak di anggap mampu mengambil peranan yang di jalankan orang lain dalam masyarakat luas. Sebagai contoh , seorang siswa yang juga anggota OSIS mampu memahami peranan yang di jalankan oleh pengurus OSIS.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Menerima norma ( Generalized other )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap keempat ini , seorang anak telah siap menjalankan peranan sebagai manusia seutuhnya. Ia mulai memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya. Apabila ai berhasil dengan baik , ia akan mendapatkan pujian dari masyarakat. Sebaliknya , apabila ia gagl , ia harus siap mendapat sanksi dari masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk suatu perilaku yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Dalam proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan dirinya . bayangan diiri ini timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian dan perilaku orang lain terhadap dirinya.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Proses sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh pujian dan rasa cinta dari orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Proses sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia itu dengan jalan membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai fungsi pengontrol yang integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat dikatakan dengan hati nurani.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
J. JENIS SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialosasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Robert M.Z. Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi dua macam, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sosialisasi Primer</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada tahap awal dalam lingkungan keluarga yang di alami seorang individu sejak kecil saat ia mulai berkenalan dengan masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
Proses sosialisasi ini terjadi ketika seorang anak berusia sekitar 0-4 tahun. Peranan keluarga dalam sosialosasi ini sanagtlah penting. Orang tua harus mampu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak dapat menyesuaikan diri dalam kelompoknya, baik dalam keluarga , sekolah maupun masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sosialisasi sekunder</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi sekunder adalah Sosialisasi tahap kedua yang terjadi di luar lingkungan keluarga , dimana individu yang sudah di Sosialisasikan di perkenalkan ke dalam sector baru. Dengan kata lain , Sosialisasi sekunder merupakan proses Sosialisasi yang terjadi setelah Sosialisasi primer dan berlangsung hingga akhir hayatnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
K. TIPE-TIPE SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sosialisasi formal</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi ini berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sosialisasi informal</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat kekeluargaan , seperti antara teman , sahabat , dan kelompok social lain yang ada di masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
L. MEDIA ( AGEN ) SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
a. Keluarga</div>
<div class="MsoNormal">
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi seseorang dalam mengalami proses Sosialisasi . Dalam keluarga , sejak kecil seseorang di ajarkan dasar-dasar pola pergaulan yang baik. Dengan begitu, anak pun menjadi tau dan memahami bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sekolah</div>
<div class="MsoNormal">
Proses Sosialisasi di sekolah di mulai ketika anak berusia 5-6 tahun. Dalam hal ini, sekolah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mempengaruhi perkembangan intelektual dan mengajarkan tata tertib pada anak.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Media massa</div>
<div class="MsoNormal">
Media masaa merupakan media komunikasi yang dapat mengjangkau sejumlah besar orang. Media masaa juga merupakan media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakatnya, tang terdiri atas media cetak dan media elektronik. Media massa juga mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Teman sepermainan</div>
<div class="MsoNormal">
Teman sepermainan merupakan teman yang biasanya memiliki unsure yang sebaya denganmu , mungkin mereka teman sekolah atau tetangga dekat rumah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
M. TUJUAN POKOK SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Dengan Sosialisasi setiap individu diharapkan dapat :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menyesuaikan perilaku yang di harapkan dan di anggap baik masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
2. Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan lingkungan sosialnya,</div>
<div class="MsoNormal">
3. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Memperoleh konsep tentang dirinya</div>
<div class="MsoNormal">
5. Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai kepercyaan poko yang ada di masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
6. Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organic</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
N. KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Pengertian kepribadian menurut para ahli sangat beragam , tergantung dari sisi para ahli memandang. Istilah kepribadian , ada yang memaknai sebagai keterampilan atau kecakapan social yang baik. Kepribadian individu di nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-reaksi positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan .</div>
<div class="MsoNormal">
Kepribadian juga di artikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
Sumadi Suryabrata mendefinisikan kepribadian sebagai suatu kebulatan yang terdiir aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah , bersifat dinamik dalam hubungannya dengan lingkungan , khas , berbeda dengan orang-orang lain , dan berkembang di pengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri.</div>
<div class="MsoNormal">
Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan sebagai definisi bio-sosial dan definisi bio-fisik , secara utuh.</div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan sesuatu yang member tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang di lakukan oleh individu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dasar pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis dan fsikologis. Factor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung , misalnya seorang yang mempunyai badan yang lemah cenderung mempunyai sifat rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.</div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa factor biologis yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah system saraf, watak , seksual , proses pendewasaan , dan juga kelainan biologis .</div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure temperamen , kemampuan belajar , perasaan , keterampilan , keinginan dan lain sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
O. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Pembentukan kepribadian merupakan suatu proses dalam hidup bermasyarakat . kepribadian terdiri atas tiga unsure pembentuknya, yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Pengetahuan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar dan secara nyata terkandung di dalam otaknya. Unsure pengetahuan seorang individu yang sadar meliputi seluruh penggambaran , persepsi , pengamatan , konsep dan fantasi.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Perasaan</div>
<div class="MsoNormal">
Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang di nilai sebagai keadaan positif atau negative akibat pengaruh dari pengetahuannya.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Dorongan naluri</div>
<div class="MsoNormal">
Ada tujuh macam dorongan naluri yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup</div>
<div class="MsoNormal">
b. Dorongan sense atau perasaan manusia</div>
<div class="MsoNormal">
c. Dorongan untuk berusaha dalam mencari makan</div>
<div class="MsoNormal">
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia</div>
<div class="MsoNormal">
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya</div>
<div class="MsoNormal">
f. Dorongan dalm mewujudkan atau menciptakan keindahan</div>
<div class="MsoNormal">
g. Dorongan untuk berbakti</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
P. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI DASAR KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan proses sosialisasi , individu berkembambang menjadi suatu pribadi . pribadi tersebut merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut F.G robins ada lima factor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian ,</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sifat dasar</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun ibu , sifat dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi .</div>
<div class="MsoNormal">
b. Lingkungan prenatal</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini , individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara lain :,</div>
<div class="MsoNormal">
a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan</div>
<div class="MsoNormal">
b. Beberpa jenis penyakit seperti diabetes , kanker , secara tidak lngsung berpengaruh tehadap perkembangan mental , penglihatan , dan pendengaran si bayi.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Gangguan pada kelenjar endokrin , kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan ketrbelakangan perkembanagn anak.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Shock pada saat melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini mengakibatkan kelainan pada si anak .</div>
<div class="MsoNormal">
c. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu</div>
<div class="MsoNormal">
Perbedaan ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik , seperti warna mata , warna kulit , warna rambut , bentuk badan , ciri-ciri peroranagn dan social.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Lingkungan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi. Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Lingkungan alam</div>
<div class="MsoNormal">
Lingkungan alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Lingkungan kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai aspek material , dan aspek nonmaterial.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Manusia lain dan masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
Pengaruh manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses sosialisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
e. Motivasi</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk berbuat sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Q. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Empat factor penting yang menentukan kepribadian , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Warisan biologis</div>
<div class="MsoNormal">
Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan memberikan andil besar pada tahap pertama perkembangan kepribadian sesorang.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Lingkungan alam</div>
<div class="MsoNormal">
Factor ini turut pula menentukan corak kepribadian seseorang , hal ini dikarenakan lingkungan menetukan tingkat kebutuhan yang harus di capai untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup ,</div>
<div class="MsoNormal">
3. Lingkungan kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
Lingkungan kebudayaan seseorang turut juga mempengaruhi pola pembentukan kepribadian seseorang . untuk dapat hidup dan bergaul dengan baik dalam satu kebudayaan tertentu, semua masyarakat mengembangkan tipe kepribadian tertentu yang selaras dengan kebudayaan mereka.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Lingkungan social</div>
<div class="MsoNormal">
Perkembangan kepribadian manusia sebagian besar merupakan produk yang di peroleh dalam suatu kelompok. Nilai , norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga membantu terbentuknya kepribadian.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
R. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berikut ini adalah pola hubungan interaksi social yang bersifat assosiatif.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Kerja sama</div>
<div class="MsoNormal">
Adalah bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Charles H.Cooley , kerja sama akan terjadi jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingannya yang sama melalui kerja sama , kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Dapat disimpulkan kerja sama terjadi karena di dorong oleh factor-faktor sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Adanya kesamaan rencana dan tujuan di antara individu</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya pengertian tentang perlunya kerja sama</div>
<div class="MsoNormal">
3. Adanya kemampuan untuk menciptakan rencana dan melaksanakannya</div>
<div class="MsoNormal">
4. Adanya pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai</div>
<div class="MsoNormal">
5. Terdapat rencana yang baik , sistematis , dan mempunyai arah serta tujuan</div>
<div class="MsoNormal">
6. Terciptanya suasana yang menyenangkan di antara pelaku keja sama.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bargaining , merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh , bargaining antara Indonesia , Jepang , dan korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan baku industry dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kooptasi , merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Koalisi , merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk sementara waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan yang lainnya.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan system bagi hasil.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Kerukunan , mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gootng royong merupakan bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
b. Akomodasi</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua pengertian , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menunjuk pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan keseimbanagn dalam interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan dengan pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Menunjuk pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham</div>
<div class="MsoNormal">
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu</div>
<div class="MsoNormal">
3. Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang hidupnay terpisah akibat perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Coercion , merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena adanya paksaan. Dalam coercion , salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila di bandingkan dengan pihak yang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kompromi , dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama , terhadap perselisihan yang ada.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Arbitrase , merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mediasi , merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase dengan jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan,</div>
<div class="MsoNormal">
5. Konsiliasi , merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan – keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk konsiliasi ini lebih lunak dibandingkan coercion karena membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi atau penyesuaian.</div>
<div class="MsoNormal">
6. Toleransi , merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai , saling menghormati , dan tidak saling curiga. Toleransi kadang-kadang timbul secara tidak sengaja , ini di sebabkan karena adanya watak orang-peroranagn atau kelompok manusia untuk menghindarkan diri dari perselisihan.</div>
<div class="MsoNormal">
7. Stalemate , bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan.</div>
<div class="MsoNormal">
8. Ajudikasi , merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh , penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan Sipadan antara Malasya dan Indonesia yang di menangkan oleh malasya melalui mahkamah internasional.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Asimilasi , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan usaha untuk mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Koentjaraningrat ,asimilasi akan terjadi apabila terdapat :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
2. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu kemudian mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Proses asimilasi dapat terhambat karena factor-faktor sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu , misalnya golongan minoritas</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang dihadapi</div>
<div class="MsoNormal">
3. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang di hadapi. Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka terhadap kebudayaan lain.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Munculnya sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknyansendiri di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya.</div>
<div class="MsoNormal">
6. Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompoknya sendiri</div>
<div class="MsoNormal">
7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan yang berkuasa yang menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas terhadap golongan mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka sudah terjalin.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Akulturasi , menurut Koentjaraningrat akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing , sehingga unsure-unsur kebudayaan asing itu lambat laun di terima dan di olah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL YANG MENGHAMBAT TERCIPTANYA LEMBAGA , KELOMPOK , DAN ORGANISASI KELOMPOK .<br /><br /><br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Persaingan ( kompetisi ) , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.</div>
<div class="MsoNormal">
Persaingan di hasilkan dalam beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Persaingan di bidang ekonomi , biasanya timbul ketika jumlah persediaan yang terbatas tdak seimbang dengan jumlah konsumen yang besar.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Persaingan untuk memperoleh kedudukan dan peranan , persaingan ini timbul karena adanya keinginan-keinginan dari tiap-tiap orang untuk mempunyai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi dari kedudukan dan peranan yang di milikinya sekarang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Persaingan kebudayaan , keagamaan , pendidikan dan lembaga kemasyarakatan.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Persaingan ras yang terjadi karena perbedaan warna kulit , bentuk tubuh dan corak rambut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Persaingan pun mempunyai beberapa fungsi yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menyalurkan keinginan individu dan kelompok yang bersifat kompetitif,</div>
<div class="MsoNormal">
2. Merupakan alat untuk mengadakan seleksi berdasarkan nkeahlian dan kemampuan seseorang untk mendudukannya pada kedudukan dan peranan tertentu</div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai alat untuk menyaring golongan fungisional sehingga tercipta pembagian kerja yang efektif ,</div>
<div class="MsoNormal">
4. Menyalurkan keinginan , kepentingan individu atau kelompok serta nilai-nilai dengan baik</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian , persaingan akan menghasilkan :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Perubahan kepribadian seseorang , persaingan dapat memperluas pandanagn pengertian dan pengertahuannya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Terciptanya solidaritas kelompok , persaingan yang jujur akan menciptakan solidaritas dalam kelompok , dimana masing-masing individu akan menyesuaikan diri dengan individu lainnya dalam satu kelompok diri sehingga tercapai keserasian.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Terjadinya disorganisasi , persainagn seringkali menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontravensi , merupakan suatu bentuk proses social yang berada di antara persaingan dan persaingan dan pertikaian serta di tandai dengan adnya gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang .</div>
<div class="MsoNormal">
Kontravensi adalah suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu.</div>
<div class="MsoNormal">
Kontravensi dibagi dalam tiga tipe , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontravensi antarmasyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
2. Antagonis keagamaan</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kontravensi inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan rendah .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
c. Pertentangan , merupakan suatu proses social yang di lakukan oleh seorang individu ,maupun kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman maupun kekerasan.</div>
<div class="MsoNormal">
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan di antara individu</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok di bidang ekonomi , social , dan politik.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Akibat perubahan social yang berlangsung dengan cepat yang akan mengubah nilai masyarakat yang ada dalam masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pertentangan terdiri dari beberapa bentuk yaitu ,</div>
<div class="MsoNormal">
1. Pertentangan pribadi</div>
<div class="MsoNormal">
2. Pertentangan rasial , misalnya antara kulit hitam dan kulit putih</div>
<div class="MsoNormal">
3. Pertentanagn politik , misalnya antara dua Negara yang berdaulat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Pertentangan antarkelas social , misalnya antara pengusaha dan buruh</div>
<div class="MsoNormal">
5. Pertentangan yang bersifat internasional</div>
<div class="MsoNormal">
Akibat-akibat dari terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bertambahnya solidaritas kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
2. Terjadinya perubahan kepribadian seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia , terutama jika pertentangan berbuntut pada peperangan</div>
<div class="MsoNormal">
4. Goyah dan retaknya persatuan kelompok .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk interaksi social berdasarkan di lingkungan sekitar adalah :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Interaksi primer, merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung dengan bertatp muka seperti berjabat tangan , dan saling menyapa.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Interaksi sekunder , merupakan interaksi social yang di laksanakan dengan bantuan perantara. Interaksi social di bedakan menjadi 2 yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sekunder langsung , adalah hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon ,radio dan televise</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sekunder tak langsung , yaitu interaksi social yang memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk di perkenalkan dengan seseorang .<br /><br /><br />Diposkan oleh : Adi wira_stemsi</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-13524051000968565382012-12-06T23:47:00.005-08:002012-12-06T23:47:31.161-08:00Ringkasam IPS Kelas X Semester Ganjil & genap<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 24px; margin: 0.75em 0px 0px; position: relative;">
Ringkasam IPS Kelas X Semester Ganjil & genap</h3>
<div class="post-header" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6160579473539694994" itemprop="description articleBody" style="background-color: #eef4ff; color: #222222; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 570px;">
<br /><div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rangkuman Materi IPS kelas X</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rangkuman materi IPS Semester 1</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU</div>
<div class="MsoNormal">
Definisi manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik khas yang di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya dengan mahluk yang lain . karakter khas yang miliki setiap individu yakni meliputi fisik , kepribadian , yaitu sifat yang khas yang di miliki seseorang .</div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai mahluk individu , manusia mempunyai keinginan, kebutuhan , kebiasaan , cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak social yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama , sedangkan yang bersifat negative mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi social.</div>
<div class="MsoNormal">
Interaksi social yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama , persaingan , akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Manusia sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social yang berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON POLITICON.</div>
<div class="MsoNormal">
Istilah terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi , mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama. Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok , antara lain : nilai kesatuan , nilai solidaritas, nilai kebersamaan , dan nilai berorganisasi.Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang di anggap paling baik , paling bermakna , paling berguna , paling menguntungkan dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
Pengelompokan manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di sebabkan oleh banyak factor. Menurut Smelser , factor determinan dari perilaku kolektif manusia adalah :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Kesesuaian structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor penunjang atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam kenyataannya masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Ketegangan structural yaitu pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab timbulnya perilaku berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim , kelas social bawah , kelompok minoritas tertekan , kelompok yang hasil jerih payahnya terancam , serta kelompok social atas yang khawatir akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Adanya factor pemercepat , yaitu perilaku ucapan dan gerakan yang menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif , contoh desas desus dan issu bisa menjadi alasan pemercepat munculnya perilaku kolektif.</div>
<div class="MsoNormal">
e. Mobilitas tindakan , perilaku kolektif manusia sering di koordinir oleh pemimpin kelompok yang memulai , menyarankan dan mengarahkan suatu kegiatan kolektif manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
f. Control social masyarakat , semua perilaku kolektif manusia baik yang meruasak maupun yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh kinerja dari lembaga control social masyarakat seperti pemimpin , polisi , propaganda dan berbagai lembaga control social lain yang ada dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
C. INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Interkasi social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan , antara kelompok-kelompok manusia , maupun antara perorangan dengan kelompok.</div>
<div class="MsoNormal">
Dari pengertian tersebut , dapat di bedakan pola-pola interaksi social dalam kehidupan sehari-hari , yaitu dalam wujud sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Interaksi social antar individu</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila dua individu bertemu , proses interaksi pun akan di mulai pada saat mereka saling tegur , berjabat tanagn , dan berkomunikasi.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Interaksi social antara individu dan kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
Wujud interaksi social semacam ini dapat di tunjukan pada contoh seorang guru yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal guru akan mencoba menguasai kelasnya sehingga proses interaksi social akan berlangsung dan berjalan seimbang antara guru dan kelompok.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Interaksi social antar kelompok manusia</div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk interaksi semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan dan berhubungan dengan individu dalam kelompok lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa interaksi social mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol</div>
<div class="MsoNormal">
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu , masa kini dan masa yang akan datang</div>
<div class="MsoNormal">
4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi social tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Soejono Soekanto , minimal ada empat factor pendorong terjadinya interaksi social dalam masyarakat yaitu Imitasi , Sugesti , Identifikasi , Simpati.</div>
<div class="MsoNormal">
a. Imitasi</div>
<div class="MsoNormal">
Imitasi adalah proses peniruan tingkah laku orang lain untuk di terapkan pada diri seseorang yang meniru proses tersebut. Contoh : orang akan meniru orang lain yang di anggap memiliki daya pesna lebih tinggi dan pantas untuk di tiru , seperti cara berpakaian , bergaul , bertingkah dan berpidato.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sugesti</div>
<div class="MsoNormal">
Sugesti adalah suatu pendapat , saran , pandangan atau sikap yang di erikan seseorang kepada orang lain dan di terima tanpa di sertai daya kritik. Pada umumnya sugesti di peroleh dari hal-hal berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Orang yang berwibawa seperti ulama , kyai , dai , orang tua dan pemimpin Negara</div>
<div class="MsoNormal">
2. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi , seperti presiden , wakil presiden , panglima TNI , gubernur , bupati dan lain sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kelompok selebriti seperti artis film , penyanyi , penari.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Iklan di media massa , bak media cetak maupun elektronik.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Kelompok mayoritas atau yang berkuasa terhadap kelompok minoritas yang di kuasai.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
c. Identifikasi</div>
<div class="MsoNormal">
Identifikasi merupakan suatu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada imitasi , karena kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui proses ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
d. Simpati</div>
<div class="MsoNormal">
Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan sangat penting karena ia merasakan bahwa dirinya seolah-olah berada di keadaan yang di alami orang lain dan merasakan apa yang di lakukan , bahkan yang di derita oleh orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
E. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
A. Kontak social</div>
<div class="MsoNormal">
Kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum yang berarti “bersama-sama” , dan kata tango yang berrati “menyentuh”. Dengan demikian kata kontak social berarti bersama-sama menyentuh.</div>
<div class="MsoNormal">
Kontak social di bedakan menjadi 3 bentuk :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Antar orang perorang</div>
<div class="MsoNormal">
Proses ini berlangsung dalam kehidupan setiap keluarga , dan di mulai dengan proses sosialisasi yang di lakukan oleh anak-anak kecil yang sedang mempelajari kebiasaan dalam keluarga , norma-norma yang berlaku serta nilai-nilai social yang di anut oleh keluarga tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Antara individu dan suatu kelompok manusia</div>
<div class="MsoNormal">
Proses ini dapat terjadi apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya , suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri denan ideology dan program kerjanya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain</div>
<div class="MsoNormal">
Hal ini dapat terjadi antara dua partai politik yang mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang lain di dalam suatu pemilu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kehidupan sehari-hari , kontak social dapat di lakukan dengan berbagai cara , diantaranya ialah :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontak social yang di lakukan berdasarkan cara-cara komunikasinya . terdiri atas :</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Kontak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada orang lain , baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu komunikasi . contoh , presiden RI berjabat tangan dengan tamu Negara lain dalam suatu pertemuan.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontak tidak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak lain melalui pihak ketiga. Contohnya , seseorang mengirimkan uang dan berita kepada saudaranya melalui bantuan kantor pos.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Kontak social berdasarkan terjadinya proses komunikasi , di bedakan menjadi dua yakni :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Kontak primer</div>
<div class="MsoNormal">
Kontak ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan bertatap muka , seperti berjabat tangan , saling senyum dan saling menyapa .</div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontak sekunder</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan kontak social yang memerlukan suatu perantara . kontak social semacam ini dapat di bedakan menjadi :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontak sekunder langsung , yaitu hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon , telegraf , radio , dan televisi.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kontak sekunder tidak langsung , yaitu kontak social yang memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
B. Komunikasi</div>
<div class="MsoNormal">
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang yang berwujud pembicaraan , gerak-gerik badaniah , sikap maupun perasaan-perasaan tertentu yang ingin di sampaikan oleh orang yang bersangkutan dan kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin di sampaikannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
F. SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bruce I. Cohen</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya , untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi , baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok .</div>
<div class="MsoNormal">
2. Charlotte Buchler</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses yang membantu yang dilakukan melalui belajar dan menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan cara berfikir kelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Karel I. Veeger</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Soerjono Soekanto</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi merupakan proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat . dimana dia menjadi anggotanya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dapat di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para ahli , sosialisasi adala suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma masyarakat , dimana ia menjadi anggota kelompoknya sehingga seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan oleh kelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
G. PERAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DALAM PROSES SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai dan norma social mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu , nilai dan norma harus di junjung tinggi , di bina dan di pertahankan sehingga keberadaannya tidak di remehkan dan terancam punah.</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mempertahankan itu , setiap individu dalam masyarakat harus memahani nilai dan norma social tersebut kemudian melaksanakan dan mematuhinya sehingga keteraturan di dalam masyarakat akan terwujud.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
CIRI-CIRI NILAI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
1. Di pelajari melalui sosialisasi</div>
<div class="MsoNormal">
2. Di sebarkan dari individu yang satu ke individu yang lainnya , yang merupakan warga masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
5. Pengaruh dan nilai tersebut berbeda pada setiap anggota masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
6. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
H. FUNGSI NILAI DAN NORMA SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
A. FUNGSI NILAI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai social memiliki fungsi , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Sebagai pelindung</div>
<div class="MsoNormal">
Dalam hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya sangat besar merupakan nilai social yang berfungsi sebagai pelindung.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
b. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku</div>
<div class="MsoNormal">
c. Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
e. Sebagai alat pengontrol perilaku masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai motivator</div>
<div class="MsoNormal">
Nilai social berfungsi mendorong dan menuntun warga untuk berbuat baik , karena nilai social yang luhur telah memunculkan harapan baik dalam diri manusia</div>
<div class="MsoNormal">
.</div>
<div class="MsoNormal">
B. FUNGSI NORMA SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
Norma social memiliki fungsi , yaitu sebagi berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Sebagai factor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menentukan lebih dulu bagaimana tindakannya akan di nilai oleh orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai nilai-nilai social</div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai unsur pengendali dalam hidup masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Norma agama , yaitu norma yang berhubungan dengan agama , di dalamnya terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya , untuk mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Norma kelaziman , yaitu aturan yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat yang umumnya di lakukan , karena kebiasaan itu di anggap baik dan sopan.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Norma kesusilaan , yaitu berupa perintah yang datang dari hati nurani , merupakan aturan yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang datang dari dalam hati nurani.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Norma kesopanan , yaitu norma yang di anggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sehari-hati dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sekelompok masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Norma hukum , yaitu hukum resmi yang berlaku dalam masyarakat pada suatu Negara yang di buat oleh pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
I. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Persiapan</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang di sekelilingnya , terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya, seperti ayah , ibu , kakak , nenek dan saudara-saudaranya. Tahap ini merupakan tahap yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan norma-norma agama dalam mengisi jiwa anak yang masih balita.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Meniru ( play stage )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap kedua , anak tidak hanya menegtahui peranan yang harus ia jalani , tetapi juga mengetahui peranan yang harus di jalankan orang lain .</div>
<div class="MsoNormal">
c. Siap bertindak ( game stage )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini , anak di anggap mampu mengambil peranan yang di jalankan orang lain dalam masyarakat luas. Sebagai contoh , seorang siswa yang juga anggota OSIS mampu memahami peranan yang di jalankan oleh pengurus OSIS.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Menerima norma ( Generalized other )</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap keempat ini , seorang anak telah siap menjalankan peranan sebagai manusia seutuhnya. Ia mulai memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya. Apabila ai berhasil dengan baik , ia akan mendapatkan pujian dari masyarakat. Sebaliknya , apabila ia gagl , ia harus siap mendapat sanksi dari masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk suatu perilaku yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Dalam proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan dirinya . bayangan diiri ini timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian dan perilaku orang lain terhadap dirinya.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Proses sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh pujian dan rasa cinta dari orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Proses sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia itu dengan jalan membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai fungsi pengontrol yang integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat dikatakan dengan hati nurani.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
J. JENIS SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialosasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Robert M.Z. Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi dua macam, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sosialisasi Primer</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada tahap awal dalam lingkungan keluarga yang di alami seorang individu sejak kecil saat ia mulai berkenalan dengan masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
Proses sosialisasi ini terjadi ketika seorang anak berusia sekitar 0-4 tahun. Peranan keluarga dalam sosialosasi ini sanagtlah penting. Orang tua harus mampu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak dapat menyesuaikan diri dalam kelompoknya, baik dalam keluarga , sekolah maupun masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sosialisasi sekunder</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi sekunder adalah Sosialisasi tahap kedua yang terjadi di luar lingkungan keluarga , dimana individu yang sudah di Sosialisasikan di perkenalkan ke dalam sector baru. Dengan kata lain , Sosialisasi sekunder merupakan proses Sosialisasi yang terjadi setelah Sosialisasi primer dan berlangsung hingga akhir hayatnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
K. TIPE-TIPE SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sosialisasi formal</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi ini berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sosialisasi informal</div>
<div class="MsoNormal">
Sosialisasi ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat kekeluargaan , seperti antara teman , sahabat , dan kelompok social lain yang ada di masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
L. MEDIA ( AGEN ) SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
a. Keluarga</div>
<div class="MsoNormal">
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi seseorang dalam mengalami proses Sosialisasi . Dalam keluarga , sejak kecil seseorang di ajarkan dasar-dasar pola pergaulan yang baik. Dengan begitu, anak pun menjadi tau dan memahami bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sekolah</div>
<div class="MsoNormal">
Proses Sosialisasi di sekolah di mulai ketika anak berusia 5-6 tahun. Dalam hal ini, sekolah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk mempengaruhi perkembangan intelektual dan mengajarkan tata tertib pada anak.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Media massa</div>
<div class="MsoNormal">
Media masaa merupakan media komunikasi yang dapat mengjangkau sejumlah besar orang. Media masaa juga merupakan media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakatnya, tang terdiri atas media cetak dan media elektronik. Media massa juga mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Teman sepermainan</div>
<div class="MsoNormal">
Teman sepermainan merupakan teman yang biasanya memiliki unsure yang sebaya denganmu , mungkin mereka teman sekolah atau tetangga dekat rumah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
M. TUJUAN POKOK SOSIALISASI</div>
<div class="MsoNormal">
Dengan Sosialisasi setiap individu diharapkan dapat :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menyesuaikan perilaku yang di harapkan dan di anggap baik masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
2. Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan lingkungan sosialnya,</div>
<div class="MsoNormal">
3. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Memperoleh konsep tentang dirinya</div>
<div class="MsoNormal">
5. Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai kepercyaan poko yang ada di masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
6. Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organic</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
N. KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Pengertian kepribadian menurut para ahli sangat beragam , tergantung dari sisi para ahli memandang. Istilah kepribadian , ada yang memaknai sebagai keterampilan atau kecakapan social yang baik. Kepribadian individu di nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-reaksi positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan .</div>
<div class="MsoNormal">
Kepribadian juga di artikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
Sumadi Suryabrata mendefinisikan kepribadian sebagai suatu kebulatan yang terdiir aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah , bersifat dinamik dalam hubungannya dengan lingkungan , khas , berbeda dengan orang-orang lain , dan berkembang di pengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri.</div>
<div class="MsoNormal">
Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan sebagai definisi bio-sosial dan definisi bio-fisik , secara utuh.</div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan sesuatu yang member tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang di lakukan oleh individu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dasar pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis dan fsikologis. Factor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung , misalnya seorang yang mempunyai badan yang lemah cenderung mempunyai sifat rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.</div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa factor biologis yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah system saraf, watak , seksual , proses pendewasaan , dan juga kelainan biologis .</div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure temperamen , kemampuan belajar , perasaan , keterampilan , keinginan dan lain sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
O. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Pembentukan kepribadian merupakan suatu proses dalam hidup bermasyarakat . kepribadian terdiri atas tiga unsure pembentuknya, yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Pengetahuan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar dan secara nyata terkandung di dalam otaknya. Unsure pengetahuan seorang individu yang sadar meliputi seluruh penggambaran , persepsi , pengamatan , konsep dan fantasi.</div>
<div class="MsoNormal">
b. Perasaan</div>
<div class="MsoNormal">
Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang di nilai sebagai keadaan positif atau negative akibat pengaruh dari pengetahuannya.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Dorongan naluri</div>
<div class="MsoNormal">
Ada tujuh macam dorongan naluri yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup</div>
<div class="MsoNormal">
b. Dorongan sense atau perasaan manusia</div>
<div class="MsoNormal">
c. Dorongan untuk berusaha dalam mencari makan</div>
<div class="MsoNormal">
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia</div>
<div class="MsoNormal">
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya</div>
<div class="MsoNormal">
f. Dorongan dalm mewujudkan atau menciptakan keindahan</div>
<div class="MsoNormal">
g. Dorongan untuk berbakti</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
P. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI DASAR KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan proses sosialisasi , individu berkembambang menjadi suatu pribadi . pribadi tersebut merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut F.G robins ada lima factor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian ,</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sifat dasar</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun ibu , sifat dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi .</div>
<div class="MsoNormal">
b. Lingkungan prenatal</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini , individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara lain :,</div>
<div class="MsoNormal">
a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan</div>
<div class="MsoNormal">
b. Beberpa jenis penyakit seperti diabetes , kanker , secara tidak lngsung berpengaruh tehadap perkembangan mental , penglihatan , dan pendengaran si bayi.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Gangguan pada kelenjar endokrin , kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan ketrbelakangan perkembanagn anak.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Shock pada saat melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini mengakibatkan kelainan pada si anak .</div>
<div class="MsoNormal">
c. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu</div>
<div class="MsoNormal">
Perbedaan ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik , seperti warna mata , warna kulit , warna rambut , bentuk badan , ciri-ciri peroranagn dan social.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Lingkungan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi. Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Lingkungan alam</div>
<div class="MsoNormal">
Lingkungan alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Lingkungan kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai aspek material , dan aspek nonmaterial.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Manusia lain dan masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
Pengaruh manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses sosialisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
e. Motivasi</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk berbuat sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Q. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN</div>
<div class="MsoNormal">
Empat factor penting yang menentukan kepribadian , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Warisan biologis</div>
<div class="MsoNormal">
Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan memberikan andil besar pada tahap pertama perkembangan kepribadian sesorang.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Lingkungan alam</div>
<div class="MsoNormal">
Factor ini turut pula menentukan corak kepribadian seseorang , hal ini dikarenakan lingkungan menetukan tingkat kebutuhan yang harus di capai untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup ,</div>
<div class="MsoNormal">
3. Lingkungan kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
Lingkungan kebudayaan seseorang turut juga mempengaruhi pola pembentukan kepribadian seseorang . untuk dapat hidup dan bergaul dengan baik dalam satu kebudayaan tertentu, semua masyarakat mengembangkan tipe kepribadian tertentu yang selaras dengan kebudayaan mereka.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Lingkungan social</div>
<div class="MsoNormal">
Perkembangan kepribadian manusia sebagian besar merupakan produk yang di peroleh dalam suatu kelompok. Nilai , norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga membantu terbentuknya kepribadian.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
R. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berikut ini adalah pola hubungan interaksi social yang bersifat assosiatif.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Kerja sama</div>
<div class="MsoNormal">
Adalah bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Charles H.Cooley , kerja sama akan terjadi jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingannya yang sama melalui kerja sama , kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Dapat disimpulkan kerja sama terjadi karena di dorong oleh factor-faktor sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Adanya kesamaan rencana dan tujuan di antara individu</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya pengertian tentang perlunya kerja sama</div>
<div class="MsoNormal">
3. Adanya kemampuan untuk menciptakan rencana dan melaksanakannya</div>
<div class="MsoNormal">
4. Adanya pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai</div>
<div class="MsoNormal">
5. Terdapat rencana yang baik , sistematis , dan mempunyai arah serta tujuan</div>
<div class="MsoNormal">
6. Terciptanya suasana yang menyenangkan di antara pelaku keja sama.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bargaining , merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh , bargaining antara Indonesia , Jepang , dan korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan baku industry dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kooptasi , merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Koalisi , merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk sementara waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan yang lainnya.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan system bagi hasil.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Kerukunan , mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gootng royong merupakan bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
b. Akomodasi</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua pengertian , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menunjuk pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan keseimbanagn dalam interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan dengan pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Menunjuk pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham</div>
<div class="MsoNormal">
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu</div>
<div class="MsoNormal">
3. Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang hidupnay terpisah akibat perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Coercion , merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena adanya paksaan. Dalam coercion , salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila di bandingkan dengan pihak yang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kompromi , dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama , terhadap perselisihan yang ada.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Arbitrase , merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Mediasi , merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase dengan jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan,</div>
<div class="MsoNormal">
5. Konsiliasi , merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan – keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk konsiliasi ini lebih lunak dibandingkan coercion karena membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi atau penyesuaian.</div>
<div class="MsoNormal">
6. Toleransi , merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai , saling menghormati , dan tidak saling curiga. Toleransi kadang-kadang timbul secara tidak sengaja , ini di sebabkan karena adanya watak orang-peroranagn atau kelompok manusia untuk menghindarkan diri dari perselisihan.</div>
<div class="MsoNormal">
7. Stalemate , bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan.</div>
<div class="MsoNormal">
8. Ajudikasi , merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh , penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan Sipadan antara Malasya dan Indonesia yang di menangkan oleh malasya melalui mahkamah internasional.</div>
<div class="MsoNormal">
c. Asimilasi , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan usaha untuk mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Koentjaraningrat ,asimilasi akan terjadi apabila terdapat :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan</div>
<div class="MsoNormal">
2. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu kemudian mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Proses asimilasi dapat terhambat karena factor-faktor sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu , misalnya golongan minoritas</div>
<div class="MsoNormal">
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang dihadapi</div>
<div class="MsoNormal">
3. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang di hadapi. Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka terhadap kebudayaan lain.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Munculnya sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknyansendiri di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain.</div>
<div class="MsoNormal">
5. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya.</div>
<div class="MsoNormal">
6. Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompoknya sendiri</div>
<div class="MsoNormal">
7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan yang berkuasa yang menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas terhadap golongan mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka sudah terjalin.</div>
<div class="MsoNormal">
d. Akulturasi , menurut Koentjaraningrat akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing , sehingga unsure-unsur kebudayaan asing itu lambat laun di terima dan di olah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL YANG MENGHAMBAT TERCIPTANYA LEMBAGA , KELOMPOK , DAN ORGANISASI KELOMPOK .<br /><br /><br /></div>
<div class="MsoNormal">
a. Persaingan ( kompetisi ) , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.</div>
<div class="MsoNormal">
Persaingan di hasilkan dalam beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Persaingan di bidang ekonomi , biasanya timbul ketika jumlah persediaan yang terbatas tdak seimbang dengan jumlah konsumen yang besar.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Persaingan untuk memperoleh kedudukan dan peranan , persaingan ini timbul karena adanya keinginan-keinginan dari tiap-tiap orang untuk mempunyai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi dari kedudukan dan peranan yang di milikinya sekarang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Persaingan kebudayaan , keagamaan , pendidikan dan lembaga kemasyarakatan.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Persaingan ras yang terjadi karena perbedaan warna kulit , bentuk tubuh dan corak rambut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Persaingan pun mempunyai beberapa fungsi yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Menyalurkan keinginan individu dan kelompok yang bersifat kompetitif,</div>
<div class="MsoNormal">
2. Merupakan alat untuk mengadakan seleksi berdasarkan nkeahlian dan kemampuan seseorang untk mendudukannya pada kedudukan dan peranan tertentu</div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebagai alat untuk menyaring golongan fungisional sehingga tercipta pembagian kerja yang efektif ,</div>
<div class="MsoNormal">
4. Menyalurkan keinginan , kepentingan individu atau kelompok serta nilai-nilai dengan baik</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian , persaingan akan menghasilkan :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Perubahan kepribadian seseorang , persaingan dapat memperluas pandanagn pengertian dan pengertahuannya.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Terciptanya solidaritas kelompok , persaingan yang jujur akan menciptakan solidaritas dalam kelompok , dimana masing-masing individu akan menyesuaikan diri dengan individu lainnya dalam satu kelompok diri sehingga tercapai keserasian.</div>
<div class="MsoNormal">
3. Terjadinya disorganisasi , persainagn seringkali menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
b. Kontravensi , merupakan suatu bentuk proses social yang berada di antara persaingan dan persaingan dan pertikaian serta di tandai dengan adnya gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang .</div>
<div class="MsoNormal">
Kontravensi adalah suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu.</div>
<div class="MsoNormal">
Kontravensi dibagi dalam tiga tipe , yaitu sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Kontravensi antarmasyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
2. Antagonis keagamaan</div>
<div class="MsoNormal">
3. Kontravensi inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan rendah .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
c. Pertentangan , merupakan suatu proses social yang di lakukan oleh seorang individu ,maupun kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman maupun kekerasan.</div>
<div class="MsoNormal">
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan di antara individu</div>
<div class="MsoNormal">
2. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok di bidang ekonomi , social , dan politik.</div>
<div class="MsoNormal">
4. Akibat perubahan social yang berlangsung dengan cepat yang akan mengubah nilai masyarakat yang ada dalam masyarakat</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pertentangan terdiri dari beberapa bentuk yaitu ,</div>
<div class="MsoNormal">
1. Pertentangan pribadi</div>
<div class="MsoNormal">
2. Pertentangan rasial , misalnya antara kulit hitam dan kulit putih</div>
<div class="MsoNormal">
3. Pertentanagn politik , misalnya antara dua Negara yang berdaulat</div>
<div class="MsoNormal">
4. Pertentangan antarkelas social , misalnya antara pengusaha dan buruh</div>
<div class="MsoNormal">
5. Pertentangan yang bersifat internasional</div>
<div class="MsoNormal">
Akibat-akibat dari terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Bertambahnya solidaritas kelompok</div>
<div class="MsoNormal">
2. Terjadinya perubahan kepribadian seseorang</div>
<div class="MsoNormal">
3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia , terutama jika pertentangan berbuntut pada peperangan</div>
<div class="MsoNormal">
4. Goyah dan retaknya persatuan kelompok .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bentuk interaksi social berdasarkan di lingkungan sekitar adalah :</div>
<div class="MsoNormal">
1. Interaksi primer, merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung dengan bertatp muka seperti berjabat tangan , dan saling menyapa.</div>
<div class="MsoNormal">
2. Interaksi sekunder , merupakan interaksi social yang di laksanakan dengan bantuan perantara. Interaksi social di bedakan menjadi 2 yaitu :</div>
<div class="MsoNormal">
a. Sekunder langsung , adalah hubungan yang di lakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon ,radio dan televise</div>
<div class="MsoNormal">
b. Sekunder tak langsung , yaitu interaksi social yang memerlukan bantuan pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk di perkenalkan dengan seseorang .<br /><br /><br />Diposkan oleh : Adi wira_stemsi</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-4201750997268015392012-10-16T04:15:00.000-07:002012-10-16T04:15:00.537-07:00UNIKNYA KEBUDAYAAN TANA TORAJA<h1 class="title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://megarezkyta.blogspot.com/2011/11/kebudayaan-tana-toraja.html" itemprop="url" rel="bookmark">
kebudayaan tana toraja</a>
</h1>
<div class="article-content entry-content" itemprop="articleBody">
<div style="text-align: left;">
<span style="color: purple;"><i>Tana
Toraja adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini adalah Makale. Kabupaten ini memiliki luas wilayah
1.990 km² dan berpenduduk sebanyak 248.607 jiwa.Suku Toraja yang
mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan
masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan
budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi
Selatan.</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: purple;"><i>Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai </i><i>Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.</i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: purple;"><i>Kata </i><i>toraja berasal dari bahasa Bugis, </i><i>to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonia Belanda menamai suku ini </i><i>Toraja
Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan dan
ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang
penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama
beberapa hari.</i> pada tahun 1909.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: purple;"><i>Sebelum
abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih
menganut animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun
1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen.
Setelah semakin terbuka kepada dunia luar pada tahun 1970-an, kabupaten
Tana Toraja menjadi lambang pariwisata indonesia. Tana Toraja
dimanfaatkan oleh pengembang pariwisata dan dipelajari oleh antropolog.
Masyarakat Toraja sejak tahun 1990-an mengalami transformasi budaya,
dari masyarakat berkepercayaan tradisional dan agraris, menjadi
masyarakat yang mayoritas beragama Kristen dan mengandalkan sektor
pariwisata yang terus meningkat.</i></span></div>
<i><b>Keunikan Tana Toraja</b></i><br />
<i><span style="color: purple;">keunikankebudayaan tana toraja terletak
pada ritual pemakaman, rumah tradisional, ukiran kayu dan
tari-tariannya. dari sekian banyak kebudayaan yang ada, ritual
pemakaman merupakanperistiwa sosialyang penting dalam strata kehidupan
masyrakat toraja.</span></i><br />
<span style="color: black;"><i><b>1. Ritual pemakaman dalam kebudayaan toraja</b></i></span><br />
<i><span style="color: purple;">ritual pemakaman oleh kebudayaan tana
toraja terbilang "rumit". dalam kebudayaan tana torajapemakaman
seseorang menjadi sebuah acara adat yang membutuhkan biaya yang sangat
mahal. Upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyrakat tana toraja
dengan kebudayaan tana toraja bisa menunjukkan status sosial seseorang,
semakin kaya ,maka upacara pemakaman semakin mewah dan besar. jika
keluarga yang ditinggalkan datang dari keluarga sederhana maka ia harus
mengumpulkan uang terlebih dahulu agar bisa mengadakan acara pemakaman
.</span></i><br />
<i><span style="color: purple;">penyembelian kerbau dan babi juga
mewarnai upacara pemakaman pada kebudayaan toraja . dalam pemakaman
masyrakat tana toraja , mayat akan disemayamkan dengan tiga cara, yaitu
peti berisi mayat disimpan digua, dimakamkan di batu berukir atau
digantung begitu saja ditepian tebing.</span></i><br />
<i><span style="color: purple;"><span style="color: black;"><b>2.Tingkatan sosial dalam masyrakat toraja</b></span><br />
</span></i><br />
<i><span style="color: purple;">Tingkatan kelas sosial masih terlihat
pada kebudayaan tana toraja. kelas sosial diturunkan melalui ibu.
adapun tingkatan kelas sosial yang dikenal dalam kebudayaan tana toraja
yaitu bangsawan , orang biasa, dan budak. </span></i><br />
<i><span style="color: purple;">kelas bangsawan mendapat tempat yang
sangat dihormati di kebudayaan tana toraja. bangsawan sangat menjaga
martabat kebangsawanannya. kaum bangsawan wajib mengadakan ritual
pemakaman dan jenazah bangsawan diletakkan ditempat pemakaman khusus.</span></i><br />
<span style="color: black;"><i>3<b>.Rumah adat kebudayaan tana toraja</b></i></span><br />
<i><span style="color: purple;">Rumah tradisional khas kebudayaan tator
disebut Tongkonan, berasal dari Tongko yang berarti "duduk" . Rumah
ini merupakan pusat pemerintahan kekuasaan adat, dan perkembangan
kehidupan sosial budaya masyrakat dalam kebudayaan tana toraja.</span></i><br />
<i><span style="color: purple;">Dalam kebudayaan tana toraja , ada tiga
jenis rumah tongkonan , pertama tongkonan merupakan tempat kekuasaan
tertinggi yang digunakan sebagai pusat pemerintahan , kedua tongkonan
pekamberan merupakan milik anggota keluarga yang memiliki wewenang
tertentu dalam adat dan tradisi lokal. terakhir tongkonan batu khusus
anggota keluarga biasa.</span></i><br />
<span style="color: black;"><i><b>4.Keunikan ukiran dan pahatan asal tana toraja</b></i></span><br />
<i><span style="color: purple;">Suku tana toraja menggunakan ukiran
untuk menunjukkan konsep keagamaan dan sosial. ukiran dari kayu ini
juga merupakan wadah berkomunikasi orang toraja karena bahasa toraja
hanya di ucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.</span></i><br />
<i><span style="color: purple;">Seni pahat dapat dilihat dalam rumah
tongkonan salah satu hasil seni pahat dalam kebudayaan tana toraja
adalah kabongo yaitu kepala kerbau yang dipahat dari kayu cendana atau
nangka dan dilengkapi tanduk kerbau asli.</span></i><br />
<span style="color: black;"><i><b>5.Tempat wisata di tana toraja</b></i></span><br />
<i><span style="color: purple;">Ke'te kesu dan Londa adalah tempat
perkuburan alam purba berdingding batu berupa gua. gua-gua di ke'te
kasu dan Londa bisa mencaai 1000m .</span></i><br />
<span style="color: purple;">Gua tersebut penuh dengan tulang dan
tengkorak para leluhur dan tau-tau . tau-tau merupakan pertanda bahwa
setelah sekian banyak putra-putra toraja terbaik yang di maksud melalui
upacara adat tertinggi di wilayah tana toraja.</span><br />
<span style="color: purple;"><span style="color: black;">Mega Rezkyta, 1EA02, UNIVERSITAS GUNADARMA</span><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR4R28fR5H7T1bFfEgW-4h_9Rsn9RtUtAFH8zDLsHBXw7HAezwrdLLfRcoQ4EX6StXg24TfOQ-acILDfhDmy6SYqr5hg_g5O9ZjIB0oWS_cKx4HzgeYiJ0N9lzaWdcZV5yu_6cWpDtuI4/s1600/Peta+Toraja.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR4R28fR5H7T1bFfEgW-4h_9Rsn9RtUtAFH8zDLsHBXw7HAezwrdLLfRcoQ4EX6StXg24TfOQ-acILDfhDmy6SYqr5hg_g5O9ZjIB0oWS_cKx4HzgeYiJ0N9lzaWdcZV5yu_6cWpDtuI4/s320/Peta+Toraja.JPG" width="246" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbV7bLOy5Lr139kKxjFT57k18Jx0yd0BgZTQyC2YpDLH4HZpLUeYz3Dc_vbG4hRtAaPmki7Qgvu1XRxrazXY7umpOAfFNzobVMXrUA2CrmLWsqVJu3Y7ytXfvVTNWs5wZqbhmJaFKtTM/s1600/243p1120795.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbV7bLOy5Lr139kKxjFT57k18Jx0yd0BgZTQyC2YpDLH4HZpLUeYz3Dc_vbG4hRtAaPmki7Qgvu1XRxrazXY7umpOAfFNzobVMXrUA2CrmLWsqVJu3Y7ytXfvVTNWs5wZqbhmJaFKtTM/s320/243p1120795.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZ_mbIB_T6V6YVWBGxanTRfZQ_4KXgT9Xadvv9U-gIGEmt3cBtLVplpF06UnwoFUZOlxQiKNQ1-pG4JY34q6lfMkcSQ0iWHojrjz08T8eJ8JF4CVtefiSQ41Wa1ERarK9i3mVIVBzTJY/s1600/756683tana-toraja2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZ_mbIB_T6V6YVWBGxanTRfZQ_4KXgT9Xadvv9U-gIGEmt3cBtLVplpF06UnwoFUZOlxQiKNQ1-pG4JY34q6lfMkcSQ0iWHojrjz08T8eJ8JF4CVtefiSQ41Wa1ERarK9i3mVIVBzTJY/s320/756683tana-toraja2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX3is8uzQovFmv7iPWYll14sFuPiTkVW6VEaOLorx1vMHjO584xVYP0ucGknzCPNz-q1Z94Q2jPWpgGXH3ttbemPhSg8xYtuEKG8sCvw_bw7rhyphenhyphenEAyjX7Y0989Z_kDNKuIg39dcB0eZow/s1600/imagesjj.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX3is8uzQovFmv7iPWYll14sFuPiTkVW6VEaOLorx1vMHjO584xVYP0ucGknzCPNz-q1Z94Q2jPWpgGXH3ttbemPhSg8xYtuEKG8sCvw_bw7rhyphenhyphenEAyjX7Y0989Z_kDNKuIg39dcB0eZow/s1600/imagesjj.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDKCXRWPB1SFXVX-bxq437JE105jfFQRxxenCMsmm3xO0TYY2pFvesS9kwgMMvIPS4tTvzpMA8AOgE88BvpAP8XhXVj1MhM_1UFKAQOiiUxfTeWv2_5NSPEdjLhdadDPxDTdez4tvNL3g/s1600/sgsg.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDKCXRWPB1SFXVX-bxq437JE105jfFQRxxenCMsmm3xO0TYY2pFvesS9kwgMMvIPS4tTvzpMA8AOgE88BvpAP8XhXVj1MhM_1UFKAQOiiUxfTeWv2_5NSPEdjLhdadDPxDTdez4tvNL3g/s1600/sgsg.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Vq0QhiirDqja1PjCx3gn04JpQTaONLG1r9jiMlbwhJ2crgFVdra5uj7WtZqYAwYg7vftteuFnLFO85JooLPad7NwrpJY_nltE0bYXb3BernAblFHOA30ulZ4Lqrc4zK_YHgpJAzdYLU/s1600/Sulawesi_Toraja.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Vq0QhiirDqja1PjCx3gn04JpQTaONLG1r9jiMlbwhJ2crgFVdra5uj7WtZqYAwYg7vftteuFnLFO85JooLPad7NwrpJY_nltE0bYXb3BernAblFHOA30ulZ4Lqrc4zK_YHgpJAzdYLU/s320/Sulawesi_Toraja.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguthJBOc5fdLU-xA8hJGaXt88BzB74yJ315CG4QAleiIYBBru0dgTCX7AUi55GMBcIIkbwOf8Zf2Mboa68PKgDCOB-WLgoRCMnhPJLdu7oIJ1ZJ09PooHs9kBdVTh5ef5vGMeb_AyBins/s1600/tanduuuk+torajaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguthJBOc5fdLU-xA8hJGaXt88BzB74yJ315CG4QAleiIYBBru0dgTCX7AUi55GMBcIIkbwOf8Zf2Mboa68PKgDCOB-WLgoRCMnhPJLdu7oIJ1ZJ09PooHs9kBdVTh5ef5vGMeb_AyBins/s1600/tanduuuk+torajaa.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvVTryDZYjfXEE9X7LvyYkRkgC0tRDbtVeKouHvXsPYLq362SNLTBz1iT874xFRpR9VzCq3VeeycotRnwWES4XXjHz-ail5MOYUDz-OsPXC3RNS_zOuuzYS96XDg1FlfHPWcvtWSa8Hb4/s1600/toraja-kuburan_goa2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvVTryDZYjfXEE9X7LvyYkRkgC0tRDbtVeKouHvXsPYLq362SNLTBz1iT874xFRpR9VzCq3VeeycotRnwWES4XXjHz-ail5MOYUDz-OsPXC3RNS_zOuuzYS96XDg1FlfHPWcvtWSa8Hb4/s320/toraja-kuburan_goa2.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: purple;"><br />
</span></div>
<div class="publish-info">
Posted <abbr class="time published" itemprop="datePublished" title="2011-11-03T13:42:00.000Z">3rd November 2011</abbr> by <a class="url fn" href="http://www.blogger.com/profile/11475081994740672737" itemprop="author" rel="author">mega rezkyta</a>
</div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-91055322975137514552012-10-16T04:10:00.002-07:002012-10-16T04:10:52.615-07:00SEJARAH KEBUDAYAAN TANAH TORAJA<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
KEBUDAYAAN TORAJA
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3508910858696272850" itemprop="description articleBody">
Kebudayaan Suku <a href="http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kebudayaan-toraja.html"><b>Toraja</b></a>
adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan,
Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 600.000 jiwa. Mereka juga
menetap di sebagian dataran Luwu dan Sulawesi Barat.<br />
<br />
Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidenreng dan dari Luwu.
Orang Sidenreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan To Riaja
yang mengandung arti "Orang yang berdiam di negeri atas atau
pegunungan", sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya
adalah "orang yang berdiam di sebelah barat". Ada juga versi lain bahwa
kata Toraya asal To = Tau (orang), Raya = dari kata Maraya (besar),
artinya orang orang besar, bangsawan. Lama-kelamaan penyebutan tersebut
menjadi Toraja, dan kata Tana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman
suku Toraja dikenal kemudian dengan Tana Toraja.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7440589753167037414" name="more"></a><br />
<br />
Wilayah Tana Toraja juga digelar Tondok Lilina Lapongan Bulan Tana
Matari allo arti harfiahnya adalah "Negeri yang bulat seperti bulan dan
matahari". Wilayah ini dihuni oleh etnis Toraja.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Asal masyarakat Tana Toraja.<br />
<br />
Konon, leluhur orang Toraja adalah manusia yang berasal dari nirwana,
mitos yang tetap melegenda turun temurun hingga kini secara lisan
dikalangan masyarakat Toraja ini menceritakan bahwa nenek moyang
masyarakat Toraja yang pertama menggunakan "tangga dari langit" untuk
turun dari nirwana, yang kemudian berfungsi sebagai media komunikasi
dengan Puang Matua (Tuhan Yang Maha Kuasa).<br />
<br />
Lain lagi versi dari DR. C. Cyrut seorang anthtropolog, dalam
penelitiannya menuturkan bahwa masyarakat Tana Toraja merupakan hasil
dari proses akulturasi antara penduduk local atau pribumi yang mendiami
daratan Sulawesi Selatan dengan pendatang imigran dari Teluk
Tongkin-Yunnan, daratan China Selatan. Proses pembauran antara kedua
masyarakat tersebut, berawal dari berlabuhnya Imigran Indo China dengan
jumlah yang cukup banyak di sekitar hulu sungai yang diperkirakan
lokasinya di daerah Enrekang, kemudian para imigran ini, membangun
pemukimannya di daerah tersebut.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Sejarah Aluk<br />
<br />
Konon manusia yang turun ke bumi, telah dibekali dengan aturan keagamaan
yang disebut aluk. Aluk merupakan aturan keagamaan yang menjadi sumber
dari budaya dan pandangan hidup leluhur suku Toraja yang mengandung
nilai-nilai religius yang mengarahkan pola-pola tingkah laku hidup dan
ritual suku Toraja untuk mengabdi kepada Puang Matua.<br />
<br />
<br />
Cerita tentang perkembangan dan penyebaran Aluk terjadi dalam lima tahap, yakni:<br />
<br />
Tipamulanna Aluk ditampa dao langi' yakni permulaan penciptaan Aluk
diatas langit, Mendemme' di kapadanganna yakni Aluk diturunkan kebumi
oleh Puang Buru Langi' dirura.<br />
<br />
Kedua tahapan ini lebih merupakan mitos. Dalam penelitian pada
hakekatnya aluk merupakan budaya/aturan hidup yang dibawa kaum imigran
dari dataran Indo China pada sekitar 3000 tahun sampai 500 tahun sebelum
masehi.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Kambira – Kuburan Bayi<br />
<br />
Seseorang bayi yang belum tumbuh gigi apabila meninggal dunia akan
dikuburkan ke dalam sebatang pohon kayu yang hidup dari jenis pohon kayu
Tarra. Kayu yang digunakan dilokasi ini telah berumur sekitar ± 300
tahun yang lalu. Proses pelaksanaan pekuburan sejenis ini mengenal
tahap-tahap sebagai berikut: Bayi yang meninggal dibalut dengan kain
putih yang pernah dipakai dalam posisi dalam keadaan dipangku.Kemudian
keluarga memberi tanda pada pohon kayu yang hendak digunakan sebagai
kuburan (matanda kayu).Membuat lubang dengan ketentuan tidak boleh
berhadapan dengan rumah kediamannya.Mempersiapkan penutup kubur dari
bahan pelepah enau. Membuat tana (pasak) karurung dari ijuk sesuai
tingkatan strata sosialnya.12 tana karurung bagi tingkatan bangsawan. 8
tana karurung bagi tingkatan menengah. 6 tana karurung bagi tingkatan
bawah. Makadende yaitu membuat tali ijuk sebelum jenasah dibawa ke
kuburan, seekor babi jantan hitam dipotong atau disembelih di halaman
rumah duka, kemudian dibawa ke kuburan dengan diusung. Setibanya di
kuburan babi/daging tersebut dimasak dalam bambu/dipiong, tanpa diberi
garam atau bumbu lainnya setelah semua itu siap mayat dibawah ke kuburan
dengan syarat sebagai berikut: Dibawa dalam posisi dipangku. Pengantar
mayat baik laki-laki maupun perempuan harus berselubung kain.<br />
<br />
<br />
Dilarang berbicara, menoleh ke kiri atau ke kanan maupun ke belakang.
Setibanya jenasah di pekuburan penjemput jenasah turun dari tangga lalu
mengambil, mengangkat, dan memasukkan jenasah ke dalam lubang kayu dalam
posisi berlutut menghadap keluar. Kemudian kubur itu ditutup dengan
kulimbang di tanah dipasak sesuai dengan statusnya dan sesudah ini
dilapisi dengan ijuk dan diikat dengan kadende (tali ijuk).Sepanjang
kegiatan tersebut di atas, seluruh orang yang hadir dilarang berbicara,
nanti setelah mataletek pa piong (membelah bambu berisi daging yang
sudah masak) berarti orang sudah boleh berbicara dan orang yang berada
diatas tangga sudah boleh turun.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Makale, Ibu kota Tana Toraja.<br />
<br />
Pada asal mulanya Makale berasal dari kata Makale menurut kata orang,
penduduk yang hidup di Makale senantiasa bangun pada waktu matahari
belum terbit (Makale) oleh karena leluhur mereka mempercayai bahwa orang
yang bangun mendahului matahari terbit (Makale) selalu mendapat
keberuntungan atau rezeki. Tetapi karena perubahan ucapan kata maka
Makale. Makale adalah pusat pemerintahan dan juga terkenal sebagai kota
tenang dan damai. Di tengah-tengah kota Makale terdapat sebuah kolam
yang airnya jernih dan penuh berisi dengan bermacam jenis ikan. Kolamnya
di sebut kolam Makale.<br />
<br />
Bukit-bukit yang terjal dari kota dimahkotai oleh puncak menara gereja,
sembari kaki lembah didominasi oleh bangunan pemerintah yang baru.
Banyak di antaranya mengambil tipe bangunan rumah tradisional Toraja
arsitektur yang penuh dengan ukiran dan atap yang melengkung. Kota
merupakan daerah yang tepat menghubungkan dengan daerah Toraja barat,
sekitar Londa, Suaya dan Sangalla. Pada saat pasar kota ini merupakan
pusat aktivitas karena rakyat dari jauh datang dengan hasil produksinya
berupa binatang, kerajinan tangan tikar, keranjang dan kerajinan buatan
lokal.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Nilai Tradisi Vs Prinsip Alkitab<br />
<br />
Suku Toraja masih terikat oleh adat istiadat dan kepercayaan nenek
moyang. Kepercayaan asli masyarakat Tana Toraja yang disebut Aluk
Todolo, kesadaran bahwa manusia hidup di Bumi ini hanya untuk sementara,
begitu kuat. Prinsipnya, selama tidak ada orang yang bisa menahan
Matahari terbenam di ufuk barat, kematian pun tak mungkin bisa ditunda.<br />
<br />
Sesuai mitos yang hidup di kalangan pemeluk kepercayaan Aluk Todolo,
seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu
tempat yang disebut puyo; dunia arwah, tempat berkumpulnya semua roh.
Letaknya di bagian selatan tempat tinggal manusia. Hanya saja tidak
setiap arwah atau roh orang yang meninggal itu dengan sendirinya bisa
langsung masuk ke puyo. Untuk sampai ke sana perlu didahului upacara
penguburan sesuai status sosial semasa ia hidup. Jika tidak diupacarakan
atau upacara yang dilangsungkan tidak sempurna sesuai aluk, yang
bersangkutan tidak dapat mencapai puyo. Jiwanya akan tersesat.<br />
<br />
"Agar jiwa orang yang ’bepergian’ itu tidak tersesat, tetapi sampai ke
tujuan, upacara yang dilakukan harus sesuai aluk dan mengingat pamali.
Ini yang disebut sangka’ atau darma, yakni mengikuti aturan yang
sebenarnya. Kalau ada yang salah atau biasa dikatakan salah aluk (tomma’
liong-liong), jiwa orang yang ’bepergian’ itu akan tersendat menuju
siruga (surga)," kata Tato’ Denna’, salah satu tokoh adat setempat, yang
dalam stratifikasi penganut kepercayaan Aluk Todolo mendapat sebutan
Ne’ Sando.<br />
<br />
Selama orang yang meninggal dunia itu belum diupacarakan, ia akan
menjadi arwah dalam wujud setengah dewa. Roh yang merupakan penjelmaan
dari jiwa manusia yang telah meninggal dunia ini mereka sebut tomebali
puang. Sambil menunggu korban persembahan untuknya dari keluarga dan
kerabatnya lewat upacara pemakaman, arwah tadi dipercaya tetap akan
memperhatikan dari dekat kehidupan keturunannya.<br />
<br />
Oleh karena itu, upacara kematian menjadi penting dan semua aluk yang
berkaitan dengan kematian sedapat mungkin harus dijalankan sesuai
ketentuan. Sebelum menetapkan kapan dan di mana jenazah dimakamkan,
pihak keluarga harus berkumpul semua, hewan korban pun harus disiapkan
sesuai ketentuan. Pelaksanaannya pun harus dilangsungkan sebaik mungkin
agar kegiatan tersebut dapat diterima sebagai upacara persembahan bagi
tomebali puang mereka agar bisa mencapai puyo alias surga<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Bisa dimaklumi bila dalam setiap upacara kematian di Tana Toraja pihak
keluarga dan kerabat almarhum berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Caranya adalah dengan membekali jiwa yang akan bepergian itu dengan
pemotongan hewan-biasanya berupa kerbau dan babi sebanyak mungkin.
Sesuai status sosial atau kedudukan orang yang meninggal.Semakin tinggi
status social orang tersebut, maka kerbau belang atau babi yang dipotong
semakin banyak. Harga kerbau mulai dari 40 juta rupiah sampai 100 juta
rupiah. Seseorang meninggal akan dibuat upacara adat setelah menunggu
dua sampai tiga tahun sampai terkumpulnya biaya upacara kematian. Para
penganut kepercayaan Aluk Todolo percaya bahwa roh binatang yang ikut
dikorbankan dalam upacara kematian tersebut akan mengikuti arwah orang
yang meninggal dunia tadi menuju ke puyo. Sehingga biaya untuk pemakaman
lebih mahal dari pada biaya pernikahan di Tana Toraja, Sulawesi
Selatan.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Kepercayaan pada Aluk Todolo pada hakikatnya berintikan pada dua hal,
yaitu padangan terhadap kosmos dan kesetiaan pada leluhur nenek moyang.
Masing-masing memiliki fungsi dan pengaturannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, sebutlah
seperti dalam hal "mengurus dan merawat" arwah para leluhur, bencana pun
tak dapat dihindari.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja<br />
<br />
Berbagai bentuk tradisi yang dilakukan secara turun-temurun oleh para
penganut kepercayaan Aluk Todolo-termasuk ritus upacara kematian adat
Tana Toraja yang sangat dikenal luas itu-kini pun masih bisa disaksikan.
Meski terjadi perubahan di sana-sini, kebiasaan itu kini tak hanya
dijalankan oleh para pemeluk Aluk Todolo, masyarakat Tana Toraja yang
sudah beragama Kristen dan Katolik pun umumnya masih melaksanakannya.
Sehingga menjadi suatu tugas para hamba Tuhan untuk memberitakan injil
yang sesuai dengan budaya setempat yang tidak bertentangan dengan
prinsip Alkitab. Bagi anak Tuhan di Tana Toraja terjadi suatu dilema
dalam memilih nilai tradisi atau prinsip Firman Tuhan. Bila terjadi
perbedaan prinsip budaya lokal dan Firman Tuhan maka Firman Tuhan harus
menjadi prioritas diatas budaya atau adat istiadat. Karena Tuhan adalah
diatas semua pencipta kehidupan. Karena Tuhan Yesus melampaui Hukum
Taurat dan Tradisi Yahudi pada jaman perjanjian baru.<br />
<br />
<br />
Bagaimana iman Kristen menyoroti budaya? Bagaimana kita melihat budaya?<br />
<br />
Budaya harus kita tempatkan pada proporsi yang pas, dan ukurannya adalah
Alkitab, tidak ada yang lain. Ketika Tuhan menciptakan manusia untuk
beranak-cucu di muka bumi, Tuhan juga memerintahkan manusia untuk
mengasihi sesama seperti dirinya sendiri (Mat 22: 39). Jadi, budaya
adalah konteks di mana manusia berelasi satu dengan yang lain. Budaya
adalah konteks mengatur relasi itu sendiri sehingga manusia saling
menopang, bergotong-royong untuk menciptakan suatu sistem masyarakat
yang penuh dengan cinta kasih. Suatu sistem masyarakat yang saling
mendukung.<br />
<br />
Salah satu definisi budaya adalah suatu tatanan nilai/adat istiadat,
yang mengatur kehidupan. Tapi, antara satu kelompok masyarakat dengan
kelompok lain, budayanya bisa berbeda, karena budaya sangat berkaitan
dengan pengalaman hidup suku itu, dan hal-hal yang berhubungan dengan
kehidupan seperti letak geografis, dan sebagainya. Budaya yang tinggi
akan menghasilkan nilai hidup yang tinggi. Namun, sekalipun seseorang
berbudaya tinggi, tidak berarti dia bisa dibenarkan Alkitab. Atau
sebaliknya, orang yang berbudaya luhur, sekalipun bukan Kristen, bisa
lebih baik dibanding orang Kristen yang tak punya budaya.<br />
<br />
<br />
Tapi di sini kita tidak membicarakan budaya sebagai satu kaitan dengan
keimanan. Kita berbicara mengenai budaya sebagai refleksi orang beriman.
Kalau Anda orang beriman, harus mampu merefleksikannya. Jadi, budaya
itu harus kita junjung tinggi. Tetapi budaya yang seperti apa? Tentu
saja yang sepadan atau sejalan dengan Alkitab.<br />
<br />
Tuhan Yesus memberi sikap yang tegas terhadap kebudayaan orang-orang
Yahudi. Tuhan Yesus tidak membatalkan tetapi menyempurnakan. Ini berarti
bahwa kebudayaan di mata Tuhan Yesus adalah sarana untuk menyampaikan
kehendak-Nya. Bila kebudayaan itu tidak menghalangi kehendak-Nya maka
Tuhan Yesus membiarkan kebudayaan tersebut. Contoh, Tuhan Yesus datang
ke Bait Allah .Jika kebudayaan tersebut menghalangi kehendak-Nya maka
Tuhan Yesus akan menolak kebudayaan tersebut. Contoh. Tuhan Yesus
menyembuhkan orang pada hari Sabat. Ini berarti bahwa Yesus berada di
atas nilai-nilai kebudayaan.<br />
<br />
Kebudayaan Suku Toraja
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard">
Diposkan oleh
<span class="fn" itemprop="author" itemscope="itemscope" itemtype="http://schema.org/Person">
<a href="http://www.blogger.com/profile/03600749597813821218" rel="author" title="author profile">
<span itemprop="name">wicak petanitangguh</span>
</a>
</span>
</span>
<span class="post-timestamp">
di
<a class="timestamp-link" href="http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kebudayaan-toraja.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" itemprop="datePublished" title="2010-03-08T18:58:00-08:00">18:58</abbr></a>
</span>
<span class="reaction-buttons">
</span>
<span class="star-ratings">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
<span class="post-backlinks post-comment-link">
</span>
<span class="post-icons">
</span>
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<span class="post-labels">
Label:
<a href="http://petanitangguh.blogspot.com/search/label/kebudayaan%20toraja" rel="tag">kebudayaan toraja</a>
</span>
</div>
Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-37237866904964263442011-03-15T18:53:00.000-07:002011-03-15T18:53:44.659-07:00TCP IP<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span style="font-family: Algerian; font-size: 16pt;">TCP/IP </span></b><span style="font-family: Algerian; font-size: 16pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span style="font-family: Algerian; font-size: 16pt;">( Transmission Control Protocol/ Internet Protocol )</span></b><span style="font-family: Algerian; font-size: 16pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tahun 1986, lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat (NSF) mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai NSFNET. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan lima pusat komputer super dan memungkinkan terhubungnya universitas – universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan 56Kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio yang kita kenal sekarang ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Internet Protocol</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dikembangkan pertama kali oleh <i>Defense Advanced Research Projects Agency</i> ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah <i>Internet Protocol</i> (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah <i>Transmission Control Protocol</i> (TCP), dan semua grup protokol diganti dengan TCP/IP <i>suite</i>. Pertama kali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain <i>Defense Advanced Research Projects Agency</i> (DARPA) ini yang mengembangkan <i>Internet Protocol</i>, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah <i>Department of defense</i> (DOD). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat ini TCP/IP digunakan sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (<i>IP Address</i>) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat <i>routable</i> yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX ) untuk membentuk jaringan yang heterogen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekumpulan protocol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer yaitu : Network Interface Layer (Ethernet, X.25, SLIP,PPP), Internet Layer (IP, ICMP, ARP), Transport Layer (TCP, UDP), dan Application Layer (SMTP, FTP,HTTP, dll). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Internet protokol adalah protokol yang memindahkan paket dari mesin sumber ke mesin destinasi, dalam intervening network melalui router. Itulah mengapa IP layer pada stack disebut internet layer atau network layer. Protokol TCP adalah protokol layer yang digunakan oleh World Wide Web, e-mail, FTP, dan aplikasi lain yang mengandalkan trafic dalam internet. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><a href="http://dimas05.wordpress.com/2007/11/05/tcpip/lapisan-tcpip/" title=""Lapisan TCP/IP" "><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Struktur Protokol TCP/IP</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Protokol lapisan antarmuka jaringan ( network access ): bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas <i>Public Switched Telephone Network</i> (PSTN), <i>Integrated Services Digital Network</i> (ISDN), serta <i>Asynchronous Transfer Mode</i> (ATM)).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Protokol lapisan <i>internet</i>: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (<i>routing</i>) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah <i>Internet Protocol</i> (IP), <i>Address Resolution Protocol</i> (ARP), <i>Internet Control Message Protocol</i> (ICMP), dan <i>Internet Group Management Protocol</i> (IGMP).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Protokol lapisan transport: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat <i>connection-oriented</i> atau <i>broadcast</i> yang bersifat <i>connectionless</i>. Protokol dalam lapisan ini adalah <i>Transmission Control Protocol</i> (TCP) dan <i>User Datagram Protocol</i> (UDP).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol <i>Dynamic Host Configuration Protocol</i> (DHCP), <i>Domain Name System</i> (DNS), <i>Hypertext Transfer Protocol</i> (HTTP), <i>File Transfer Protocol</i> (FTP), <i>Telnet</i>, <i>Simple Mail Transfer Protocol</i> (SMTP), <i>Simple Network Management Protocol</i> (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan Protokol TCP/IP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">IP adalah protokol yang tidak handal atau <i>best effort.</i> Protokol ini sangat baik untuk mengirimkan data tetapi paket tersebut dapat hilang dan tidak menimbulkan pesan kesalahan dimanapun, misalnya jika ada kegagalan router atau <i>disconnect</i>. TCP adalah protokol jaringan yang handal. Protokol ini bekerja berkelanjutan untuk menjamin pengiriman semua data dan sesuai dengan urutan pengiriman sehingga dapat diketahui data yang dikirim sampai ke destinasi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">IP layer me-route paket hanya pada tingkat mesin. IP tidak memiliki mekanisme untuk membedakan paket dari aplikasi dalam mesin atau membedakan antara banyak koneksi dalam aplikasi aplikasi tunggal. Fungsi ini disediakan oleh protokol transport layer, TCP dan UDP. IP layer me-route ke mesin sedangkan layer transport mengirim ke koneksi individu dalam suatu aplikasi, yang diidentifikasi oleh TCP dengan menetapkan “port number” yang unik pada masing-masing koneksi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">IP adalah tanpa koneksi – paket ditransmisikan secara individu, benar – benar saling bebas. Untuk banyak aplikasi hal ini tidak cocok. Mereka menampilkan komunikasi sebagai suatu sesi secara keseluruhan; pertukaran adalah bagian dari transaksi keseluruhan sehingga aplikasi harus menyimpan informasi tentang keadaan percakapan yang sedang berlangsung. Misalnya, saat menggunakan POP mail server, perintah “retrieve message” hanya dimungkinkan jika user telah memasukkan username dan password yang valid. Atau pada ftp, saat me-request file, misalnya “get readme.txt” file tertentu yang dikirim sangat tergantung pada direktori tempat saat mengeluarkan command tersebut. TCP menjawab kebutuhan ini; TCP adalah protokol <i>connection-oriented</i> yang memungkin mendapatkan sesi berkelanjutan. Sebelum komunikasi menggunakan TCP, aplikasi pada kedua ujung membangun ( membuka ) koneksi antar mereka. Kemudian mereka mempertukarkan data melalui koneksi ini, dan saat mereka selesai, mereka menterminasi koneksi.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Layanan TCP/IP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">TCP menggunakan paket – paket yang dilapiskan di atas IP, ARP, ICMP, dan semua mekanisme routing untuk mengirimkan data. Tetapi saat menggunakan mekanisme tersebut, mereka adalah layer terpisah dan TCP tidak menduplikasi fungsionalitas mereka. TCP tidak terlibat di dalamnya atau mengetahui sesuatu tentang routing tersebut: ditangani secara eksklusif oleh IP layer yang ada di bawahnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 2 di atas. Bagi TCP layer di mesin sumber tampak bahwa dia berbicara secara langsung ke TCP layer di destinasi. Itulah mengapa layer transport disebut juga layer host to host, TCP dan UDP disebut protokol end to end.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk layanan default yang dapat berjalan di atas TCP/IP, sebagai berikut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengiriman berkas (<i>file transfer</i>). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (<i>user name</i>) dan <i>[[password</i>]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (<i>anonymous</i>), alias tidak ber<i>password</i>.</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Computer mail</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Remote login</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. <i>Network terminal Protocol</i> (<i>telnet</i>) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan <i>log in</i> ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Network File System</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Remote execution</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu <i>program</i> tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis <i>remote execution</i>, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem <i>Remote Procedure Call</i> (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. Misalnya, software Real VNC yang menggunakan IP dalam jaringan untuk me-remote komputer.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Name server</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama <i>host</i> yang digunakan pada internet.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Koneksi dan Port TCP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aplikasi client menggunakan nomor port untuk memberitahu mesin destinasi, service TCP mana yang diinginkannya. Server untuk aplikasi tertentu mendengarkan well-known port untuk mengetahui koneksi dari client yang meminta service-nya. TCP digunakan untuk berkomunikasi data application to application ( dengan IP layer di bawahnya menangani donkey network untuk mendapatkan paket dari satu mesin ke mesin lainnya melewati jaringan.) Banyal aplikasi yang berbeda – Web, e-mail, FTP, sistem basis data, sistem windows, dan lain – lain menggunakan TCP.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Port adalah alamat yang membedakan koneksi TCP yang berbeda – beda pada mesin yang sama, sedangkan IP address adalah nomor yang mengidentifikasikan mesin mana yang menjadi tujuan suatu paket, port TCP adalah nomor yang mengidentifikasikan koneksi mana dalam mesin spesifik yang dihubungkan dengan paket tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Telnet >> Port 23 </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Email >> Port 25</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">HTTP >> Port 80</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Email (POP-3) >> Port 110 </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inilah yang disebut sebagai well-known port. Server untuk service tertentu mendengarkan pada well-known port yang sesuai dan memperlakukan permintaan apapun yang datang untuk diproses sesuai dengan permintaan tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Koneksi TCP Diidentifikasi Oleh Port</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Port destinasi sendiri tidak cukup untuk meng-enable TCP untuk mengirimkan paket ke koneksi yang tepat pada saat mesin dan untuk mencegah bercampurnya paket dari koneksi yang berbeda. TCP memecahkan masalah ini dengan menggunakan port sumber dan IP address sumber dan destinasi, yaitu kombinasi dari :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Nomor IP sumber ( N<sub>1</sub> )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Nomor port sumber ( P<sub>1 </sub>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Nomor IP sumber ( N<sub>2</sub> )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Nomor port sumber ( P<sub>2</sub> )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">untuk menetapkan suatu koneksi secar unik sehingga semua paket untuk koneksi ini dapat dikirimkan tanpa bercampur dengan yang lain.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">jfh</span></div>Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-30585058493996269212011-03-15T16:55:00.001-07:002011-03-15T16:55:37.912-07:00IP V4<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: Algerian; font-size: 24pt;">IP v4</span></b></div><br />
<b> Alamat IP versi 4</b> (sering disebut dengan <b>Alamat IPv4</b>) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Internet" title="Protokol Internet"><span style="color: black;">protokol IP versi 4</span></a>. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/IPv6" title="IPv6"><span style="color: black;">IPv6</span></a>.<br />
Contoh alamat IP versi 4 adalah <b>192.168.0.3</b>.<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Representasi Alamat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (<i>dotted-decimal notation</i>), yang dibagi ke dalam empat buah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oktet&action=edit&redlink=1" title="Oktet (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">oktet</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berukuran </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=8-bit&action=edit&redlink=1" title="8-bit (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">8-bit</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah <b>w.x.y.z</b>. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara <b>0</b> hingga <b>255</b> (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah <i>host</i> dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Network Identifier</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">/NetID atau <i>Network Address</i> (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.<br />
Dalam banyak kasus, sebuah alamat <i>network identifier</i> adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Router"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">router</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai <b><i>multinetting</i></b>. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat <i>network identifier</i> yang sama. <i>Network identifier</i> juga harus bersifat unik dalam sebuah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internetwork"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Internetwork</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan <i>routing error</i>.<br />
Alamat <i>network identifier</i> tidak boleh bernilai 0 atau 255.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Host Identifier</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">/HostID atau <i>Host address</i> (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP" title="TCP/IP"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">TCP/IP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">) di dalam jaringan. Nilai <i>host identifier</i> tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam <i>network identifier</i>/segmen jaringan di mana ia berada.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jenis-jenis alamat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Unicast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah <i>Internetwork</i> IP. Alamat <i>unicast</i> digunakan dalam komunikasi <i>point-to-point</i> atau <i>one-to-one</i>.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Broadcast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap <i>node</i> IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi <i>one-to-everyone</i>.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Multicast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi <i>one-to-many</i>.</span></li>
</ul><h2><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Jenis-jenis alamat</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h2>Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:<br />
<ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Unicast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah <i>Internetwork</i> IP. Alamat <i>unicast</i> digunakan dalam komunikasi <i>point-to-point</i> atau <i>one-to-one</i>.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Broadcast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap <i>node</i> IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi <i>one-to-everyone</i>.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Alamat Multicast</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi <i>one-to-many</i>.</span></li>
</ul><h2><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Kelas-kelas alamat</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h2>Dalam <a href="http://tools.ietf.org/html/rfc791"><span style="color: black;">RFC 791</span></a>, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/<i>high-order bit</i>), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.<br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelas A</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai <b>0</b> (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah <i>network identifier</i>. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan <i>host identifier</i>. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Interprocess_Communication"><span style="color: black;">Interprocess Communication</span></a> (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.<br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelas B</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biner" title="Biner"><span style="color: black;">biner</span></a> <b>10</b>. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah <i>network identifier</i>. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan <i>host identifier</i>. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.<br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelas C</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner <b>110</b>. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah <i>network identifier</i>. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan <i>host identifier</i>. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.<br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelas D</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat <i>IP multicast</i>, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat <i>bit</i> pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner <b>1110</b>. 28 <i>bit</i> sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4#Alamat_Multicast" title="Alamat IP versi 4"><span style="color: black;">Alamat <i>Multicast</i> IPv4</span></a>.<br />
<h3><span class="mw-headline"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kelas E</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></h3>Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biner" title="Biner"><span style="color: black;">biner</span></a> <b>1111</b>. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.<br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div>Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-30948856226603558622011-03-01T19:34:00.000-08:002011-03-01T19:34:30.185-08:00Standar pemasangan kabel UTP<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: Algerian; font-size: 26pt;">Standar pemasangan kabel UTP</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Unshielded twisted-pair</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (<b>UTP</b>) adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan <i><u>shield</u></i><u> </u>internal. Disebut <i>unshielded</i> karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik, dan disebut <i><u>twisted pair</u></i> dikarenakan didalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral atau saling berlilitan. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN). Ada berbagai jenis standar kabel UTP yang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “<i>Category</i>” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “<i>Category</i>“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b><u>Beberapa jenis UTP :</u></b><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">CAT3 </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi, kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">CAT5 </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">CAT5E</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt;"><span>Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">CAT6</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah <i>noise </i>atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. <br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">Standar Pemasangan Kabel UTP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagi sebagian orang memasang konektor RJ45 pada kabel UTP cukuplah asal dua ujung berwarna sama. Akan tetapi di dalam jaringan yang kompleks dan melibatkan banyak orang tentulah akan terjadi masalah jika tidak ada kesepakatan bersama. Karena itu penting dilakukan standarisasi pemasangan. Dalam hal ini sudah ada lembaga yang mengelola standarisasi tersebut yaitu TIA/EIA.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang lazim dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5) yang secara praktis bisa support transfer data hingga 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiriatas4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. warna kabel tersebut adalah sbb :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 483px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pasangan 1 Putih-Biru dan Biru<br />
Pasangan 2 Putih-orange dan Orange<br />
Pasangan 3 Putih-Hijau dan Hijau<br />
Pasangan 4 Putih-Coklat dan Coklat</span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><img alt="http://nurbudy.staff.ugm.ac.id/gambar/kabel-utp.gif" height="182" src="file:///C:/Users/ASPIRE%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="211" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Standar Pemasangan <i>EIA/TIA-568B RJ-45</i><br />
<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk kabel straight(standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama, urutan pemasangan kabel (<i>crimping</i>) adalah:</span></div><table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 484px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 1 standard</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Pin 1 Putih-Orange<br />
Pin 2 Orange<br />
Pin 3 Putih-Hijau<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Hijau<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 2 standard</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Pin 1 Putih-Orange<br />
Pin 2 Orange<br />
Pin 3 Putih-Hijau<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Hijau<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Sedangkan untuk sambungan <i>cross over </i>urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi, seperti gambar berikut:</span></div><table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 485px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 1 standard<br />
Pin 1 Putih-Orange<br />
Pin 2 Orange<br />
Pin 3 Putih-Hijau<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Hijau<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 2 cross over<br />
Pin 1 Putih-Hijau<br />
Pin 2 Hijau<br />
Pin 3 Orange-Putih<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Orange<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>Standar Pemasangan <i>EIA/TIA-568A RJ-45<br />
<br />
</i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:</span></div><table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 484px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 1<br />
Pin 1 Putih-Hijau<br />
Pin 2 Hijau<br />
Pin 3 Putih-Orange<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Orange<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 2<br />
Pin 1 Putih-Hijau<br />
Pin 2 Hijau<br />
Pin 3 Putih-Orange<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Orange<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk Kabel Cross Over urutan sebagai berikut :</span></b></div><table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 481px;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 1 Standard<br />
Pin 1 Putih-Hijau<br />
Pin 2 Hijau<br />
Pin 3 Putih-Orange<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Orange<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> <td style="padding: 1.5pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ujung 2 cross over<br />
Pin 1 Putih-Orange<br />
Pin 2 Orange<br />
Pin 3 Putih- Hijau<br />
Pin 4 Biru<br />
Pin 5 Biru-putih<br />
pin 6 Hijau<br />
pin 7 Putih-Cokelat<br />
pin 8 Cokelat</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<span><img alt="http://nurbudy.staff.ugm.ac.id/gambar/cabelling.png" height="248" src="file:///C:/Users/ASPIRE%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" width="479" /></span><br />
<br />
<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-73575168979315797722011-01-31T01:37:00.000-08:002011-01-31T01:37:00.900-08:00INSTALASI LAN<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Algerian; font-size: 18pt;"><span> </span>Instalasi Perangkat Jaringan Lokal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><br />
</span><span style="font-family: Algerian; font-size: 12pt;"><span> </span><span> </span><span> </span>(Local Area Network)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Algerian; font-size: 12pt;"><br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>KATA PENGANTAR</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Modul dengan judul “Istalasi Perangkat Jarinagn Lokal (LAN)“ merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.<br />
Modul ini menguraikan tentang konsep dasar jaringan komputer, persiapan dan pelaksanaan instalasi perangkat jaringan lokal, dan cara menguji bahwa jaringan telah beroperasi dengan benar.<br />
Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas tentang menginstal PC (hardware), menginstal software, mengoperasikan sistem operasi berbasis GUI maupun TEXT, dan beberapa modul yang lain. Oleh karena itu, sebelum menggunakan modul ini peserta diklat diwajibkan telah lulus modul tersebut.<br />
<br />
<b>PERISTILAHAN/GLOSSARY</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
LAN : Local Area Network<br />
Troubleshooting : Pemecahan permasalahan yang sering terjadi<br />
Software : Piranti lunak, sebuah aplikasi program komputer<br />
Topologi jaringan : Cara menghubungkan antar komputer<br />
Server : Server adalah komputer yang menjadi sentral dan menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain<br />
Host : Workstation (komputer pengguna)<br />
Protocol : Aturan<br />
<br />
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
<span> </span>Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang penginstalan sampai dengan pengujian jaringan LAN.<br />
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 berisi tentang pengenalan konsep dasar, topologi, dan protocol yang dibutuhkan oleh jaringan, kegiatan belajar 2 berisi tentang penginstalan perangkat keras (hardware) dari LAN, kegiatan belajar 3 berisi tentang instalasi dan konfigurasi komponen LAN secara software serta troubleshooting jaringan.<br />
Dengan modul ini peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan prinsip/konsep dasar, melakukan instalasi/konfigurasi baik hardware maupun software serta melakukan troubleshooting terhadap jaringan LAN.<br />
<br />
1) Latar belakang dan sejarah jaringan<br />
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950- an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.<br />
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.<br />
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network).<br />
Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"><br />
2) Jenis-jenis jaringan<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :<br />
<br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a) <b>Local Area Network</b> (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.<br />
b) <b>Metropolitan Area Network </b>(MAN)<br />
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel.<br />
c) <b>Wide Area Network</b> (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.<br />
d)<b> Internet</b><br />
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bias berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.<br />
e) <b>Wireless</b> (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">3) Topologi Jaringan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<span> </span>Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.<br />
<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">• <b>Topologi Bus </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">umum digunakan karena sederhana dalam instalasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><a href="http://masaguz.com/computer/networking/topologi-bus-kelebihan-dan-kekurangannya/" title="Permanent Link to Topologi Bus (Kelebihan Dan Kekurangannya)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">Topologi Bus (Kelebihan Dan Kekurangannya)</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus. <br />
<br />
Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.<br />
<br />
Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.<br />
<br />
Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya ‘down’. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Topologi Bus<br />
PC1 PC2 PC3 PC4<br />
I I I I<br />
Server=================== backbone==<br />
I I I I<br />
PC5 PC6 PC7 PC8<br />
Pada topologi linear bus semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang berbentuk garis lurus (linear). Sehingga, data yang dikirim akan melalui semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat data tersebut sesuai dengan alamat yang dilalui, maka data tersebut akan diterima dan diproses. Namun, jika alamat tidak sesuai, maka data akan diabaikan oleh terminal yang dilalui dan pencarian alamat akan diteruskan hingga ditemukan alamat yang sesuai.<br />
Kelebihan:<br />
- hemat kabel<br />
- mudah dikembangkan<br />
- tidak membutuhkan kendali pusat<br />
- layout kabel sederhana<br />
- penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.<br />
Kelemahan:<br />
- deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil<br />
- kepadatan lalu lintas tinggi<br />
- keamanan data kurang terjamin<br />
- kecepatan akan menurun bila jumlah user (pemakai) bertambah<br />
- diperlukan repeater untuk jarak jauh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">• <b>Topologi Ring </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lingkaran tertutup yang berisi node-node</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sederhana dalam layout</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">problem: sama dengan topologi bus</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><h3><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif";">kelebihan dan kekurangan topologi ring </span></h3><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
topologi ring<br />
PC1 server<br />
_|_ /<br />
PC2 -- ( _ _ ) – PC3<br />
|<br />
PC4<br />
Pada topologi ring semua PC (terminal) dihubungkan pada jalur data (bus) yang membentuk lingkaran. Sehingga, setiap terminal dalam jaringan saling tergantung. Akibatnya, apabila terjadi kerusakan pada satu terminal, maka seluruh jaringan akan terganggu.<br />
Kelebihan:<br />
- hemat kabel<br />
- tidak perlu penanganan bundel kabel khusus’<br />
- dapat melayani lalu lintas data yang padat<br />
Kelemahan:<br />
- peka kesalahan<br />
- pengembangan jaringan lebih kaku<br />
- lambat<br />
- kerusakan pada media pengirim/ terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">• <b>Topolog Star </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">topologi Star<br />
PC1 Server<br />
| /<br />
PC2 – HUB – PC3<br />
|<br />
PC4<br />
Pada topologi star semua PC (terminal) dihubungkan pada terminal pusat (server) yang menyediakan jalur komunikasi khusus untuk terminal yang akan berkomunikasi. Sehingga, setiap pengiriman data yang terjadi akan melalui terminal pusat.<br />
Kelebihan:<br />
- paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah<br />
- penambahan atau pengurangan terminal sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain<br />
- kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan<br />
Kelemahan:<br />
- boros kabel<br />
- kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis<br />
- perlu penanganan khusus bundel kabel<br />
Selain ketiga topologi dasar di atas juga terdapat topologi lainnya yang merupakan hasil pengembangan dari ketiga topologi tersebut. Topologi yang lainnya tersebut, antara lain:<br />
1. tree/ hierarkis –merupakan hasil dari gabungan topologi bus dan star yang bentuknya seperti pohon bercabang;<br />
2. mesh –merupakan hasil dari gabungan topologi bus, star, dan ring;<br />
3. web –setiap terminal dalam topologi ini dapat saling berhubungan dengan terminal lainnya melalui beberapa link;dll. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka<br />
gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Keuntungan<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Paling fleksibel<br />
Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Kontrol terpusat<br />
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringanKerugian<br />
<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">kelemahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Boros kabel<br />
Perlu penanganan khusus</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">• <b>Topologi Mesh </b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">MESH topologi dibangun 2dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yanglain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Keuntungan Topologi Mesh<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>Keuntungan utama dari penggunaan<br />
topologi mesh adalah fault tolerance.<br />
- Terjaminnya kapasitas channel<br />
komunikasi, karena memiliki hubungan<br />
yang berlebih.<br />
- Relatif lebih mudah untuk dilakukan<br />
troubleshoot.<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Kerugian Topologi Mesh<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Sulitnya pada saat melakukan instalasi<br />
dan melakukan konfigurasi ulang saat<br />
jumlah komputer dan peralatan-peralatan<br />
yang terhubung semakin meningkat<br />
jumlahnya.<br />
- Biaya yang besar untuk memelihara<br />
hubungan yang berlebih.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">4) Type Jaringan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a) Jaringan Client-Server</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.<br />
Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Keunggulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>K</b>ecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.<br />
<b>S</b>istem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.<br />
<b>S</b>istem backup data lebih</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Kelemahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>B</b>iaya operasional relatif lebih mahal. <br />
<b>D</b>iperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server. <br />
<b>K</b>elangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.<br />
<br />
<b>b) Jaringan Peer To Peer</b><br />
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Keunggulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>A</b>ntar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.<br />
<b>B</b>iaya operasional relatif</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.<br />
<b>K</b>elangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">Kelemahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>T</b>roubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.<br />
<b>U</b>njuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.<br />
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. <br />
<b>K</b>arena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.<br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">5) Protocol Jaringan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open<br />
System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produkproduk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protocol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:<br />
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.<br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">6) IP Address</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdirin atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.<br />
Tabel 2. Contoh IP Address<br />
Network ID Host ID<br />
193 160 5 1<br />
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID 20 menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.<br />
Kelas-kelas IP Address<br />
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada table dibawah<br />
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address<br />
Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask<br />
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0<br />
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0<br />
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0<br />
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,<br />
misalnya 113.46.5.6 ialah:<br />
Network ID = 113<br />
Host ID = 46.5.6<br />
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.<br />
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit 21 pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :<br />
Network ID = 132.92<br />
Host ID = 121.1<br />
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –<br />
191.155.xxx.xxx.<br />
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.<br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">7) Domain Name System (DNS)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :<br />
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).<br />
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.<br />
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.<br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">8) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.<br />
<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">c. Rangkuman 1</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
1) JARINGAN komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersamasama menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan.<br />
2) Ada lima jenis jaringan komputer, Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Internet, dan Jaringan tanpa kabel.<br />
3) Topologi jaringan adalah suatu cara untuk menghubungkan computer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network.<br />
4) Tipe jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.<br />
5) Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Aturan baku itulah yang disebut PROTOCOL. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Selain OSI ada badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika yang juga membuat aturan standar ini.<br />
6) IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1. Ada 3 macam IP address : IP Addres kelas A (untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, 16.777.214), IP Address kelas B (untuk jaringan berukuran sedang dan besar), dan IP address kelas C (untuk jaringan berukuran kecil-LAN).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">. Uraian materi 2<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan. Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen hardware dari LAN.<br />
1) Personal Computer<br />
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.<br />
2) Network Internet Card (NIC)<br />
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.<br />
3) Pengkabelan<br />
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:<br />
Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan<br />
Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan<br />
Topologi Bus Coaxial, twisted pair, fiber<br />
Topologi Ring Twisted pair, fiber<br />
Topologi Star Twisted pair, fiber<br />
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:<br />
1. Coaxial cable<br />
2.Fiber Optik<br />
3.Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a) Kabel Coaxial</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).<br />
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a.Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).<br />
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">• populated segments.<br />
b.Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver). <br />
c.Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
d.Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter). <br />
e.Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). <br />
f.Setiap segment harus diberi ground. <br />
g.Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). <br />
h.Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b.Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)<br />
<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :<br />
1.Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm. <br />
2.Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
3.Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
4.Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater. <br />
5.Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment). <br />
6.Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
7.Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter). <br />
8.Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c.Fiber Optic</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d.Twisted Pair Ethernet</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.<br />
Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable<br />
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah : Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing<br />
merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan<br />
sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps. Gambar 9. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45<br />
<br />
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)<br />
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable.<br />
Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.<br />
Straigt Cable<br />
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :<br />
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45<br />
Pin 1 wire color: White/orange<br />
Pin 2 wire color: Orange<br />
Pin 3 wire color: White/green<br />
Pin 6 wire color: Blue<br />
Pin 4 wire color: White/blue<br />
Pin 5 wire color: Green<br />
Pin 7 wire color: White/brown<br />
Pin 8 wire color: Brown<br />
Menghubungkan Komputer Ke HUB/Router,<br />
Maka Digunakan Cara Straigth Cable<br />
Crossover Cable<br />
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer),<br />
Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover Cable<br />
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;">Rangkuman 2</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1) LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan Protokol Jaringan.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2) Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu :<br />
<span> </span>a.Coaxial cable</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<span> </span>b.Fiber Optik</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<span> </span>c.Twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)</span><span style="font-family: Symbol;"><span> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span><br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3) Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4) Ada 2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable dan crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda. Straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><a href="http://ixnugros.wordpress.com/2009/01/13/pengkabelan-pemasangan-jaringan-komputer/" title="Read Pengkabelan Pemasangan Jaringan Komputer"><b><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt; text-decoration: none;">Pengkabelan Pemasangan Jaringan Komputer</span></b></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer atau anda </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">yang sedang belajar Jaringan Komputer. <span> </span>OK tanpa panjang lebar kita mulai membahas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Apa sih kabel <b>UTP</b> itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. <b>UTP</b> singkatan dari “<b><i>Unshielded Twisted Pair</i></b>”. Disebut <span>unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi<i> </i>elektromagnetik</span>. Dan disebut <span>twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan</span>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kabel UTP ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek <b>Belden</b> – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.<br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><a href="http://tekaje.wordpress.com/2007/11/29/5/" title="Permanent Link: Cara Memasang Kabel Jaringan UTP"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; text-decoration: none;">Cara Memasang Kabel Jaringan UTP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>Konekktor</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Konektor ini digunakan sebagai alat penghubung antara Kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Swicth HUB/Router.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Konektornya ini bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Nama untuk konektor ini adalah RJ-45.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Crimp Tool</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘<i>mematikan</i>’ atau ‘<i>menanam</i>’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">LAN Tester </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan untuk lebih memudahkan pengecekan Kabel UTP yang telah terpasang RJ 45 maka gunakan LAN Tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe <b>straight</b> dan tipe <b>cross</b>. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bingung</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">? OK! Untuk tipe <b>straight</b> itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke <b>hub</b> sedangkan untuk tipe <b>cross</b> adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari <b>hub</b> ke <b>hub</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tipe Straight</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tipe Cross</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. oranye muda<br />
2. oranye tua<br />
3. hijau muda<br />
4. biru muda<br />
5. biru tua<br />
6. hijau tua<br />
7. coklat muda<br />
8. coklat tua</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:<br />
1. hijau muda<br />
2. hijau tua<br />
3. orange muda<br />
4. biru muda<br />
5. biru tua<br />
6. orange tua<br />
7. coklat muda<br />
8. coklat tua</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Adi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7440589753167037414.post-28154542583123056792011-01-20T04:08:00.001-08:002011-01-20T04:08:22.922-08:00instalasi LANAdi Wirahttp://www.blogger.com/profile/11208036101964710443noreply@blogger.com0